Identifikasi + Deskripsi
Infografik bertajuk Penempatan Tim Nusantara Sehat Angkatan Pertama ini dimuat di harian Kompas edisi Rabu, 21 Oktober 2015. Infografik dengan ukuran 23cmx12cm ini dibuat oleh Gunawan. Infografik ini sendiri terisi tentang 143 tenaga kesehatan yang terbentuk dalam Tim Nusantara Sehat yang ada di 20 Puskesmas di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DPTK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK) di seluruh Indonesia, dimana terdapat keterangan jumlah tiap peserta di tiap-tiap daerah.
Terdapat beberapa ilustrasi dalam infografik ini. Diantaranya peta Indonesia dan ikon manusia, dimana ikon manusia dalam infografik tersebut berfungsi sebagai representasi dari peserta Tim Nusantara Sehat. Di bagian kanan tengah terdapat ilustrasi manusia dan arah mata angin. Sedangkan di bagian kanan atas terdapat tulisan “hingga bulan Oktober 2015” dan ilustrasi tangan yang memegang ikon manusia.
Di bagian kiri atas terdapat judul infografik, dan di bagian kiri bawah terdapat keterangan sekilas mengenai Nusantara Sehat, beserta dasar hukum, latar belakang, tujuan umum, dan tujuan khusus yang bersumber dari Kementerian Kesehatan. Sedangkan di bagian tengah bawah terdapat keterangan skala 300 km.
Secara keseluruhan, Visual infografik tersebut terdiri dari dua warna primer, yaitu kuning kecoklatan dan hijau, juga warna biru muda sebagai warna sekundernya.
Warna cmyk pada infografik
Warna hijau mewakili daerah-daerah yang terdapat Puskesmas dengan Tim Nusantara Sehat, sedangkan warna kuning kecoklatan ialah sebaliknya. Warna biru muda sendiri terdapat pada bagian outline dari peta Indonesia.
Infografik ini menggunakan typeface jenis Sans Serif dengan font Myriad Pro Condensed pada bodytext, Arial Bold pada judulnya, dan Times New Roman Uppercase untuk credit title designer-nya
Interpretasi
Infografik ini memakai ikon manusia sebagai representasi dari tenaga kesehatan atau peserta Tim Nusantara Sehat itu sendiri. Di Puskesmas Puring Kencana, Kab. Kapuas, Kalbar misalnya, dalam bagian tersebut terdapat ikon manusia dengan angka 7, yang berarti tenaga kesehatan di sana terdapat 7 orang. Begitu pun juga dengan Puskesmas di daerah yang lainnya. Maka dari itu, 1 ikon manusia mewakili satu peserta Tim Nusantara Sehat. Dalam hal pengaplikasian semiotika pada tanda nonverbal, yang terutama diperhatikan adalah pemahaman tentang bidang nonverbal. Bidang nonverbal adalah suatu wilayah yang menekankan pentingnya fenomena yang bersifat empiris, faktual, atau konkret, tanpa ujar-ujaran bahasa. Ini berarti bidang nonverbal berkaitan dengan benda konkret, nyata, dan dapat dibuktikan melalui indera manusia (Budianto, 2001:15)
Penggunaan ikon adalah untuk menginformasikan secara visual dengan lebih simpel sehingga tidak memberi kesan ramai dalam infografik tersebut. Ikon adalah bentuk dan warna yang serupa atau mirip dengan keadaan sebenarnya seperti gambar benda, orang, atau binatatang. Ikon disni digunakan sebagai lambang.
Sedangkan gambar tangan yang memegang ikon manusia dengan lambang palang hijau berarti penempatan peserta Tim Indonesia Sehat. Gambar tangan juga bisa diartikan sebagai pemerintah, sedangkan meletakkan simbolnya bisa diartikan sebagai penempatan peserta di tiap-tiap daerah di Indonesia.
Ilustrasi manusia di bagian kanan tengah sendiri jika dilihat dari gambarnya adalah sebagai tenaga kesehatan. Hal tersebut bisa dilihat dari lambang palang hijau dan juga gambar stetoskop yang terdapat di sana. Ilustrasi tersebut menggambarkan seseorang yang sedang hormat, yang bisa diartikan sebagai para petugas kesehatan yang siap mengabdikan dirinya kepada masyarakat dan negara di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DPTK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK).
Selain ilustrasi di atas, juga terdapat ilustrasi peta Indonesia dimana dalam peta tersebut terdapat Tim Nusantara Sehat yang tersebar di berbagai daerah, dengan warna Hijau dan kuning kecoklatan yang sangat mendominasi. Warna hijau digunakan karena erat hubungannya dengan kesehatan. Warna hijau sendiri dapat diartikan sebagai kehidupan, penyembuhan fisik, pembaharuan, dan daya tahan. Warna hijau juga dapat digunakan untuk relaksasi, menetralisir mata, dan memenangkan pikiran. Selain pada peta, warna hijau juga menjadi warna dasar ilustrasi dan simbol manusia yang terdapat di infografik tersebut.
Sedangkan warna kuning kecoklatan dapat diartikan sebagai tanah. Dalam infografik tersebut, daerah yang tidak terdapat Program Nusantara Sehat ditunjukkan dengan warna kuning yang menunjukkan kesan kosong dan tidak berisi.
Kritik
Tak bisa dipungkiri, infografik ini pada dasarnya sudah dikemas dengan menarik. Menggunakan ikon manusia dan ilustrasi yang cukup menarik. Namun, terdapat sedikit kekurangan dalam infografik tersebut. Kekurangannya antara lain terletak pada ilustrasi peta Indonesia. Penggunaan ikon yang bertujuan untuk membuat ilustrasi dalam infografis menjadi lebih simpel dan menarik tentu harus diimbangi dengan ilustrasi peta yang harus dikemas secara lebih simpel pula.
Penggunaan ilustrasi peta Indonesia dalam infografik ini sendiri bisa dikatakan masih bersifat “realis”. Memang jika dilihat lagi, komposisi peta Indonesia tersebut sudah diminimalisir dengan tidak mencantumkan nama daerah ataupun komponen-komponen inti lainnya yang dapat memberi kesan terlalu ramai pada peta. Namun jika ditinjau dari bentuknya, ilustrasi peta Indonesia masih dapat diaplikasikan dengan lebih sederhana.
Selain itu, penggunaan ikon manusia juga masih terkesan mubazir, dimana jumlah ikon manusia setara dengan keterangan angka yang terdapat di sebelahnya. Sedangkan ilustrasi tangan yang terdapat di pojok kanan atas sebenarnya mampu menjadi daya tambah informasi visualnya, namun karena peletakannya yang kecil dan kurang tepat menjadikan ilustrasi tersebut terlihat kurang menonjol dan kurang teridentifikasikan dengan baik. Ilustrasi dokter kurang unity dengan ikon yang digunakan, karena bentuk ikon dengan ilustrasi sendiri sangat jauh berbeda. Ilustrasi tersebut juga terkesan hanya sebagai pengisi bidang kosong saja.
Redesain
Seperti yang sudah dijabarkan dalam kritik di atas, redesain hanya berupa penggunaan ilustrasi yang lebih simpel. Pada peta misalnya, bisa didistorsikan menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi sehingga lebih terkesan unity dengan ikon yang digunakan. Sedangkan ikon dapat diaplikasikan dengan satu ikon saja jika memang terdapat keterangan jumlah peserta yang dicantumkan di sana.
“Peringkasan” ilustrasi juga bisa diaplikasikan pada ilustrasi dokter, tidak perlu ditambah karena di bagian kanan atas sudah terdapat ilustrasi tangan yang memegang ikon manusia, dimana ikon manusia tersebut sedikit berbeda dibanding ikon yang lainnya dengan adanya lambang palang hijau di dalamnya, yang bisa menunjukkan sebagai ilustrasi tenaga kesehatan itu sendiri. Sedangkan ilustrasi tangan perlu diperbesar agar lebih menonjol.
Kesimpulan
Kesimpulannya ialah, infografik sebagai sarana penunjang informasi secara visual tentu harus diimbangi dengan komunikasi visual yang baik pula. Bukan sekedar gambar ilustrasi dengan penjelasan yang runtut saja karena pada dasarnya infografik adalah penunjang informasi dengan komunikasi visual agar tampilan informasi menjadi lebih menarik.
Daftar Pustaka
Beegel, Justin, 2014, Infographics for Dummiesy, New Jersey: Hoboken Inc.,
Budianto, Irmayanti M. 2001. "Aplikasi Semiotik pada Tanda Nonverbal," dalam Bahan Pelatihan Semiotika, Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.
Sanyoto, Sadjiman Ebdie, 2009, Nirmana: Elemen- elemen Seni dan Desain, Yogyakarta: Jalasutra.
Sobur, Alek, “Bercengkerama dengan Semiotika”, 2002.
Webtografi
https://www.academia.edu/8082396/Buku_Ajar_Pengetahuan_Warna, diakses 01 November 2015, pukul 21.15 WIB.
http://kaikanika.blogspot.co.id/, diakses 01 November 2015, pukul 21.35 WIB.
Lampiran
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/11/02/img-000uu1-56375c7b347b61050a37966c.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/11/02/redesen-copy-56375d0ebb22bdaf08b8c393.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Yogyakarta, 02 November 2015
Ogi Prasetiya
1312293024
DKV REG ISI Yogyakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI