Mohon tunggu...
Lambok Manogi
Lambok Manogi Mohon Tunggu... -

#anak agribisnis , Fak. Pertanian Unsri (Universitas Sriwijaya) Pengalaman akan membuatmu mempunyai cerita dimasa depan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

About Me, You and the World #2

5 Februari 2014   07:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.Tak Akan Seburuk Itu Kok.

Selow,...

Jalani  aja  apa  yang  kamu  rasain  sekarang

ngapain  coba  musingin  hari esok.

Capek  nian. iya  idak ?!

Awal tahun ajaran baru dikuliah pun dimulai dan kini aku akan mulai kisahku. Kisahku yang indah yang penuh dengan tawa, senang , bahagia dan kebahagiaan. Itu adalah segelintir hal yang ingin kurasakan kedepannya. Semoga saja itu akan jadi kenyataan. Tapi sepertinya sekarang perasaan yang kuinginkan itu tiba-tiba sirna begitu saja. Ya taulah,... masalah mahasiswa. Kau tau “OSPEK”. Wow,.. menurutkan itu sangat mengerikan. Untungnya disini ada teman-teman yang baik yang mau merasakan hal yang sama yang seperti kurasakan.

Teman,.. ya itu memang satu hal yang selalu kita butuhkan dalam segala hal, dimana pun kita, atau jika kita dalam kesedihan atau dalam kesenangan tentunya. Disini gez punya teman, namanya Jerry, Momo, Rere, Randy, Im, Santo, Ivan, Landy. Mereka itu teman teman terbaikku disini dan semoga jadi teman teman yang selalu jadi terbaik sampai kapan pun seperti Kurcaci kecilku atau ASAIIKI.

Malam ini, ada seseorang yang memanggilku. Aku gak tau siapa dia atau apa pentingnya dia buat aku. Dia mulai menyapaku.

“hy,..”,katanya memulai pembicaraan kami.

“emh,.. hy juga, bg”, sahutku pada abg seniorku.

Aku tahu dia seorang senior karena selain wajahnya yang sudah kelihatan tua , dia juga terlihat biasa saja tidak seperti aku dan teman-temanku yang seperti orang bodoh. Menurutku itu wajar kalau kami kelihatan bodoh. Kami mahasiswa baru,.. hehhehe,..

“adik manis,.. nama kamu siapa ? bolehkan abang kenal kamu?”, sambung abg senior padaku

Aku merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal dihatiku. Ikh perasaaan sok dekat,.sok ramah,.. kataku berbicara dalam diriku sendiri tapi bukan malah itu yang keluar dari mulutku. Ternyata benar kata oranng orang itu,.. “ lain dihati lain dimulut”. Hayo pilih mana hati atau  mulut??

“hahahha,.. boleh donk, bg,..namaku grace, bg..”, sahutku lembut.

Aku melihat dia mengangguk-anggukkan kepalanya. Entah apa yang ada dipikirannya aku pun tak tahu dan tak ingin tahu juga. Siapa dia coba yang mesti kupenasarin ? ogah dah,.

“Owh grace ? grace lahir tanggal berapa ?”, tanya si abang senior.

Duch nich abang-abang banyak nian lah pertanyaanya bikin kesel aja. Gak tau apa orang lagi deg-deg kan karena ospek ini,.? Aku terus saja mengoceh dalam hati sendirian.

“oh,..gez lahir tgl 21, bg,..”, jawabku singkat.

“ohw,.panggilan kamu gez ya ? lucu,.. lagh tapi kalau abg nanyain tgl lahir kamu bulan lahir kamu harus dibilangin juga donk, gez??”

Aduh,.. dasar ya abang-abang bawel. Apa pentingnya juga tanggal plus bulan lahir ku sama dia sekalian aja da minta tahun lahir. Ampun dah, tapi ya akhirnya aku juga harus bilang dah semuanya, biar dia puas sekalian.

“bang, apa perlunya si nanyain itu ke aku,.? Apa untungnya coba ? lagian nanti kalau aku ulangtahun belum tentu kan abang ngasih sesuatu sama aku?! Atau abang mau ngasih kado samaku ?”, celotehku pada abang sok ingin tau ini. Huuh,... kesel,...

“ya ampun, gez,.. gak papa kan abg nanya gitu sama kamu,..”, jawabnya dengan lembut.

“iya,..iya,... gez lahir 21 januari , bg,.?! Dan karna abg uda tau harus janji ya sama gez kalau nanti ulta harus dikasiin sesuatu ya,.?!”, kataku penuh harap

“hahhaha,... gak janji ya,.”, sahutnya padaku.

Hari ini keteganganku akan ospek sedikit berkurang. Mungkin karena abang yang sok ramah itu. Ya,.. dia memang baik, ramah, dan tidak seperti abang senior yang lain, kelihatan polos atau pura-pura polos,.? Entahlah,..kita liat aja nanti apa yang terjadi dan yang pasti raut wajahnya tak begitu tersimpan dimemori otakku. Hilang begitu saja, Cuma suara lembutnya saja yang tersimpan dimemoriku. Ya,..mungkin karena memoriku telah terisi oleh abang senior cakep yang satu tempat kost denganku. Emh,.mengingatnya saja rasanya sudah berbunga-bunga ini hati.

Hari-hari ospek kulewati dengan berlapang dada. Ikh,..capek dech mikiri hal yang belum terjadi. Jalani aja apa yang sekarang. Itu pemikiranku.

“gez,..”

Wow,.. apa ini,. Ada yang memanggilku? Pertanyaan itu tiba tiba muter di kepalaku. Aku keluar membuka pintu kamarku dan sungguh terkejutnya aku melihat sosok laki-laki memakai kaos oblong hitam, celana pendek, memakai sendal jepit dan sebatang rokok diantara jari tangannya. Imposible,..

“lho? Kok kaget ? tenang aja gez abang kesini mau minta minum kok ?, katanya sambil terseyum manis padaku.

Ini orang gila ya? Kok minta minum disini? Aduh aku mimpi apa tadi?

“emh,.. minum ? mau minum, bang ?, tanyaku gugup

“aduh , gez,.. iyalah, abang mau minta minum,.. ada kopi gak ? atau teh jadi dah, gak pa-pa yang penting minum. Heehhe,..”

Dihatiku semakin bergejolak banyak pertanyaan tentang hal ini. Aku yakin pasti ada penjelasan buat semua ini. Aku yakin itu 100%.

“lho,. Abangnya kok gak dikasih masuk, dek?, katanya padaku.

“ hihihi,.. masuk, bg,..”, kataku sambil tertawa kecil.

Kami bicara banyak disini. Terkadang tertawa-tertawa kecil, sebentar diam dan kembali mengobrol lagi. Sesekali aku mencuri padang dengan si abang yang ramah ini. Aku ingin melihat ekspresi wajahnya. Ternyata dia memang polos dan ramah tidak pura-pura polos atau sok ramah seperti prakiraan ku tadi. Sepertinya aku harus membuang prinsipku yang menilai seseorang dari luarnya. Buang-buang jauh-jauh itu, gez.

Waktu berputar sedikit cepat menurutku. Tiba-tiba sudah jam 10 malam.

“eits,. Uda jam berapa ini ? waduh uda jam 10 lagi, gez,.. kayaknya waktunya balik nich, gez,. Uda malam nian,.”, katanya padaku

“oiya, bg,.. heheehh,..”, kataku tertawa kecil.

Si abang beranjak dari tempatnya ingin pulang dan tiba tiba dia menatapku dan membuatku sedikit deg-degan. Apa-apaan sich si abg ini?! Membingungkan,..????

“oiya,.. bagi nomor hp gez lah,. Boleh idak ?, tanya si abang padaku

“oh,. No hp,.. ini, bg,.”

Aku memberi nomor handphoneku buat si abang yang ramah ini.

“makasih ya, gez,.. apa nich dibuat nama kontaknya ?”, tanya si abang ramah padaku

Belum sempat aku menjawabnya, siabang uda jawab luan. Ya ampun apaan sich nich abang-abang. Dia yang nanya dia yang ngejawab. Sekalian aja tadi dia gak usah nanya.

“namanya abang buat gezqyu aja ya ?”, tanyanya padaku.

Ampun dech liat abang yang ramah satu ini. Apa coba maksudnya buat kayak gitu ? dasar abang aneh.

“hahaha,...terserah dah, bg. Asal gak dibuat orang gila aja tuch nama kontak.” Kataku

“okeh da,.. oiya ini no hp aku ya,..”

Si Abang yang ramah ini memberi no hpnya padaku.

“apaan nich dibuat namanya, bg ?”tanyaku padanya.

“nama aku aja,..”, sahutnya

“Ya ampun. Mati dech aku. Aku belum tahu lagi siapa nama abang ini. Aduh gimana nich?” Aku mulai sibuk mencari sendiri jawabanku dalam otakku.”

“belum tau namaku ya ? awas ya nanti,. Udah lah,..gak pa-pa kok. Nama aku rey. Oiya,..buat aja nama kontaknya abangqyu. Biar samaan,. Hehehhee,.. qyu nya,.,” jawabnya tertawa lepas.

Wow ,. Ini sangat mengejutkan. Padahal aku kira si abang ini akan marah padaku karena aku gak tau namanya ternyata gak ya. Syukur da. Amin,..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun