Kalau tidak bisa, ya e-Sabak ini dahulu, yang sementara kita gunakan. Bisa juga sih seminggu sekali, guru di pelosok, pergi ke Dinas Pendidikan Kota atau Propinsi, untuk upload atau sinkronisasi e-Sabak dengan Pusat Belajar. Sehingga anak-anak tetap bisa mengirim video dan menerima respon, meski tidak real-time.
Pada saatnya nanti, seluruh hasil kerja siswa yang mereka lakukan di e-Sabak, akan menjadi portofolio mereka. Bahkan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, bisa tercatat dengan baik dan jadi bahan portofolio yang baik. Nantinya, kita akan bisa melihat gradasi pertanyaan seorang anak, dari waktu ke waktu. Ini amat menarik, bagi para pendidik.
Saya selalu pendidik, merasa amat senang melihat Kementerian Pendidikan RI yang berada pada jalur yang benar, dalam pemertintahan kali ini. Semoga tetap pada jalurnya dan bahkan bisa menerapkan berbagai percepatan-percepatan yang diperlukan. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H