Mohon tunggu...
Oga Purba
Oga Purba Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Setiap kuasa memberi makna pada kehidupan dan karena setiap kata punya kuasa, maka aku akan berkata-kata untuk memberi makna pada kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Biasakan Buat Rencana yang Tak Terduga

22 April 2020   11:20 Diperbarui: 23 April 2020   18:38 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menyusun rencana. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Saat ini efek dari covid-19 makin menjalar ke berbagai sektor tidak hanya kesehatan, tetapi sektor lainnya yang terkait termasuk sosial dan ekonomi. 

Di masa seperti ini semakin sulit memprediksi apa yang akan terjadi kemudian hari, tapi bila Anda tak mau kelabakan maka mau tak mau Anda harus memprediksi. 

Tidak ada sesuatu yang tiba-tiba di masa depan jika kita sudah bersiap menghadapinya. Sesuatu seolah tiba-tiba karena kita tak mau mempersiapkannya. 

Ibarat kata orang kampungku dalam bahasa Simalungun: "lang pala cek jantung au baya, atek idia sakit jantung au, mabiar au. Rahanan ma lang pala." Singkatnya lebih ga tahu dari pada tahu yang buruk. Fatal.

Tentu tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan kecuali oleh Sang Pencipta, tapi bukan berarti kita memilih diam dan pasrah saja. 

Kita bisa membuat beberapa skenario situasi yang akan terjadi, lalu mempersiapkan kemungkinan jalan keluar untuk masing-masing skenario tersebut.

Memang melelahkan, tapi repot terjadwal itu lebih santai dari pada repot pada saat tak terduga. Kalau kata mama dulu: "Jangan gali WC pas mau eek."

Akan ada banyak skenario, namun sekedar memberi gambaran besarnya, saya paparkan 3 skenario besar saja. Pendekatan yang serupa nanti dapat Anda lakukan untuk mitigasi skenario lainnya yang mampu Anda pikirkan.

Skenario pertama adalah jika yang terjadi adalah hal baik. Tentu dalam situasi sekarang, jika hal baik yang terjadi, anda tak perlu pusing. Terima saja apa adanya. 

Lain cerita setelah corona ini berlalu, hal baik pun perlu Anda sikapi karena salah bersikap, bukannya mendatangkat berkat, bisa juga kualat.

Skenario kedua adalah jika yang terjadi adalah sesuatu yang buruk bahkan hal terburuk. Pikirkan apa saja yang mungkin terjadi dalam situasi wabah corona ini terhadap Anda dan keluarga Anda dan siapkan apa saja jalan keluarnya. 

Misal nih ya kalau Anda sakit, atau istri Anda, atau anak atau orangtua sakit, apa yang akan Anda lakukan? Pikirkan sekarang sebelum semua itu kejadian. Jadi ketika kejadian, Anda siap. 

Kalau ternyata tidak terjadi ya syukur toh. Ga usah pusing. Tapi kalau kejadian, ga perlu pusing banget, tinggal eksekusi dengan sedikit penyesuaian bila diperlukan.

Skenario ketiga adalah jika yang terjadi adalah sesuatu yang diluar prediksi Anda. Wajar ngga semua hal kita tahu dan bisa prediksi. Akan tetapi jika Anda menyiapkan hati dan pikiran alias mental untuk hal-hal seperti ini, Anda tidak akan panik. 

Anda sudah menduga sesuatu bakal terjadi tapi Anda tidak tahu apa itu. Nah bila itu terjadi, silahkan beradaptasi dan berimprovisasi.

Dalam mempersiapkan jalan keluar, tidak semua hal harus Anda pikir atau lakukan sendiri. Seringkali kita harus rendah hati untik mengakui kelemahan kita dan mengakui kelebihan orang lain. 

Saatnya anda membina hubungan kembali dengan orang lain yang mungkin menjadi bagian dari solusi Anda di masa depan. Tapi ingat jangan cuma mau memanfaatkan saja. Tawarkan juga apa yang bisa Anda bantu bagi mereka. 

Misalnya mereka punya waktu tapi tidak punya dana, sebaliknya Anda punya dana tetapi tak punya waktu. Anda tahu toh apa yang harus Anda perbuat sebagai orang baik?

Semoga kita bisa melewati masa-masa menantang ini. Semoga Tuhan mengasihi kita dan menjauhkan kita dari pencobaan. AMIN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun