Mohon tunggu...
Ofik Taufiqur Rohman
Ofik Taufiqur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Drafter

Nama: Ofik Taufiqur Rohman, NIM: 41421110088, Jurusan :Teknik Elektro, Fakultas:Teknik, Dosen:Prof  Dr Apollo, M.Si.Ak.CIBV,CIBG,CIBV, Mata Kuliah : Kewirausahaan III

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Model Entrepreneurship Ecosystem Model, Daniel Isenberg

10 Juni 2024   22:02 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:31 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar tersebut menampilkan diagram yang berjudul "Diskursus Entrepreneurship Ecosystem Model, Daniel Isenberg". Diagram ini menggambarkan enam lingkaran yang saling terhubung, mewakili berbagai domain yang perlu dipertimbangkan ketika menjelajahi wilayah bisnis baru. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing domain: Policy (Kebijakan): Lingkaran ini mencakup dukungan kepemimpinan publik, kerangka regulasi dan insentif, serta pernyataan kebijakan tentang kewirausahaan. Finance (Keuangan): Domain ini melibatkan pasar modal publik, ketersediaan pembiayaan utang dan ekuitas, serta kemungkinan keluar (exit possibilities). Culture (Budaya): Lingkaran ini menyoroti cerita sukses yang terlihat, toleransi terhadap risiko dan kegagalan, serta status sosial wirausahawan. Supports (Dukungan): Ini termasuk infrastruktur fisik dan teknologi, sistem hukum dan akuntansi yang berfungsi dengan baik, serta institusi dan kegiatan non-pemerintah. Human Capital (Modal Manusia): Domain ini mencakup pengusaha yang berpengalaman, bakat yang dapat direkrut, serta program pendidikan dan mentoring. Markets (Pasar): Lingkaran ini berfokus pada jaringan kewirausahaan yang kuat, pelanggan awal yang cukup dan ideal, serta saluran distribusi yang sehat. Setiap lingkaran mengandung poin-poin yang merinci aspek spesifik dari domainnya. Diagram ini menarik karena memberikan pendekatan terstruktur untuk menganalisis berbagai faktor yang berkontribusi pada ekosistem kewirausahaan yang berkembang.

Diskursus Entrepreneurship Ecosystem Model, Daniel Isenberg

Model Ekosistem Kewirausahaan yang dikembangkan oleh Daniel Isenberg menyoroti enam domain utama yang saling terhubung dan perlu dipertimbangkan oleh para pengusaha saat menjelajahi dan mengembangkan wilayah bisnis baru. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai masing-masing domain tersebut:

1. Policy (Kebijakan)

Domain kebijakan mencakup dukungan dari kepemimpinan publik dan berbagai kerangka regulasi yang mendorong kewirausahaan. Beberapa elemen kunci dalam domain ini adalah:

  • Dukungan Kepemimpinan Publik: Pemimpin publik yang proaktif dalam mendukung kewirausahaan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk bisnis baru. Mereka dapat melakukannya melalui inisiatif-inisiatif yang mendukung bisnis kecil dan menengah, pengembangan sektor swasta, dan kebijakan-kebijakan yang mengurangi hambatan bagi para pengusaha.
  • Kerangka Regulasi dan Insentif: Regulasi yang jelas dan insentif yang menarik dapat meningkatkan minat berwirausaha. Ini termasuk regulasi yang melindungi hak kekayaan intelektual, insentif pajak bagi bisnis baru, dan program-program pendukung dari pemerintah.
  • Pernyataan Kebijakan tentang Kewirausahaan: Pernyataan resmi dari pemerintah yang mendukung kewirausahaan dapat meningkatkan kredibilitas dan legitimasi usaha baru. Hal ini mencakup visi jangka panjang yang jelas tentang peran kewirausahaan dalam ekonomi nasional.

2. Finance (Keuangan)

Akses terhadap keuangan merupakan salah satu faktor paling krusial dalam ekosistem kewirausahaan. Beberapa aspek penting dalam domain ini meliputi:

  • Pasar Modal Publik: Ketersediaan pasar modal publik yang dapat diakses oleh perusahaan baru dan berkembang sangat penting. Ini mencakup bursa saham, pasar obligasi, dan mekanisme pembiayaan publik lainnya.
  • Pembiayaan Utang dan Ekuitas: Ketersediaan berbagai bentuk pembiayaan, termasuk utang dan ekuitas, memungkinkan pengusaha memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini juga termasuk venture capital, angel investors, dan crowdfunding.
  • Kemungkinan Keluar (Exit Possibilities): Kemampuan untuk keluar dari investasi, baik melalui IPO, akuisisi, atau cara lainnya, memberikan insentif bagi investor untuk berinvestasi dalam usaha baru. Hal ini juga memberikan jalur yang jelas bagi pertumbuhan perusahaan.

3. Culture (Budaya)

Budaya kewirausahaan memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pengambilan risiko. Elemen-elemen budaya yang penting termasuk:

  • Cerita Sukses yang Terlihat: Kisah sukses dari pengusaha lokal dapat menginspirasi dan memotivasi calon pengusaha lainnya. Ini menciptakan role model dan menunjukkan bahwa kesuksesan itu mungkin.
  • Toleransi terhadap Risiko dan Kegagalan: Budaya yang toleran terhadap risiko dan kegagalan mendorong pengusaha untuk mencoba ide-ide baru tanpa takut akan konsekuensi negatif yang terlalu besar jika gagal.
  • Status Sosial Wirausahawan: Pengakuan dan penghargaan terhadap wirausahawan dalam masyarakat meningkatkan status sosial mereka, yang pada gilirannya dapat menarik lebih banyak individu untuk terlibat dalam kewirausahaan.

4. Supports (Dukungan)

Dukungan yang mencakup infrastruktur fisik dan teknologi, serta sistem hukum dan akuntansi yang berfungsi dengan baik, adalah aspek penting dari ekosistem kewirausahaan. Beberapa komponen utama termasuk:

  • Infrastruktur Fisik dan Teknologi: Ketersediaan infrastruktur yang memadai, seperti transportasi, komunikasi, dan teknologi informasi, mendukung operasional bisnis dan mempercepat pertumbuhan usaha baru.
  • Sistem Hukum dan Akuntansi: Sistem hukum yang transparan dan akuntansi yang jelas memberikan kepastian hukum dan keuangan bagi para pengusaha. Ini juga mencakup perlindungan hak kekayaan intelektual dan kontrak yang dapat ditegakkan.
  • Institusi dan Kegiatan Non-Pemerintah: Organisasi non-pemerintah seperti inkubator bisnis, akselerator, dan jaringan kewirausahaan memainkan peran penting dalam mendukung pengusaha dengan sumber daya dan mentoring.

5. Human Capital (Modal Manusia)

Modal manusia mencakup pengusaha yang berpengalaman, bakat yang dapat direkrut, serta program pendidikan dan mentoring. Beberapa elemen kunci dalam domain ini adalah:

  • Pengusaha yang Berpengalaman: Pengusaha yang telah berhasil dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dengan calon pengusaha lainnya, baik melalui mentoring maupun pelatihan.
  • Talen yang Dapat Direkrut: Ketersediaan tenaga kerja terampil yang dapat direkrut oleh usaha baru sangat penting. Ini termasuk tenaga kerja dengan keterampilan teknis, manajerial, dan kreatif.
  • Program Pendidikan dan Mentoring: Program pendidikan yang fokus pada kewirausahaan, serta program mentoring yang menyediakan bimbingan dan dukungan, membantu membangun kapasitas pengusaha baru.

6. Markets (Pasar)

Pasar yang berkembang dan jaringan kewirausahaan yang kuat sangat penting bagi kesuksesan usaha baru. Beberapa aspek penting dalam domain ini meliputi:

  • Jaringan Kewirausahaan yang Kuat: Jaringan yang kuat antara pengusaha, investor, pemasok, dan pelanggan mempercepat pertumbuhan bisnis. Ini juga mencakup asosiasi bisnis dan jaringan profesional.
  • Pelanggan Awal yang Cukup dan Ideal: Menemukan pelanggan awal yang dapat mengadopsi produk atau layanan baru sangat penting. Pelanggan ini memberikan umpan balik yang berharga dan membantu menguji pasar.
  • Saluran Distribusi yang Sehat: Saluran distribusi yang efektif memungkinkan produk dan layanan mencapai pasar dengan cepat dan efisien. Ini mencakup distributor, pengecer, dan platform online.

Dengan memahami dan mengelola keenam domain ini, pengusaha dapat menciptakan ekosistem kewirausahaan yang mendukung dan berkelanjutan. Model ini membantu dalam mengidentifikasi area-area yang memerlukan perhatian khusus dan strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan yang ada.

Penerapan model ini dalam konteks kafe kopi dan kue tradisional, misalnya, dapat melibatkan:

  • Kebijakan: Mendorong dukungan dari pemerintah lokal untuk usaha kecil dan menengah, serta memanfaatkan insentif pajak yang tersedia.
  • Keuangan: Mengakses berbagai sumber pendanaan, termasuk pinjaman usaha kecil, investasi dari angel investors, dan crowdfunding.
  • Budaya: Membangun reputasi sebagai tempat yang inovatif dan ramah, serta menceritakan kisah sukses kepada pelanggan dan komunitas.
  • Dukungan: Memanfaatkan infrastruktur lokal, bekerja sama dengan inkubator bisnis, dan mendapatkan dukungan hukum serta akuntansi yang diperlukan.
  • Modal Manusia: Merekrut staf yang terampil, menyediakan pelatihan berkelanjutan, dan mendapatkan bimbingan dari pengusaha berpengalaman.
  • Pasar: Mengidentifikasi dan melayani segmen pasar tertentu, membangun jaringan dengan pemasok dan mitra bisnis, serta memastikan saluran distribusi yang efektif.

Dengan pendekatan yang terstruktur dan komprehensif ini, kafe kopi dan kue tradisional dapat membedakan diri dari pesaing, menarik pelanggan yang setia, dan mencapai kesuksesan jangka panjang.

What (Apa): Diagram "Diskursus Entrepreneurship Ecosystem Model, Daniel Isenberg" menggambarkan model ekosistem kewirausahaan yang terdiri dari enam domain utama: Kebijakan, Keuangan, Budaya, Dukungan, Modal Manusia, dan Pasar. Setiap domain ini penting untuk membangun dan memelihara lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kewirausahaan.

Why (Mengapa): Model ini dibuat untuk membantu pemangku kepentingan memahami dan mengembangkan ekosistem kewirausahaan yang sehat. Dengan memperhatikan setiap domain, dapat dibuat strategi yang lebih efektif untuk mendukung pengusaha dan memfasilitasi inovasi serta pertumbuhan ekonomi.

How (Bagaimana): Untuk menerapkan model ini, pemangku kepentingan harus:

  • Menganalisis kondisi saat ini dari setiap domain dalam konteks regional atau lokal mereka.
  • Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam setiap domain.
  • Mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan di setiap area, seperti insentif fiskal untuk investor, program pendidikan kewirausahaan, dan jaringan dukungan bagi pengusaha baru.
  • Memonitor dan mengevaluasi dampak dari intervensi dan kebijakan yang diterapkan untuk memastikan bahwa ekosistem kewirausahaan terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi.

Model ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam mendukung kewirausahaan, di mana setiap domain saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Dengan demikian, keberhasilan ekosistem kewirausahaan bergantung pada keseimbangan dan sinergi antara semua domain tersebut.

Gambar 2 Pada PPT
Gambar 2 Pada PPT

Gambar tersebut menjelaskan Model Ekosistem Kewirausahaan yang dikembangkan oleh Daniel Isenberg merupakan kerangka kerja yang dirancang untuk memahami dan mengembangkan lingkungan yang mendukung kewirausahaan. Model ini menekankan enam domain utama yang saling terkait dan mempengaruhi kesuksesan kewirausahaan dalam suatu wilayah atau negara.

Model ini menunjukkan bahwa untuk menciptakan dan memelihara ekosistem kewirausahaan yang berkembang, perlu ada pendekatan holistik yang mempertimbangkan semua domain ini secara bersamaan. Pemangku kepentingan di setiap domain harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pengusaha, yang pada gilirannya dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan inovasi.

What (Apa): Gambar tersebut menunjukkan kerangka kerja terstruktur yang menjelaskan aspek-aspek berbeda yang mempengaruhi kewirausahaan dalam suatu ekosistem, termasuk kebijakan pemerintah, sumber daya keuangan, modal manusia, sistem pendidikan, dan institusi pendukung.

Why (Mengapa): Gambar ini menarik atau relevan karena memberikan gambaran komprehensif tentang berbagai elemen yang dapat mempengaruhi keberhasilan kewirausahaan. Ini menyoroti betapa saling terkaitnya faktor-faktor ini dan menekankan pentingnya ekosistem yang mendukung untuk mendorong kewirausahaan. Dengan memahami dan mengoptimalkan setiap domain, dapat diciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi dan pertumbuhan bisnis.

How (Bagaimana): Model ini menjelaskan interaksi antara komponen-komponen ini melalui lingkaran dan persegi panjang yang dilabeli dengan garis penghubung, menunjukkan bagaimana setiap bagian berkontribusi pada peningkatan kewirausahaan. Untuk menerapkan model ini, langkah-langkah yang bisa diambil antara lain:

Menganalisis dan mengevaluasi kondisi setiap domain dalam konteks lokal: Langkah ini melibatkan penilaian menyeluruh terhadap setiap aspek ekosistem kewirausahaan, dari kebijakan hingga modal manusia. Dengan memahami kondisi saat ini, pemangku kepentingan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada.

Mengidentifikasi kebutuhan spesifik dan area yang memerlukan peningkatan atau dukungan: Setelah evaluasi, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus. Misalnya, jika akses keuangan terbatas, fokus bisa diarahkan pada peningkatan fasilitas pembiayaan untuk pengusaha.

Mengembangkan strategi dan kebijakan yang sesuai untuk memperkuat setiap domain: Berdasarkan analisis dan identifikasi kebutuhan, strategi yang relevan harus dikembangkan. Ini bisa mencakup kebijakan baru, program dukungan, atau inisiatif kolaboratif untuk memperkuat setiap elemen ekosistem.

Memonitor perkembangan dan membuat penyesuaian berdasarkan umpan balik dan perubahan kondisi pasar: Implementasi strategi harus diikuti dengan pemantauan berkelanjutan. Umpan balik dari pengusaha dan perubahan kondisi pasar harus digunakan untuk membuat penyesuaian yang diperlukan agar ekosistem tetap dinamis dan responsif.

Model Ekosistem Kewirausahaan yang dikembangkan oleh Daniel Isenberg merupakan kerangka kerja yang dirancang untuk memahami dan mengembangkan lingkungan yang mendukung kewirausahaan. Model ini menekankan pada enam domain utama yang saling terkait dan mempengaruhi kesuksesan kewirausahaan dalam suatu wilayah atau negara. Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing domain:

Kebijakan (Policy)

Domain ini menyoroti pentingnya dukungan kepemimpinan publik dan kerangka regulasi yang mendukung kewirausahaan. Ini termasuk insentif pemerintah, seperti manfaat pajak dan program dukungan kewirausahaan, yang dapat mendorong pertumbuhan bisnis baru dan inovasi. Kebijakan yang jelas dan konsisten sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang stabil bagi pengusaha. Dukungan pemerintah juga dapat datang dalam bentuk pembentukan badan atau lembaga yang khusus menangani pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM).

Keuangan (Finance)

Akses ke modal merupakan faktor kunci dalam ekosistem kewirausahaan. Domain ini mencakup ketersediaan pasar modal publik, pembiayaan utang dan ekuitas, serta peluang untuk keluar atau exit strategies bagi investor dan pengusaha. Kemudahan akses terhadap sumber pembiayaan seperti modal ventura, angel investors, dan crowdfunding sangat membantu dalam mendanai tahap awal dan pertumbuhan usaha. Selain itu, adanya program pinjaman dengan bunga rendah atau hibah dari pemerintah atau institusi non-pemerintah juga dapat meringankan beban finansial bagi startup.

Budaya (Culture)

Budaya yang mendukung kewirausahaan sangat penting. Ini melibatkan cerita sukses yang terlihat, yang dapat menginspirasi calon pengusaha, serta toleransi terhadap risiko dan kegagalan, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses kewirausahaan. Sebuah ekosistem yang sehat mendorong pengusaha untuk mengambil risiko yang terukur dan belajar dari kegagalan. Media massa dan tokoh masyarakat juga berperan dalam membentuk persepsi positif terhadap kewirausahaan.

Dukungan (Supports)

Infrastruktur fisik dan teknologi yang memadai, serta sistem hukum dan akuntansi yang berfungsi dengan baik, adalah dasar yang penting untuk ekosistem kewirausahaan yang sehat. Ini juga mencakup dukungan dari institusi non-pemerintah dan kegiatan yang mendukung kewirausahaan. Inkubator bisnis, akselerator, dan ruang co-working space memberikan dukungan yang esensial bagi startup untuk berkembang. Selain itu, keberadaan jaringan mentor yang berpengalaman juga sangat membantu dalam membimbing pengusaha muda.

Modal Manusia (Human Capital)

Pengusaha yang berpengalaman dan bakat yang dapat direkrut adalah aset berharga dalam ekosistem kewirausahaan. Program pendidikan dan mentoring juga penting untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memulai dan mengelola bisnis yang sukses. Universitas dan lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam menyediakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan memberikan pelatihan praktis. Program pelatihan, workshop, dan seminar kewirausahaan juga dapat membantu dalam pengembangan kemampuan teknis dan manajerial.

Pasar (Markets)

Pasar yang kuat dengan jaringan kewirausahaan yang kuat dan pelanggan awal yang ideal sangat penting untuk memvalidasi ide bisnis dan mempercepat pertumbuhan. Saluran distribusi yang sehat juga penting untuk mencapai pasar yang lebih luas. Pengusaha perlu memahami dinamika pasar, termasuk tren konsumen dan preferensi pasar. Selain itu, akses ke pasar internasional melalui program ekspor atau kerjasama internasional dapat membuka peluang baru bagi pertumbuhan bisnis.

Penerapan Model dalam Konteks Lokal

Untuk menerapkan model ini secara efektif, penting untuk mempertimbangkan konteks lokal dan kebutuhan spesifik dari ekosistem kewirausahaan yang ada. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan berdasarkan model Isenberg:

Analisis dan Evaluasi Kondisi Lokal: Melakukan analisis mendalam terhadap kondisi masing-masing domain dalam ekosistem kewirausahaan lokal. Ini melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai kebijakan, akses ke modal, budaya kewirausahaan, dukungan infrastruktur, modal manusia, dan kondisi pasar.

Identifikasi Kebutuhan dan Peluang: Mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan atau dukungan tambahan. Ini dapat mencakup kebutuhan untuk kebijakan yang lebih baik, akses yang lebih luas ke sumber daya keuangan, atau peningkatan dalam sistem pendidikan dan pelatihan.

Pengembangan Strategi dan Kebijakan: Mengembangkan strategi yang spesifik untuk memperkuat setiap domain dalam ekosistem kewirausahaan. Misalnya, pemerintah dapat merancang kebijakan yang mendukung inovasi dan investasi, sementara sektor swasta dapat berinvestasi dalam program akselerator dan inkubator.

Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan: Mendorong kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas kewirausahaan. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan sinergi dan memastikan bahwa semua pihak bekerja menuju tujuan yang sama.

Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Memonitor perkembangan ekosistem kewirausahaan secara berkelanjutan dan melakukan evaluasi terhadap inisiatif yang telah dijalankan. Berdasarkan umpan balik dan data yang diperoleh, melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program dan kebijakan yang ada.

Kesimpulan

Model Ekosistem Kewirausahaan Daniel Isenberg menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami dan mengembangkan lingkungan yang mendukung kewirausahaan. Dengan pendekatan holistik yang mencakup kebijakan, keuangan, budaya, dukungan, modal manusia, dan pasar, pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan inovasi. Dalam konteks lokal, penting untuk menyesuaikan penerapan model ini dengan kebutuhan dan kondisi spesifik dari ekosistem kewirausahaan yang ada. Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat, ekosistem kewirausahaan yang kuat dan berkelanjutan dapat dibangun, yang pada gilirannya dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan inovasi

Daftar Pustaka

*  Porter, M. E. (1980). "Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors." Free Press.

  • Buku ini membahas strategi generik Porter, termasuk cost leadership, differentiation, dan focus strategy.

*  Porter, M. E. (1985). "Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance." Free Press.

  • Buku ini melanjutkan konsep dari "Competitive Strategy" dan mendalami lebih jauh bagaimana perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

*  Isenberg, D. (2011). "The Entrepreneurship Ecosystem Strategy as a New Paradigm for Economic Policy: Principles for Cultivating Entrepreneurship." Institute of International and European Affairs.

  • Makalah ini menguraikan model ekosistem kewirausahaan dan prinsip-prinsip untuk mengembangkan kewirausahaan.

*  Neck, H. M., Meyer, G. D., Cohen, B., & Corbett, A. C. (2004). "An Entrepreneurial System View of New Venture Creation." Journal of Small Business Management, 42(2), 190-208.

  • Artikel ini membahas bagaimana sistem kewirausahaan dapat mempengaruhi penciptaan usaha baru.

*  Feld, B. (2012). "Startup Communities: Building an Entrepreneurial Ecosystem in Your City." Wiley.

  • Buku ini menawarkan panduan praktis untuk membangun komunitas kewirausahaan yang dinamis dan mendukung di kota-kota.

*  Cohen, B. (2006). "Sustainable Valley Entrepreneurial Ecosystems." Business Strategy and the Environment, 15(1), 1-14.

  • Artikel ini mengeksplorasi bagaimana ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan dapat dikembangkan di wilayah tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun