Mengajar di TPQ al-Aqobah Sebagai Bentuk Pengabdian KKM 72 UIN MALANG

Dalam agama Islam, menuntut ilmu hukumnya wajib, sebagaimana hadits:

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim”

Dari hadits tersebut, dapat diambil fakta bahwa menuntut ilmu itu sangat penting. Terutama di usia belia, agar ketika dewasa ilmu agama dan moral yang telah diajarkan di dalam diri setiap anak telah tertanam kokoh. Anak yang telah tertanam ilmu agama dan moral baik akan terhindar dari kerusakan diri dan degradasi moral seiring perkembangan zaman.

Menuntut ilmu dapat di lakukan di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lembaga pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan pendidikan Islam adalah Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ). Di Desa Purwoasri, Dusun Magersari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, terdapat lembaga pendidikan TPQ yaitu TPQ al-Aqobah.

TPQ al-Aqobah memiliki santri sekitar 50 anak. Sedangkan untuk tenaga pengajar atau asatidz sekitar 5 guru. Dalam pembelajarannya, TPQ al-Aqobah menerapkan metode bil-qolam melalui empat tingkatan kelas. Dalam metode bil-qolam para santri belajar mengenai makharijul huruf dan panjang pendeknya bacaan. Melalui pembelajaran tersebut diharapkan agar para santri dapat membaca al-Qur’an dengan lancar dan benar agar tidak merubah isi ataupun maknanya.

1-63c4de2f4addee310d08bdc2.jpg

3-63c4e29e110fce53951fdbd2.jpg

Sebagai salah satu bentuk pengabdian, mahasiswa KKM 72 UIN Malang ikut serta dalam mengajar santri TPQ al-Aqobah dari kelas 1 hingga 4. Kelas dimulai dari jam 3 hingga 4, kemudian dilanjutkan untuk kelas 3 dan 4 yang dimulai dari jam 4 hingga jam 5.

Harapan diadakannya pengabdian tersebut adalah untuk menambah pengalaman mahasiswa KKM 72 dalam bersosialisasi serta memberikan motivasi kepada santri TPQ al-Aqobah agar menambah rasa cinta santri terhadap agama Islam dan al-Qur’an.