Mohon tunggu...
Tri Handayani
Tri Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bookaholic

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Stunting Sebelum Genting! Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Kenteng Optimalkan Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Kenteng

11 Desember 2022   15:29 Diperbarui: 11 Desember 2022   15:30 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Keneteng Sukses Laksanakan Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Kenteng (dokpri)

      Momok stunting hingga saat ini masih menghantui Indonesia. Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan perkembangan tumbuh anak yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi yang berulang, dan simulasi psikososial yang tidak memadai. Apabila seorang anak memiliki tinggi badan lebih dari -2 standar deviasi median pertumbuhan anak yang telah ditetapkan oleh WHO, maka ia dikatakan mengalami stunting. Lebih singkatnya, bisa dikatakan bahwa stunting ialah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Di Indonesia sendiri tingkat stunting berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2021 mencapai 24,4%. Angka tersebut masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan WHO yaitu 20%. 

      Penyebab stunting menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ada dua, yakni faktor lingkungan dan genetik. Lingkungan adalah aspek penting yang masih dapat diintervensi sehingga perawakan pendek atau stunting dapat diatasi. Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Namun sebagian besar stunting disebabkan oleh kekurangan gizi.

      Dalam rangka mengoptimalkan pencegahan stunting, tepatnya pada Minggu (10/11/2022) diselenggarakan Sosialisasi Pencegahan Stunting dengan mengusung tema "Cegah Stunting untuk Selamatkan Generasi Bangsa" oleh Tim Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Kenteng. Kegiatan sosialisasi ini juga termasuk dalam salah satu program kerja UNNES GIAT "Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari desa" yang diadakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, LPPM UNNES. 

      Sosialisasi ini bertepatan dengan kegiatan posyandu rutin bulanan di Balai Dusun Ampelgading, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Adapun tujuannya ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tumbuh kembang anak atau balita sejak dini demi menekan angka prevalensi stunting. 

Foto bersama dengan bidan desa dan para kader posyandu (dokpri)
Foto bersama dengan bidan desa dan para kader posyandu (dokpri)

      Sebelum sosialisasi dimulai, para kader posyandu dibantu dengan Tim Mahasiswa UNNES GIAT 3 DESA KENTENG melakukan kegiatan posyandu terlebih dahulu mulai dari pengecekan tinggi dan berat badan anak-anak hingga Pemberian Makanan Tambahan atau PMT berupa puding wortel. Kemudian para ibu dan balitanya diarahkan untuk mengikuti sosialisasi. 

      Sosialisasi diawali dengan sambutan terlebih dahulu dari perwakilan perangkat desa lalu dilanjutkan dengan pembekalan materi yang dipandu langsung oleh bidan Desa Kenteng, Ibu Siti. Beliau menyampaikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan stunting mulai dari pengenalan, faktor penyebab, sampai pencegahan stunting. Harapannya, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita agar lebih mawas diri akan perkembangan anaknya. Acara ini berlangsung secara kondusif, para ibu begitu antusias terhadap materi yang disampaikan. Lalu tepat sebelum pukul 12 siang, acara selesai dan ditutup dengan foto bersama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun