Mohon tunggu...
"Ogi " N Subagyo HS Purworejo
"Ogi " N Subagyo HS Purworejo Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ngawurologi & Anehologi, tinggal di Jogja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Poros Tengah Ada, Prabowo Tiada

16 April 2014   16:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:37 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari hasil quick count sudah bisa dipastikan bahwa tidak ada satu partaipun yang bisa mengusung capresnya tanpa berkoalisi dengan partai lain. Menurut analisa saya dengan keahlian ngawurologi...Capres Prabowo yang diusung partai Gerindra beserta fansclubnya (termasuk kompasionernya) sedang dilanda kepanikan..... makanya dimunculkan istilah koalisi senyap.... Ya paniklah, karena kedua  capres rivalnya sudah aman mendapatkan tiket koalisi maju di pilpres mendatang. Sedangkan Prabowo masih bekerja keras karena harus bisa menggandeng minimal 2 parpol papan tengah untuk memuluskan pencapresannya.
Dalam situasi genting tersebut, berhembuslah wacana koalisi poros tengah. Apabila koalisi ke empat parpol dengan label Islam (PKB, PPP, PAN dan PKS)  bersepakat membentuk poros tengah, maka semakin tipislah peluang Prabowo maju sebagai capres... mumet endasku..
Ke empat parpol berlabel Islam tersebut akan mempunyai nilai tawar "MAHAR" yang tinggi  kepada Prabowo...akhirnya akan bermazab  Wanipiroisme..  Dampaknya akan melahirkan pemimpin yang tergadaikan oleh kepentingan pribadi dan kelompoknya... Amit amit
Dalam situasi diujung tanduk tersebut,  Prabowo terpaksa harus merengek kepada SBY (PD) dan besannya SBY (PAN) agar mau bergabung berkoalisi. Weleh weleh.....meminjam istilah mereka...Prabowo akan menjadi boneka kepentingan SBY beserta kroninya. Hutang budi politik pastilah akan berimbas kepada posisi tawar SBY yang tinggi untuk mendukung kepentingannya... Itulah sejatinya BONEKA dan BADUT Politik.

Kegalauan ini sebagai stressor psikopolitik Prabowo beserta fansclubnya. Apakah akan melacurkan diri demi ambisi kekuasaan? Hanya Tuhan dan Prabowo yang tahu.
Semoga saja stressor psikopolitik tersebut akan menstimulir produktifitas berpuisinya.... Bagi kompasioner pendukung Prabowo stressor psikopolitik tersebut akan menggairahkan produktifitas tulisannya untuk membabi buta menyerang lawan politiknya. Ada salah satu kompasioner anti Jokowi (diduga pro Prabowo) sangat produktif tulisannya. Bayangkan saja...  bergabung sejak tgl 1 Februari 2014 sampai tanggal 16 April ini sudah menghasilkan lebih dari 115 artikel...rata-rata 1,5 artikel perhari. Bisa masuk rekor muri. Tulisan kompasioner tsb hampir semuanya pembentukan opini negatif terhadap Jokowi.
Bagi ke empat parpol poros tengah... saya ucapkan selamat menikmati nilai tawar MAHAR yang berlimpah dari Prabowo.
Jogja 16 April 2014....
Salam Ngawurologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun