Mohon tunggu...
Ogie Urvil
Ogie Urvil Mohon Tunggu... Wiraswasta - CreativePreneur, Lecturer

Orang biasa yang banyak keponya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ahli Juga Bisa Salah

4 Desember 2017   14:45 Diperbarui: 4 Desember 2017   14:58 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah baca kalimat ini di sebuah buku: "The experts can make mistake.. So, don't believe them too much..!!".. Pendek kata: jangan terlalu percaya begitu saja pada para ahli.. Nggak percaya ?? Coba simak kesalahan-kesalahan yang dibuat mereka yang katanya ahli itu:

Saat konsep cikal bakal komputer ditemukan, seorang ahli berkata: "Saya pikir, di pasaran dunia, komputer paling cuma bisa laku 5 buah.." -- Thomas Watson, Chairman IBM, 1943).. Dan ternyata model komputer jadul tersebut menjadi lini bisnis yang sangat menguntungkan bagi IBM.. Saat PC full listrik berhasil dibuat, dan dilempar ke pasar di tahun 1981, pada 4 bulan setelah perilisannya, IBM berhasil menjual 13.533 komputer buatannya.. Beda banget ya sama prediksi sang ahli yang bilang paling cuman bisa laku 5 buah..

"Who the hell wants to hear actors talk ?", begitu kata H.M Warner, dari Warner Brothers Studios di tahun 1927.. Saat itu, Warner Brothers merupakan sebuah studio kecil dan berada di ambang kebangkrutan.. Dan akhirnya, secara terpaksa, ide yang nggak disukai si "ahli" tersebut kemudian diadopsi sebagai pilihan terakhir untuk menciptakan kebaruan.. Sekitar 3 tahun setelah pernyataan itu keluar, film bisu segera menjadi masa lalu.. Jumlah penonton bioskop setelah adanya film bersuara mengalami peningkatan sebesar 1.800%..!!

Masih banyak lagi sih sebetulnya contoh "mistake" dari para ahli, seperti boss sebuah studio rekaman yang menolak album demo dari The Beatles, pesimis akan berjayanya telepon, sampe ada ahli yang menganggap televisi nggak mungkin bertahan di pasar lebih dari enam bulan, karena orang bakal capek memandang "kotak" setiap malam.. 

Sebetulnya ini salah satu "resep" kalo ingin menjadi kreatif yang saya temukan di sebuah buku referensi teori kreativitas.. Pendidikan yang terlalu dalam di satu bidang bisa membuat orang tersebut seakan memakai "kacamata kuda" dan menjadi sulit untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.. Beberapa studi juga menemukan adanya hubungan berbentuk huruf "U" terbalik antara pengetahuan / tingkat pendidikan dengan kreativitas..

Sampai titik tertentu, pendidikan jelas membantu terbentuknya kreativitas.. Namun bila titik itu sudah lewat, pendidikan justru bisa berpotensi mengurangi kreativitas.. Yang jadi masalah, titik ini juga agak sulit ditentukan letaknya.. Di bidang ilmu pengetahuan, ditaksir ada di jenjang S2.. Di bidang seni, ternyata letaknya lebih sulit untuk ditebak..

Buat saya pribadi, kreativitas itu benar-benar ilmu yang fluid, seakan cair, dan bisa "merembes" kemana-mana alias bisa ditarik ke beragam disiplin ilmu.. Termasuk menariknya ke dalam ilmu atau cara orang beragama.. Dan kalau melihat cerita-cerita di atas, mereka yang kreatif dalam menjalankan agamanya, sangat bisa jadi adalah mereka yang tidak merasa paling benar.. Karena HANYA Tuhan lah yang tidak mungkin salah..

Banyak kasus, seseorang taqlid buta begitu saja pada pengajarnya, pada gurunya, pada ketuanya, pada orang-orang alimnya, ulama-ulamanya atau rahib-rahib mereka tanpa berani mengkritisi lebih jauh, karena menganggap mereka lah yang paling ahli dalam urusannya.. Bahkan sampai-sampai seakan-akan mereka adalah Tuhan-nya.. (QS: 9:31)..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun