Mohon tunggu...
Roni Andrian
Roni Andrian Mohon Tunggu... -

Cerpen...I love it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Susu Terakhir

26 Januari 2012   05:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:26 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Imlek tahun ini serasa beda

Sejuta tawa berkurang satu

Turut rasakan pedih seonggok tubuh menahan sakit

Berwarna merah tersemai ramai dari luka yang belum kering

Bibir jalan yang ramai kini acungkan jari untuk ikut menjadi saksi.

Botol susu ini adalah yang terakhir

Hantarkan ku terbang tinggi keawan

melukis mimpi yang belum sempat ku ukir bingkainya dengan indah.

Rasa hari ini seakan bisu

Syukurlah…..Bukan siapa-siapa yang rasa

Biar  aku saja.

Suatu saat nanti, khan ku ceritakan bagaimana rasa itu melalui kepulan asap dupa

Pabila ada yang dapat hentikan waktu yang kini tengah bicara.

Sampai kapan tempat ini penuh dengan lara

Lara yang diam..lara yang terus menerus sempurna

Yang menjemput impian makhluk fana pada akhirnya.

Seribu tawa terhenti hari ini

Seribu bunga mengumbar senyum hari ini

Seribu tangis tercurah tanpa ingin berhenti

Seribu rupa bercarut marut menatap nyatanya dunia

Syukurlah,

Aku masih mendapat setetes susu basahi bibir

Dahaga ku seakan sembuh..tapi itu tak mungkin

Tapi, syukurlah aku masih dapat setetes

Rasanya manis

Aku baru sadar pada hari ini kalau susu ini manis

Walau untuk yang terakhir kalinya

Walau Cuma hanya setetes

Syukurlah,

* Didedikasikan untuk para korban tabrakan Xenia jagal. Selamat jalan. Selamat beristirahat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun