Mohon tunggu...
Ohahauni Buulolo
Ohahauni Buulolo Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pelayanan Sosial

Takut akan TUHAN adalah Permulaan Pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anomali Agama pada Politik di Indonesia

25 Maret 2024   15:54 Diperbarui: 25 Maret 2024   15:55 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

       Di dalam istilah ini, etika dalam berpolitik dihubungkan. Etika politik bermaksud menyelidiki "apa ari pengakuan" itu untuk lapangan kenegaraan. Banyak orang tidak mau tahu adanya hubungan antara politik dan etika. Orang-orang berpendapat bahwa etika dan politik tidak ada hubungannya. Artinya mereka mau memisahkan "politeia" dari "ethos[8]". Kedua kata ini tidak dapat dipisahkan sebab baik politik maupun etika, sama-sama ada pada satu hakikat yakni manusia. Politik dan etika dua hal ini ada pada diri manusia dan dijalani oleh manusia.

       Pendidikan etika yang salah akan mempengaruhi seluruh dimensi kehidupan manusia termasuk politik. Wadah pembinaan etika ini ada tiga yakni Pendidikan formal, Pendidikan keluarga dan Pendidikan agama. Salah satu dari wadah pembentukakn moral atau etika tersebut mengalami pergeseran, maka etika yang keliru akan merusak seluruh tatanan moral manusia. 

Untuk itu, peran Pendidikan dan agama dalam membina etika seseorang sangatlah signifikan. Jika agama dan Pendidikan salah mendidikan karekater murid atau jemaat hasilnya penganut sebuah agama akan menjadi masalah pada lingkungan Dimana segala sesuatunya akan dilanggar termasuk agama akan menjadi tempat Dimana orang tersebut menjadikan agama, sebagai alat untuk memuaskan nafsu duniawinya. Maka itu baik Lembaga Pendidikan, keluarga dan agama harus memiliki keseriuasan dalam membina dan mendidik karakter seseorang.

Anomali Agama Pada Politik.

       Agama secara dogmatis lebih merujuk kepada pembangunan rohani dan pembentukan karakter seseorang sehingga terciptanya kedamaian pada setiap orang atau individual. Agama yang berpusat pada Allah dan pribadi manusia menjadi anomali karena pemikiran manusia yang berdosa dan haus akan kekuasaan. Menurut Saut Sirait, Kesucian agama menjadi bercampur dengan nafsu duniawi manusia. Keluhuran agama bertemu dengan ambisi pribadi dan komunitas pemeluknya. Kemartabatan agama ditarik-tarik menjadi jembatan dan kendaraan bagi kepentingan penganutnya. Pancaran kedamaian agama bisa beralih rupa menjadi senjata penghancur bagi orang atau kelompok yang dinisbatkan sebagai musuh.[9]

       Dengan demikian dapat dikatakan bahwa agama telah mengalami pergeseran dimana agama telah menjadi alat para politikus. Senada dengan hal ini, Aloysius yang di kutip oleh A.A. Yewangoe dalam bukunya agama dan kerukunan, mengatakan bahwa agama dapat membebaskan sekaligus memperbudak. Sikap memperbudak agama ini dengan gampang di "tangkap" oleh mereka yang berkepentingan, misalnya agama diperalat demi kepuasan.

       Kebodohan yang dibangun oleh segelintir pemuka agama sering sekali dimanfaatkan oleh para elit politik yang mempunyai ambisi kekuasaan. Menurut A.A. Yewangoe, ambisi para kekuasaan ini berupaya memperhadapkan umat beragama yang satu dengan umat beragama lainnya, sembari mengeksploitasi ketakutan di dalam diri mereka seakan-akan diancam oleh umat lainnya.[10] Anomali agama pada dunia politik, terjadi karena penganut agama tersebut memiliki keterbatasan literatur dan tidak mau belajar, ditambah lagi jika ada seorang pemuka agama mengajar atau ceramah hanya untuk kepentingan para elit politik dengan cara-cara tidak terpuji, hal ini memicu konflik eksternal dimana satu sama lain akan saling membenci dan bahwa mengeksekusi karena tidak sependapat. 

Untuk menyelesaikan masalah ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni:

  • Pemimpin agama harus mengedukasi masyarakat untuk tidak menggunakan agama dalam berpolitik (identitas politik)
  • Lembaga-lembaga Pendidikan harus memiliki persepsi yang sama untuk mendidikan murid agar menjadikan agama sebagai penerang jiwani sehingga di dalam politik nama Tuhan dipermuliakan
  • Seorang politikus harus menjadikan agama sebagai ranah privasi dan bukan public.
  • Seorang politikus harus cinta toleransi dan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa Indonesia, sehingga agama tidak rusak demiki keinginan semata.

Kesimpulan

       Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa agama adalah tempat Dimana manusia mencari inspirasi dari Allah yang memiliki adikodrati sehingga dapat mengimplementasikan pada diri seseorang untuk hidup damai, tertip dan menciptakan kehidupan yang adil. Politika adalah tempat untuk mengimplementasikan kasih Allah untuk mensejehterakan rakyat. Maka itu agama tidak dapat dijadikan sebagai alat politik, sebaliknya agama menjadikan politik sebagai wadah melaksanakan perintah Allah. politikus harus dalam berpolitik harus memiliki karakter Ilahi sehingga agama tidak dijadikan sebagai tameng politik.

Buku Referensi

  • Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 2005),
  • Karel Sosipater, Etika Pribadi, (Jakarta:Suara Harapan Bangsa, 2009)
  • Norman L. Geisler, Etika Kristen, (Malang: Literatur SAAT, 2010).
  • Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia 1989)
  • William Ebenstein, "Politik Science" dalam Enclylopedia American, (New York: American Corporation, 1972)
  • http://repository.uinsu.ac.id/20116/3/BAB_II.pdf
  • Sahya Anggara,M.Si. Sistem Politik Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia, 2013)
  • J. Verkuyl, Ras, Bangsa, Gereja, Negara, Etika Politik, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989)
  • Saut Sirait, Politik Kristen di Indonesia Suatu tinjauan Etis, Cet. 4 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011)
  • A.A. Yewangoe, Agama dan Kerukunan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun