Mohon tunggu...
Ohahauni Buulolo
Ohahauni Buulolo Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pelayanan Sosial

Takut akan TUHAN adalah Permulaan Pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anomali Agama pada Politik di Indonesia

25 Maret 2024   15:54 Diperbarui: 25 Maret 2024   15:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Nama  : Ohahauni Buulolo

 

Latar Belakang

       Berbicara mengenai anomali agama dan politik, keduanya sering kali terjadi dimana agama dijadikan sebagai medan politik, hal ini karena agama telah menjadi budaya dan melekat pada diri penganutnya. Agama memiliki peran strategis dalam mengkonstruksi dan memberikan kerangka nilai serta norma dalam membangun struktur politik dan pendisiplinan masyarakat. Politik menggunakan agama sebagai legitimasi dogmatic, mengikat penganutnya agar mematuhi aturan-aturan yang ada. 

Adanya hubungan timbal balik itulah yang kemudian menimbulkan hubungan saling mendominasi dan saling memanfaatkan antar kedua entitas tersebut. politik yang didominasi oleh unsur kekuatan agama yang terlalu kuat hanya akan melahirkan politik identitas yang cenderung melahirkan adanya hipokrisi moral maupun etika yang ditunjukkan para pemuka agama dan para politikus. Kondisi tersebut terjadi karena adanya pencampuradukan unsur agama dan politik.

       Adapun agama yang menjadi alat Tuhan untuk membangun spiritual manusia, memajukan dan mengubah hidup sangat terpopuler dikalangan pencinta politik sehingga persoalan agama kemudian termarjinalkan dan tereduksikan dalam pengaruh kehidupan bermasyarakat. Anomali agama dan politik merupakan polemic pada sejarah manusia modern, keduanya pun senantiasa memantik polemik ihwal, posisi agama dalam arena politik yang setidaknya, melibatkan dua kelompok yang secara diametris berlawanan. Agama yang dibudayakan pada hidup manusia mempengaruhi seluruh bidang kehidupan manusia termasuk politik hingga gagasan ini acap kali dikenal politik identitas yang berbasis agama. 

Konsekuensinya, agama menjadi payung tertinggi dalam setiap kebijakan politik. Disisi lain, ada pihak yang menyalahgunakan posisi agama pada kehidupa manusia khususnya dalam politik, sehingga agama dalam ranah politik kehilangan esensi. Dari permasalah ini, para elit politik dan pemuka agama, sering kali mengatakan bahwa agama harus ditepikan dari diskursus publik dan dimengerti sebagai perkara privat yang hanya menyangkut kepentingan individu per individu. Agama tidak lebih dari urusan ritual yang menggambarkan dependensi manusia dengan tuhannya. Ini sebenarnya benar bahw agama adalah sebuah inspirasi dan bukan wadah aspirasi politik.

       Didalam perpolitikan Indonesia, masalah anomali agama ini turut mewarnai perjalanan kehidupan masyarakat. Hal ini yang kemudian menjadi polemik panjang dan dijadikan senjata bagi pemain politik untuk menjatuhkan satu sama lain. Politikus membutuhkan agama sebagai alat legitimasinya, dan iluminasi pada dunia politik sementara agama membutuhkan politik sebagai alat untuk mengimplementasikan pesan Tuhan yakni untuk menghasilkan damai Sejahtera bagi masyarakat dan dunia politik, cinta kasih dan perubahan kearah yang Tuhan mau. Sementara konsep ini telah mengalami anomali dimana agama lebih dijadikan sebagai alat politik, untuk itu hal ini menjadi stimulus bagi penulis untuk mencoba menyoroti masalah ini, sehingga melalui tulisan ini memberikan sebuah pemahaman tentang tujuan dan maksud agama dan politik.

Pengertian Agama

       Pada umunya para ahli berpendapat bahwa agama berasal dari Sansekerta yang artinya "a =tidak dan gama= kacau" maka dengan kata lain agama dapat diartikan "tidak kacau." Di dalam regulasi setiap agama, ada aturan-aturan/larangan-larangan untuk mengatur kehidupa setiap umat supaya hidup suci, tertip dan membangun hubungan rohani secara vertical dan horizontal kepada Allah dan manusia. Menurut Daradjat agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa sesuatu lebih tinggi dari pada manusia.[1] 

Dalam arti bahwa dalam sebuah kepercayaan, ada konsep bahwa didalam agama ada kekuatan adikodrati dari sang Ilahi. Agama pertama muncul di dunia pada masa Paleolitikum, di mana manusia mulai memuja kekuatan alam dan roh nenek moyang mereka. Dalam sejarah agama, ada beberapa agama yang sangat berpengaruh dalam perkembangan manusia, seperti agama Hindu, Buddha, Yahudi, Kristen, Islam, dan lain-lain. Setiap agama memiliki asal-usul, keyakinan, praktik, dan tradisi yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun