Tahun 2024 telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam dunia properti, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti perkembangan teknologi, perubahan preferensi konsumen, hingga dampak dari pandemi global yang masih dirasakan oleh banyak sektor. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tren utama yang memengaruhi industri properti di tahun 2024, termasuk tren perumahan ramah lingkungan, smart home, pengembangan kawasan suburban, serta perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin mendorong inovasi dalam desain dan fungsi hunian.
1. Perumahan Ramah Lingkungan: Fokus pada Keberlanjutan
Salah satu tren yang paling mencolok di dunia properti pada tahun 2024 adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan. Konsumen, terutama dari kalangan generasi milenial dan Gen Z, semakin peduli pada dampak lingkungan dari hunian yang mereka tempati. Hal ini mendorong pengembang properti untuk mengadopsi prinsip green building dalam setiap proyek mereka.
Di beberapa negara, ada insentif bagi pengembang yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Di Indonesia, meskipun penerapan perumahan berkelanjutan masih dalam tahap awal, beberapa proyek besar di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya sudah mulai menerapkan konsep ini, dengan harapan tren ini akan semakin meluas ke seluruh negeri.
2. Smart Home: Rumah yang Terhubung dengan Teknologi
Teknologi memainkan peran yang semakin penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam cara kita merancang dan menggunakan hunian. Smart home atau rumah pintar, yang memanfaatkan teknologi otomatisasi untuk mengontrol berbagai aspek rumah, seperti pencahayaan, suhu, keamanan, hingga peralatan rumah tangga, kini menjadi fitur yang sangat diminati oleh konsumen.
Selain itu, sistem keamanan berbasis teknologi seperti kamera pengawas pintar dan alarm otomatis menjadi salah satu daya tarik utama bagi konsumen yang mengutamakan perlindungan keluarga mereka. Dalam dunia yang semakin digital, smart home tidak hanya dianggap sebagai tren, tetapi juga sebagai kebutuhan di masa depan.
3. Pengembangan Kawasan Suburban: Hunian di Pinggiran Kota Semakin Diminati
Salah satu dampak pandemi yang masih terasa hingga tahun 2024 adalah perubahan preferensi masyarakat dalam memilih lokasi tempat tinggal. Sebelum pandemi, tinggal di pusat kota dengan akses yang dekat ke tempat kerja dan fasilitas publik merupakan prioritas utama bagi banyak orang. Namun, dengan adanya sistem kerja jarak jauh yang semakin fleksibel, banyak orang yang mulai mempertimbangkan hunian di kawasan suburban atau bahkan pedesaan yang lebih jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.
Kawasan suburban kini menjadi incaran karena menawarkan ruang yang lebih luas, harga yang lebih terjangkau, serta kualitas hidup yang lebih tenang dibandingkan pusat kota. Selain itu, perkembangan infrastruktur transportasi dan aksesibilitas yang baik ke kota-kota besar menjadi faktor penentu lain dalam tren ini. Perusahaan properti kini mulai berfokus pada pengembangan di daerah-daerah pinggiran kota yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
Di Indonesia, wilayah-wilayah di sekitar kota besar seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), serta kawasan Solo Raya dan Surabaya Barat mulai dilirik oleh pengembang untuk proyek-proyek perumahan baru. Selain karena harganya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan pusat kota, kawasan-kawasan ini juga menawarkan akses ke fasilitas transportasi umum dan infrastruktur modern.
4. Desain Fleksibel dan Multifungsi: Gaya Hidup yang Adaptif
Tren lain yang muncul pada 2024 adalah perubahan dalam desain rumah yang lebih fleksibel dan multifungsi. Masyarakat modern memiliki gaya hidup yang dinamis, sehingga membutuhkan hunian yang bisa beradaptasi dengan berbagai kebutuhan. Misalnya, rumah dengan ruang kerja yang terintegrasi kini menjadi semakin penting, mengingat banyaknya orang yang bekerja dari rumah. Ruangan multifungsi yang bisa diubah menjadi kantor, ruang bermain anak, atau bahkan ruang olahraga di rumah menjadi fitur yang sangat dicari.
Selain itu, desain hunian yang memaksimalkan penggunaan ruang kecil juga menjadi tren. Ini terutama terlihat di apartemen dan rumah-rumah di kawasan urban yang harus memaksimalkan setiap meter persegi yang ada. Desain minimalis, dengan penggunaan furnitur yang fungsional dan hemat ruang, semakin diminati oleh konsumen di kota-kota besar.
5. Perubahan Permintaan: Properti Sebagai Investasi Jangka Panjang
Selain faktor desain dan teknologi, 2024 juga menunjukkan adanya perubahan permintaan terhadap properti sebagai bentuk investasi jangka panjang. Dengan inflasi yang meningkat dan ketidakpastian ekonomi global, properti dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang stabil. Banyak investor yang melihat properti sebagai aset yang dapat memberikan pengembalian investasi yang baik, terutama di lokasi-lokasi yang strategis dan berkembang.
Pengembang properti kini harus mampu beradaptasi dengan perubahan preferensi konsumen dan investor ini. Mereka dituntut untuk menawarkan produk yang tidak hanya menarik dari segi desain, tetapi juga memberikan nilai investasi jangka panjang bagi pembeli.
Tren properti di tahun 2024 mencerminkan perubahan gaya hidup, teknologi, dan kesadaran akan keberlanjutan. Perumahan ramah lingkungan, smart home, pengembangan kawasan suburban, serta desain fleksibel dan multifungsi menjadi faktor utama yang membentuk pasar properti tahun ini. Bagi pengembang dan investor, memahami tren ini akan membantu mereka untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berkembang. Properti tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga sebuah bentuk investasi masa depan yang harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan modern dan tantangan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI