Mohon tunggu...
Joce Oey
Joce Oey Mohon Tunggu... -

LC67.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel Punca, Setitik Harapan dalam Gagal Ginjal

22 Oktober 2017   13:37 Diperbarui: 22 Oktober 2017   14:11 3159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam tubuh manusia, terdapat beraneka ragam jenis sel, salah satunya adalah sel punca. Sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi dan bisa berkembang menjadi banyak jenis sel dalam tubuh. Karena kemampuan tersebut, sel punca bisa digunakan untuk memperbaiki sel lain yang rusak, misalnya sel otot dan organ yang rusak. Sel punca berdasarkan sumbernya dibagi menjadi sel punca embrionik, fetal, darah tali pusat, serta dewasa.

Berdasarkan kemampuannya, sel punca terbagi menjadi totipotent, pluripotent, multipotent, dan unipotent. Sel punca akan diaktifkan secara otomatis ketika kita mengalami kerusakan (luka) pada bagian tertentu. Sel yang ada dalam tubuh kita memiliki "masa waktu hidup" tertentu, dimana pada waktu tertentu, sel -- sel yang ada pada diri kita akan mati. Pada kondisi ini, sel punca berperan dalam menggantikan sel --sel yang telah mati tersebut.

 Dengan begini, sel punca akan menjaga tubuh kita dalam kondisi sehat, serta menghindarkan kita dari penuaan dini. Sel punca juga bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, seperti kelainan jantung. Akhir-akhir ini, stem cell telah diujikan untuk mengobati berbagai penyakit ginjal.

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. (Wikipedia, 2016)

Ginjal sendiri berfungsi untuk membersihkan darah dengan menghapus limbah yang terdapat pada ginjal serta kelebihan cairan, lalu menjaga keseimbangan garam dan mineral dalam darah, serta mengatur tekanan darah. Pada manusia, terdapat sepasang ginjal yang terletak di bagian belakang perut, di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa.

Mengenai pernyataan dimana sel punca dapat mengobati penyakit ginjal seperti gagal ginjal dan mengatasi jaringan ginjal yang mengalami kegagalan, saya setuju dengan pernyataan tersebut. Alasan saya yang pertama adalah meskipun sel punca tidak memiliki fungsi khusus, namun sel-sel punca tersebut bisa dan akan berkembang, lalu terspesialisasi. 

Sel punca yang terbelah akan berkembang menjadi sel dengan fungsi -- fungsi tertentu, lalu bergabung dengan sel yang memiliki fungsi dan struktur yang sama sehingga membentuk suatu jaringan. Ketika kita sedang terluka atau mengalami sakit, maka sel tertentu yang ada dalam diri kita juga akan sakit, atau bahkan mati. Sel punca pun akan aktif memperbaiki jaringan yang terluka tersebut dan menggantikan sel -- sel yang rusak.

Alasan saya yang kedua adalah karena sel punca memiliki karakteristik yang sama dengan sel induknya serta dapat berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel dalam tubuh. Salah satu jenis sel punca adalah Mesenkimal Stem Cell (MSC) yang termasuk dalam sel punca dewasa. Mesenkimal Stem Cell dapat ditemukan pada sumsum tulang, jaringan lemak, tali pusat, periosteum, tulang trabeskular, dan gigi susu. 

Belakangan ini telah diketahui bahwa Mesenkimal Stem Cell merupakan sel istimewa yang ada pada tubuh dan bersifat multipotent, yang artinya mesenkimal stem cell ini dapat melakukan diferensiasi menjadi tidak hanya satu jenis sel, melainkan beberapa jenis jaringan sesuai kebutuhan tubuh, seperti jaringan tulang serta jaringan otot. 

Cara bagi mesenkimal stem cell untuk memperbaiki sel, jaringan, maupun organ yang rusak adalah dengan cara mendeteksi homing signal bernama CXCL12, yang dikeluarkan oleh sel, jaringan, serta organ yang bermasalah. Mesenkimal stem cell ini kemudian akan bergerak menuju jaringan yang bermasalah, lalu akan membentuk ikatan sesuai dengan reseptor (CXC4) yang dipancarkan oleh sel tersebut. Setelah berikata, mesenkimal stem cell akan berdiferensiasi dan mulai memperbaiki sel tersebut. Dengan adanya mesenkimal stem cell ini, terapi sel secara autologus dapat berjalan dengan baik. 

Terapi sel punca secara autologus akan menggunakan sel punca milik pasien sendiri yang telah dibekukan dan disimpan, lalu ditransplantasikan kembali pada tubuh pasien dalam 3 sampai 6 bulan. Dengan menggunakan metode ini, resiko penolakan atas ketidakcocokkan dengan tubuh pasien tersebut ataupun sistem imun dan efek sampingnya akan menjadi lebih sedikit. 

Ada nilai positif lain dalam penggunaan metode terapi sel punca secara autologus jika dibandingkan dengan penggunaan metode transplantasi ginjal, yaitu selain karena minimnya resiko penolakan, penderita penyakit ginjal juga tidak perlu terlalu lama menunggu donor ginjal, karena seperti yang kita ketahui, perbandingan antara orang -- orang yang menderita penyakit ginjal dengan pendonor ginjal sangatlah jauh.

Dari hasil studi dengan menggunakan sel punca mesenkimal (mesenchymal stem cells / MSC) menunjukkan hasil bahwa MSC mampu memperbaiki sel-sel renal dan cedera ginjal yang rusak pada penyakit gagal ginjal kronis ( Prostem, 2015)

Selain itu, alasan saya yang ketiga adalah karena penyakit gagal ginjal dapat digolongkan menjadi penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif menurut Vilda Ana Veira (2015) merupakan penyakit yang timbul karena kemunduran fungsi sel. Penyakit degeneratif dapat dialami oleh seseorang ketika orang tersebut semakin tua, karena kinerja sel -- sel yang ada pada tubuhnya akan menurun, sehingga tubuhnya jadi rentan terkena penyakit.  

Menurut Deby (2017), Sel punca memiliki efektifitas yang tinggi. Karena gagal ginjal terjadi akibat kerusakan fungsi pada ginjal tersebut, maka sel punca -- yang belum terspesialisasi dapat berkembang akan memperbaiki bagian sel yang mengalami degenerasi dan berkembang menjadi jenis sel yang berfungsi sama dengan sel yang menyusun ginjal, lalu akan menggantikan sel yang rusak pada ginjal.

Alasan keempat saya tidak jauh dari karakteristik sel punca. Seperti yang sudah kita ketahui, sel punca memiliki kemampuan untuk meregenerasi dirinya sendiri dalam waktu lama (self regenerate/ self renew). Berbeda dengan sel otot, sel darah, maupun sel saraf -- yang biasanya tidak dapat meregenerasi diri mereka sendiri, sedangkan sel punca dapat meregenerasi dirinya berulangkali. 

Kemampuan yang dimiliki oleh sel punca ini digunakan untuk mendukung tugas alami sel punca, yaitu membangun setiap organ dalam tubuh manusia selama perkembangan. Sel punca yang berkembangbiak selama di laboratorium dapat menghasilkan jutaan sel. Jika hasil yang didapatkan adalah sel -- sel yang tidak terpesialisasi, seperti sel induk dari sel punca tersebut, maka sel tersebut dikatakan mampu melakukan regenerasi jangka panjang.

Alasan kelima saya untuk menunjang opini saya adalah, sel punca sudah teruji dan dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Sekali lagi saya tekankan, bahwa sel punca adalah sel yang belum terdiferensiasi dan dapat dibedakan menjadi banyak jenis sel pada saat aktivasi yang tepat. 

Sifat sel punca yang luar biasa ini tentu sangat menguntngkan dunia medis. Berdasarkan banyak percobaan yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga medis di dunia, telah diamati bahwa sel induk yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia, dapat melepaskan beberapa protein yang berperan sebagai salah satu faktor pertumbuhan jaringan, serta sitokin, yang berguna untuk mendorong pertumbuhan sel ginjal dan sel epitel tubulus proksimal. 

Protein yang dilepaskan oleh sel punca dapat digunakan untuk mengobati luka dalam maupun luka luar (luka fisik). Misalnya saja ketika kita terjatuh, lalu sel yang ada pada lutut mengalami kerusakan, maka sel punca akan aktif dan memproduksi protein untuk membuat jaringan baru untuk menutup luka tersebut.

Alasan keenam saya adalah penyakit ginjal pada manusia disebabkan oleh antara lain dehidrasi, tekanan darah tinggi (hipertensi), adanya gangguan pada pembuluh darah, serta kurangnya aliran darah ke ginjal. Jika ginjal mengalami gangguan -- gangguan, lalu dibiarkan dan tidak segera diobati, maka akan berdampak buruk bagi tubuh. 

Sisa -- sisa metabolisme dan cairan yang berlebihan akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan kaki, lemas, dan sesak napas. Jika kondisi ini dibiarkan pada jangka waktu lama, bisa berujung pada kematian. Pada sel punca, terdapat satu jenis sel punca yang menghasilkan sel darah melalui proses hematopoiesis serta bersifat multipotent. 

Sel punca tersebut dinamakan Hematopoietic Stem Cells (HCS) atau Sel Punca Hematopoietik. Sel punca hematopoietik ini berasal dari jaringan mesoderm dan terletak di sumsum tulang merah yang terkandung di inti tulang, dan dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat dalam darah.

 Jaringan hematopoietik mengandung sel dengan kapasitas regenerasi jangka panjang dan juga jangka pendek. Karena itu, ketika ginjal mengalami gejala penyakit gagal ginjal seperti kurangnya aliran darah ke ginjal, sel punca hematopoietik dapat digunakan untuk membuat darah lebih banyak untuk dialirkan ke ginjal, ditambah lagi karakter sel punca hematopoietik yang merupakan sel punca yang dapat memperbanyak dirinya sendiri.

Dengan berbagai bukti yang telah saya kemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa sel punca atau stem cell dapat digunakan sebagai jalan alternatif pengobatan penyakit ginjal karena sel punca memiliki sifat yang sama seperti sel induknya, yang berarti sel punca adalah sel yang belum mengalami diferensiasi, sehingga dapat berkembang menjadi sel dengan fungsi khusus untuk mengganti sel yang mengalami kerusakan. 

Selain itu, menggunakan teknik pengobatan berbasis autologus, resiko penolakan oleh sel punca akan menjadi lebih sedikit karena berasal dari sel punca yang ada pada diri penderita penyakit ginjal itu sendiri, dan penderita penyakit ginjal tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan pendonor ginjal. Pada sel punca embrional, sel punca jenis ini dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel, lebih banyak dari sel punca dewasa.

 Sifat sel punca yang dapat berubah menjadi banyak jenis sel dengan fungsi khusus yang berbeda -- beda juga mendukung pengobatan penyakit ginjal, karena ginjal yang mengalami kegagalan dapat digolongkan menjadi penyakit degeneratif. Terlebih lagi, sel punca memiliki kemampuan regenerasi sendiri, serta fungsi sel punca itu sendiri yang berguna sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel -- sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme tersebut. 

Ketika sel tersebut terbelah, maka sel tersebut memiliki potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel baru yang memiliki fungsi tertentu. Alasan lainnya adalah karena protein yang dihasilkan oleh sel punca dapat digunakan untuk mengganti jaringan yang telah rusak. Dengan demikian, diharapkan sel punca dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit -- penyakit tertentu, terutama penyakit ginjal, sehingga angka kematian akibat penyakit ginjal bisa ditekan.

Daftar Pustaka :

Wikipedia. 2017. Sel Punca. https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca

Yanuar Alan Sulistio. 2014. Apakah Itu Stem Cell (Sel Punca)?.https://ipscell.com/apakah-itu-stem-cell-sel-punca/

Dr. Puspita Komala Sari. 2015. Sel Punca untuk Gagal Ginjal.http://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2741385/sel-punca-untuk-gagal-ginjal

Prodia. 2015. Mengatasi Chronic Renal Failure (CRF) dengan Terapi Sel Punca. http://www.prostem.co.id/articles/view/mengatasi-chronic-renal-failure-crf-dengan-terapi-sel-punca

Dr. OZ Indonesia. 2015. Pengobatan Sel Punca Penyakit Gagal Ginjal. http://www.drozindonesia.us/2015/11/pengobatan-sel-punca-penyakit-gagal.html

Alodokter. 2017. Mengganti Sel yang Rusak dengan Transplantasi Sel Punca. http://www.alodokter.com/mengganti-sel-yang-rusak-dengan-transplantasi-sel-punca

Vilda Ana Veria. 2016. Penyakit Degeneratif. http://eprints.dinus.ac.id/14490/1/%5BMateri%5D_Vilda_Ana_Veria_S,_M.Gizi_-_PENYAKIT_DEGENERATIF.pdf

National Institutes of Health. 2016. Stem Cell Basics II.https://stemcells.nih.gov/info/basics/2.htm

Advancells. 2015. Stem Cell Treatment Kidney Disease.https://www.advancells.com/stem-cell-treatment-kidney-disease.php

Medigreen Indonesia. 2013. Mesenchymal Stem Cellhttp://medigreenclinica.com/mesenchymal-stem-cell/

Prodia. 2016. Penyimpanan Jaringan. http://prostem.co.id/articles/view/penyimpanan-jaringan

Wikipedia. 2014. Ginjal. https://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal

Lika Aprilia S. 2017. Penyakit Ginjal.https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-ginjal/

Wikipedia. 2017. Hematopoietic Stem Cell. https://en.wikipedia.org/wiki/Hematopoietic_stem_cell

National Institutes of Health. 2001. Hematopoietic Stem Cells. https://stemcells.nih.gov/info/2001report/chapter5.htm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun