Imlek tahun ini serasa beda
Sejuta tawa berkurang satu
Turut rasakan pedih seonggok tubuh menahan sakit
Berwarna merah tersemai ramai dari luka yang belum kering
Bibir jalan yang ramai kini acungkan jari untuk ikut menjadi saksi.
Botol susu ini adalah yang terakhir
Hantarkan ku terbang tinggi keawan
melukis mimpi yang belum sempat ku ukir bingkainya dengan indah.
Rasa hari ini seakan bisu
Syukurlah…..Bukan siapa-siapa yang rasa
Biar  aku saja.
Suatu saat nanti, khan ku ceritakan bagaimana rasa itu melalui kepulan asap dupa
Pabila ada yang dapat hentikan waktu yang kini tengah bicara.
Sampai kapan tempat ini penuh dengan lara
Lara yang diam..lara yang terus menerus sempurna
Yang menjemput impian makhluk fana pada akhirnya.
Seribu tawa terhenti hari ini
Seribu bunga mengumbar senyum hari ini
Seribu tangis tercurah tanpa ingin berhenti
Seribu rupa bercarut marut menatap nyatanya dunia
Syukurlah,
Aku masih mendapat setetes susu basahi bibir
Dahaga ku seakan sembuh..tapi itu tak mungkin
Tapi, syukurlah aku masih dapat setetes
Rasanya manis
Aku baru sadar pada hari ini kalau susu ini manis
Walau untuk yang terakhir kalinya
Walau Cuma hanya setetes
Syukurlah,
* Didedikasikan untuk para korban tabrakan Xenia jagal. Selamat jalan. Selamat beristirahat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H