[caption caption="Beberapa Penari Ari Sute Center (dok. Istimewa)"][/caption]
Kisah nyata ini dilatarbelakangi oleh seorang teman kandidat doktor ekonomi yang disela sibuknya masih bisa menyempatkan menari. Sanggar tari yang diikutinya pun tidak hanya satu, ada beberapa, kisah yang ditulis ini ketika dia berada di sanggar tari dibawah naungan Ari Sute Center, yang konon dipersiapkan untuk pementasan event nasional di sebuah propinsi Jawa Tengah, The Soul of Java.Â
Tepatnya tanggal 30 Maret 2016, malam, Â dibilangan jakarta selatan, seperti biasa awak penari yang kebanyakan telah berumur (saya tak tega menyebut mereka tua) melakukan latihan untuk pementasan. Menari tak kenal umur, lenggak lenggoknya tak kalah dengan penari profesional, di sanggar ini kebayakan dari berbagai kalangan profesional berbagai bidang, bukan penari profesional alias penari hobbies.
Tak lebih dari dua belas penari melakukan tarian besutan maestro tari nasional Dewi Sulastri bertajuk Bedoyo Kusumo Aji diiringi gending jawa yang harmonis. Dibalik balutan kain samparan dan sampur ala tarian tradisional jawa, dua belas bidadari melakukan gerakan menawan layaknya penari profesional, selama tiga belas menit kemudian para penari dengan liuk gemulai meningalkan panggung.Â
Tiba-tiba seorang penari terhuyung-huyung seraya teman-teman penari yang lain mencegah supaya tak jatuh. Penari ini terkena serangan gejala stroke, gejalanya mulai dari ujung tangan kiri yang kesemutan, lambat laun naik ke pundak selanjutnya ke wajah bagian kiri yang mati rasa, dicubit tak merasakan apa-apa, tanda saraf tak bekerja dengan baik. Sebaiknya langsung dibawa ke dokter saja, ini bahaya, bisa mengakibatkan stroke, ucap seorang teman. Wait, coba googling kita lakukan pertolongan pertama, ujar seorang penari lain.
Googling adalah kata ajaib. Bermodalkan gadget jemari lentik salah satu penari mengetikan keyword gejala-gejala yang dimaksud, Enter! Bret! dalam hitungan detik, sejumlah laman menyediakan informasi ini. Dua Cara dipakai untuk menangi penari yang menangani gejala stroke ini, pertama dengan menusukkan jarum pentul ke jari, hingga keluar darah, cara ini kemudian tak efektif. Cara kedua adalah dengan menekan secara kuat dan terus menerus pada tangan dibagian antara jempol dan telunjuk. Menakjubkan tangan bagian kiri sampai wajah yang mati rasa dan tak bisa digerakkan berangsur membaik, jemari tangan kemudian bisa melakakuan gerakan menggenggam yang semula tidak dapat digerakkan. Terima Kasih Larry Page dan Sergey Brin yang telah datang jauh-jauh hanya untuk membatu menangani masalah ini.
Tanpa mendiskreditkan ide penari yang menyarankan untuk googling, penari yang melakukan berbagai cara untuk menolong, para blogger yang menyediakan informasi, gadget yang dipergunakan untuk googling, provider yang menyediakan jaringan bagus untuk koneksi internet, pencipta processor gadget, pencipta segala rupa komponen yang tertanam pada gadget baik hard ware dan soft ware, oh tuhan, ternyata banyak sekali orang hadir di sanggar tari ini berbondong-bondong hanya untuk menangani gejala stroke seorang penari.
Sudilah kiranya saya mengucapkan terimakasih pada Larry Page dan Sergey Brin. Upaya yang dilakukan mereka tidaklah semudah dibayangkan, butuh bertahun-tahun untuk menciptakan algoritma rumit yang akhirnya menjadi sebuah search engine paling mutakhir diabad ini, Google. Kemudian secara ajaib berubah menjadi kata kerja googling, kata kerja memang selalu menghasilkan sesuatu.
Begitu banyak manfaat atas upaya mereka hingga sampai ditempat sanggar tari dibilangan jakarta selatan ini, Larry Page dan Sergey Brin melesat jauh menembus ruang dan waktu melalui perjalanan Digital. Banyangkan jika kasus ini terjadi paling tidak 25 kasus perhari diseluruh belahan dunia, berapa umat manusia dalam setahun yang tertolong untuk hal kasus ini saja oleh Google? Oleh mereka berdua? Â
Maka tak heran jika Jack Ma, terkagum-kagum sekaligus iri dan benci bersatu padu atas upaya mereka yang terlalu banyak berbuat, mereka mengambil semua, terlalu banyak manfaat yang mereka berikan kepada umat manusia, sementara Jack Ma hanya punya alibaba dot com, begitu kira-kira dalam pidato Jack Ma. Lha kalau saya Jack?Saya hanya mampu menulis saja nama kalian disini, nasib. Sesungguhnya manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi sesama, begitu kata sebuah ungkapan bijak. Semoga bermanfaat. Salam.Â
 [caption caption="Thank Larry Page and Sergey Brin (sumber: endotwikipediadotorg)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H