REUNI, sebagian besar orang menganggapnya menyenangkan. Bertemu kawan-kawan seperjuangan, mengingat kenangan, bercerita kehidupan sekarang, akan menjadi topik menarik. Tapi sebagian lainnya, menganggap petaka.
***
April tahun lalu, tepatnya 12 April 2016, Ahmad Dedy memasukan ku ke grup WhatsApp. Terimakasih Bodet (nama tenarnya) Grupnya masih sepi, hanya ada beberapa kawan yang kontaknya masih tersimpan rapi di SIM card. Di sinilah reuni dunia maya pertama kami terjadi, Alumnus Universitas Darwan Ali angkatan 2007.
”Mana yang lain?” tanya kontak bertulis Hallo December. Kayaknya nomor hp baru. Tapi aku tahu, ini pasti Adia Natalia, sebab tanggal lahirnya sehari setelah Natal. Sorry nat.. tolong koreksi kalau salah hehehe..
Anggota grup terus bertambah. Pengaturan di WhatsApp: semua anggota bisa memasukan teman lain, cukup memudahkan ini.
Banyak obrolan yang terjadi, dari yang sekadar say hello hingga tanya-tanya kerjaan, sudah nikah apa belum, punya anak berapa, bla..bla..bla. Senyum-senyum sendiri bacanya.
Saat itu, Fachri, Natali, Citra, Bodet, Eka, dan Andi paling aktif di obrolan. Sifat asli manusianya di zaman kuliah masih terlihat. Tapi aku, memilih jadi silent reader. Biar terkesan sok sibuk hehehe..
Aktivitas grup hanya hangat di awal. Mungkin karena faktor kesibukan. Ada yang sibuk kerja, ngurusin anak, dan mungkin kewajiban lainnya. Tanda-tanda kehidupan hanya sekali muncul. Itu pun jarang ada yang merespons hhmmmm..
****
Ramadan pun tiba. Pasti tak lama lagi bakal ada ajakan buka bersama sekaligus reuni di grup ini. Taraaamm....ternyata benar.
”Assalam kekawanan berataan. Kita bukber tanggal 2 Juli 2016. Bagaimana menurut kawan-kawan,” buka Minarni. Minarni ini, salah satu alumnus UNDA angkatan 2007 yang aktif mengajak reuni hehe.. Posisinya sebagai dosen di kampus itu mungkin jadi salah satu alasannya. Sehari-hari ke kampus pasti teringat kuliah dan bawaannya kangen dengan kawan seangkatan. ” Hayo Mini ngaku ja, ups Sorry M Sarkandi (suami tercinta dari Minarni).”