Harga diri rendah sering terjadi pada diri remaja. tapi agak sulit untuk menentukan apakah rasa percaya diri yang rendah adalah gejala dari sesuatu yang lebih serius dari itu. Namun sebagai orang tua kita dapat memberikan pengaruh positif pada para remaja dan juga ikut membantu supaya mereka bisa memiliki kesan harga diri yang postifi dan tidak memandang diri mereka sendiri secara negatif dibanding lingkungannya.
Berikut adalah tiga kontributor utama untuk harga diri rendah pada remaja, bersama dengan hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu setiap tantangan.
1. Memiliki Kesulitan Memahami Suasana Hati dan Emosi
Remaja mengalami kesulitan mengidentifikasi perasaan, menanggapi perasaan, dan mengingat bahwa perasaan itu tidak permanen. Orang dewasa berjuang dengan ini juga. Namun, bagi seorang remaja, pengalaman-pengalaman gejolak emosional ini jauh lebih kuat. Ini membuat seorang remaja merasa bingung, tidak mampu, atau terisolasi.
Seorang remaja mungkin merasa tidak bisa meminta bantuan yang mereka butuhkan. Harga diri yang rendah membuat remaja sangat rentan. Depresi dan kecemasan bisa sulit ditemukan pada remaja karena stereotip umum bahwa semua remaja murung.
Alat untuk Memahami Suasana Hati dan Emosi
Berikan waktu remaja Anda untuk memproses emosi. Dorong anak remaja Anda untuk bersikap baik pada diri mereka sendiri dan jangan takut untuk merasa marah atau sedih. Tunjukkan mereka hal-hal ini dengan perilaku Anda, bukan hanya kata-kata Anda. Anda terus-menerus membuat model untuk remaja Anda cara emosi seperti kemarahan, kesedihan, atau frustrasi ditangani.
Sediakan kesempatan bagi remaja Anda untuk belajar mengatasi emosi. Sebagai contoh, seorang terapis untuk remaja dapat membantu mereka mengidentifikasi alat yang paling berguna bagi mereka. Ini dapat mencegah masalah depresi dan kecemasan di masa depan, terutama jika Anda sudah melihat tanda-tanda seperti komentar yang mencela diri sendiri atau perubahan dalam perilaku dan kebiasaan.
2. Terjebak dalam Pola Pemikiran Negatif
Harga diri yang rendah sering kali bergandengan tangan dengan kecemasan, kecemasan, dan / atau negatif berlebihan. Mengharapkan hal terburuk yang merusak kemampuan atau kemampuan remaja Anda, menciptakan siklus pikiran dan tindakan negatif.
Misalnya, anak remaja Anda mungkin mengantisipasi bahwa tes akan berjalan buruk dan, akibatnya, hindari mencoba atau belajar. Harga diri yang rendah sering disalahartikan sebagai kemalasan di remaja karena kecenderungan ini ke arah kurangnya tindakan positif ketika berpikir negatif.