Mohon tunggu...
Ofa Daryudi
Ofa Daryudi Mohon Tunggu... -

menjadi pribadi yang peka itu tidaklah sulit

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menanam Kepribadian Anak dari Maaf

23 Juli 2013   18:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:09 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bukan hal baru ketika seorang anak menjadi dewasa engan psikis yang memadai dan sehat. Bertingkah laku layaknya anak yang pintar dan pandai dengan situasi di sekitar. Memang hal itu sangat memengaruhi ketika anak beranjaka dewasa, dapat dilihhat sifat anak yang takkut dengan suasana luar, rasa iri akan orang lain, rasa tidak percaya kepada orang tua. Dalam hal ini orang tua sangat mempengaruhi semua sifat anak mulai dari yang terkecil sampai yang mendalam sekalipun.

Masa kanak-kanak adalah masa di mana benih awal sebuah tanaman, jika tanaman ini baik waktu penanaman maka besarnya juga akan baik. Tapi berbeda halnya dengan apabila tanaman ini kecilnya kurang terawat dan tidak mendapatkan kebutuhannya maka ia akan buruk kedepannya.

Kebutuhan anak dalam dunia psikologi ada 3 yaitu:

1.Rasa aman

Setiap anak pasti akan menuntut rasa aman dari orang tuanya. Jika si anak tidak mendapatkan hal itu ketika dewasa anak itu tidak nyaman dengan dengan adanya orang tua, lebih cenderung ingin sendiri.

2.Kepercayaan dari orang tua

Dalam perkembangan seorang anak, anak akan mengalami suatu fase ia ingin di percaya oleh orang tua. Tidak ingin orang tua menganggapnya remeh di depannya. Misal seorang menghina anaknya “kamu ini bodoh ngerjain gitu aja salah melulu” dalam pandangan seorang anak hal itu menjadi sebuah pemahaman bahwa ia itu bodoh orang tuanya saja menghinanya. Ketika peristiwa yang seperti itu terjadi banyak anak yang mengalami perkembangan bukan menjadi dirinya sendiri ia tidak percaya diri dengan dirinya sendiri karenanya. Ada sebuah kasus karena hal itu seorang siswa membunuh 13 anak diketahui hal itu di karenakan orang tuanya yang selalu  meremehkan anak itu. Dalam pikiran anak itu ia menganggap lebih baik menjadi anak bersifat buruk sampai mati dari pada harus di hina oleh orang tuanya.

3.Control diri / kemandirian

Fase dimana anak ingin diberikan otonom atau kebebasan ketika mengerjakan suatu hal tidak ingin lagi di perintah oleh orang tua. Si anak ini merasa ia itu sudah besar dan ingin mengambil keputusan sendiri dan mencoba hal baru. Contoh si anak di suruh oleh orang tuanya ketika punya aktifitas sendiri “yo tolong belikan mama garam di toko sebelah ya kalo gak mau besok gak mama kasih uang” dalam pikiran anak ia menganggap bahwa suka seenaknya sendiri awas aja kalo aku udah besar” dan ketika beranjak dewasa ia mempunyai sifat yang tidak mau disuruh dan diperintah.

Memang banyak sekali contoh-contoh kehidupan yang dapat kita amati dan penyebab dari tidak terpenuhinya masa kanak. Akibat dari tidak terpenuhinya keinginan anak juga bisa menjadi stress dan sakit kejiwaan hal itu dikarenakan batin yang selalu di tekan tetapi tidak di repress Jika anda sebagai orang tua ingin anak yang terbaik maka bersikaplah baik jika anda salah anda harus rela meminta maaf dengan anak apabila anak salah jangan sedikit-sedikit dipukul karena akan menimbulkan dendam bagi si anak. Langkah terbaik menghadapi anak yang marah-marah adalah dengan bersikap cuek dan diam saja, hal itu untuk memberikan waktu agar emosi anak kembali stabil. Jika anda marah ketika anak marah akibatnya anak akan merasa orangtua ku egois dan ingin menang sendiri tidak pernah mendengarkan ku bicara.

Sekian artikel seputar anak menurut saya semoga bermanfaat

Dan

“SELAMAT HARI ANAK NASIONAL”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun