Wisata Lubang Sewu mulai dikenal sebagai tempat wisata sekitar tahun 2013-2014. Dari Kota Wonosobo menuju Lubang Sewu Wadaslintang berjarak kurang lebih 46 KM yang dapat ditempuh kurang lebih 90 menit dari pusat Kota Wonosobo. Bendungan Wadaslintang tepatnya terletak di bagian selatan Kecamatan Wadaslintang, berbatasan langsung dengan Padureso, Kebumen. Waduk Wadaslintang memiliki luas 14,63 km2. Bendungan Wadaslintang dibangun pada tahun 1984-1986 yang bermanfaat sebagai penyedia air suplesi irigasi, pembangkit listrik dan dimanfaatkan untuk keramba. Â Tiket masuk wisata Lubang Sewu di Desa Erorejo perorang cukup membayar 5ribu rupiah dan membayar parkir kendaraan. Disediakan tempat parkir yang cukup luas, fasilitas-fasilitas seperti toilet, gazebo dan gardu pandang untuk menikmati Bendungan Wadaslintang.
Pada awalnya, wisata Lubang sewu mulai dikenal masyarakat karena surutnya Bendungan Wadaslintang sehingga menyebabkan timbulnya batu-batu akibat proses erosi air wadas. Selain itu, sekitar 10 tahun silam ketika awal wisata lubang sewu mulai dikenal masyarakat, akses menuju lokasi yaitu di Desa Erorejo sangat buruk, jalanan hanya berupa jalan bekas aspal. Tapi kini akses menuju lokasi wisata sudah diperbaiki sehingga memudahkan akses menuju lokasi lubang sewu.
Lubang Sewu bermakna lubang seribu, karena surutnya air Bendungan Wadaslintang yang berupa bebatuan kapur yang besar dengan permukaan berlubang-lubang. Karena jumlah lubang pada batu kapur yang sangat banyak dan menawarkan keunikan maka sewu yang bermakna seribu disematkan untuk dapat mendefinisikan banyaknya lubang pada batu kapur yang terbentuk. Lubang Sewu membantang disepanjang tepian Bendungan Wadaslintang dengan kontur batu kapur dan terjal. Wisatawan yang ingin berswafoto atau menikmati hamparan Bendungan Wadaslintang selalu diingatkan untuk berhati-hati dan menjaga diri karena kondisi bebatuan yang tidak rata dan terjal. Dengan landscape seperti foto dibawah ini, suasananya seperti sedang berlibur di Pantai Scala dei Turchi, Italia. Untuk sampai pada spot foto tersebut, teman-teman harus menuruni bukit yang cukup terjal. Pada hari-hari tertentu saat musim liburan dan wisatawan cukup ramai berdatangan, teman-teman bisa menyewa kapal kayu yang tersedia untuk bisa berkeliling menikmati Bendungan Wadaslintang. Lokasi penyewaan kapal tepat dibawah pada pinggir bendungan.Â
Ada beberapa tips yang bisa teman-teman perhatikan untuk bisa menikmati keindahan Lubang Sewu dengan maksimal yaitu perhatikan musim dan jam. Yang pertama adalah musim. Lubang Sewu merupakan wisata karena surutnya Bendungan Wadaslintang sehingga volume air menurun dan timbulnya batu-batu kapur pada tepian Bendungan Wadaslintang dengan lubang alam yang sangat banyak. Sehingga, mengunjungi Lubang Sewu saat musim hujan tentu saja tidak direkomendasikan. Teman-teman bisa mengunjungi wisata Lubang Sewu saat musim kemarau sekitar bulan Mei-September. Tapi itupun tidak bisa menjadi acuan karena sekarang musim-musim cepat sekali berubah. Untuk mengantisipasi, teman-teman bisa mengecek perkiraan cuaca di Google atau yang lainnya sehingga bisa menikmati keindangan Lubang Sewu tanpa khawatir. Jarak antara tempat parkir dengan titik lubang sewu sekitar 300m, jadi teman-teman harus berjalan kaki melewati pohon-pohon jati yang ditanam di sepanjang bendungan. Jika teman tidak menyukai keramaian, teman bisa dapat antara hari senin-jumat, dijamin sepi serasa wisata milik sendiri. Selain itu, teman-teman disarankan untuk mebawa bekal sendiri seperti air mineral atau snack ringan karena pada titik lubang sewu tidak ada pedagang. Hanya ada warung kecil di tempat parkir. Teman-teman juga bisa membawa kursi lipat sendiri atau gelaran untuk sekedar duduk-duduk dan berbaring sambil menikmati sepoi-sepoi angin.
Tips yang kedua yang harus diperhatikan ada jam kedatangan. Untuk bisa menikmati hamparan bendungan dengan langit biru bersih tanpa awan, teman-teman bisa datang sebelum jam 7 pagi. Dibawah ini merupakan perbedaan gambar yang diambil pada pukul 06.40 dan pukul 08.30. Foto dibawah diambil pada spot yang sama dan jam yang berbeda. Pada jam 06.40 udara masih sangat sejuk, langit masih sangat biru dan bersih. Foto kedua diambil pada pukul 08.30 dengan awan putih yang sudah memenuhi langit, meskipun tidak mengurangi keindahan tapi matahari sudah mulai terasa sangat terik.Â
Selain itu, untuk menikmati sejuknya udara memang tidak lebih dari jam 9 karena sinar matahari yang sangat terik tentu saja apalagi di tepian bendungan dengan batu-batu kapur. Ada banyak sekali spot foto yang bisa diambil, saat baru tiba pada titik lubang sewu teman-teman bisa berfoto dengan latar belakang hamparan bendungan yang sangat luas dengan awan biru. Suasanya tersebut rasanya seperti berada di Labuan Bajo padahal jelas ini berada di Bendungan Wadaslintang Jawa Tengah. Dengan udara pagi yang sangat sejuk dan sepi tentu saja. Langit yang biru dan bersih sungguh ini adalah keindahan alam yang tiada duanya. Tak berhenti-hentinya menatap keindahan dan kesejukan bendungan seperti bonus yang sempurna setelah perjalanan panjang yang ditempuh.
Pada lokasi titik lubang sewu, sebenarnya karena ini merupakan wisata yang sudah lama viral hampir 10 tahun yang lalu, sehingga pengelola sudah kurang memperhatikan karena sebenarnya wisata ini sangat berpotensi besar jika dikembangkan dan dikelola lebih. Pada lokasi titik awal, terdapat tanah kosong yang cukup luas dan hanya tersisa satu bangunan yang sudah dirobohkan. Pada lokasi tersebut, bisa kembangkan menjadi camp area karena kontur tanah yang masih rata dan cukup luas. Meskipun di siang hari akan sangat terasa terik, tapi masih terdapat pohon-pohon besar dan poho-pohon jati yang bisa digunakan untuk berteduh. Setelah pukul 12, udara kembali segar karena matahari sudah mulai turun dan angin yang berhembus mulai dapat dirasakan kembali. Selain itu, pengelola mungkin bisa menambahkan pembukaan lokasi-lokasi untuk dapat digunakan untuk acara wide game yang aman meskipun berada di tepian bendungan.