Mohon tunggu...
Umar Oemardi
Umar Oemardi Mohon Tunggu... Dosen - Peminat Sosial Budaya

Pegiat Kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Manajemen Stres Pejuang Covid-19

26 Maret 2020   22:56 Diperbarui: 27 Maret 2020   23:01 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga dengan tim Satgas yang terus berpikir keras dan bertindak cepat untuk mencegah perluasan dampak dan menghentikan virus ini agar bangsa Indonesia bisa selamat.

Beban kerja semakin rumit ketika yang kritik lebih banyak dari pada yang membantu. Tidak terbayangkan betapa berat beban mereka dan tidak terbayangkan bagaimana gundahnya keluarga mereka. Mereka mengalami stres, itu pasti, meskipun saya belum menemukan ada survei khusus tentang mereka.

Kemampuan mengelola stres dan kemampuan menghadapi stres berbeda beda untuk setiap orang. Karenanya tidak berlaku satu resep untuk semua orang. 

Yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi orang-orang yang berpotensi mengalami stres agar dapat mencegah, mengenali gejalanya dan mendapatkan pelayanan jika sudah pada tingkat stres parah.  

Berdasarkan pengalaman penulis yang aktif terlibat dalam beberapa misi kemanusiaan, ada beberapa kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah terkait dengan masalah ini, diantaranya:

1. Memberikan Pelatihan Dasar Tanggap Darurat kepada seluruh dokter dan tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid19. Bisa dalam bentuk modul online yang dapat dijalankan secara mandiri. Modul pelatihan ini sudah banyak tersedia hanya tinggal dimodifikasi khusus untuk Covid19.

2. Pelatihan Dasar Manajemen Stres. Dibuatkan modul sederhana dalam bentuk soft copy dan dapat dibaca secara individu dengan tambahan layanan Q&A secara online.

3. Membentuk Tim Penanganan Stres di setiap Rumah Sakit dan Satgas (Nasional, Provinsi dan Daerah). Penting dipastikan dalam tim ini tersedia konselor (psikolog) yang cukup dan selalu tersedia bagi yang ingin berkonsultasi

4. Pembatasan Jam Kerja. Dalam kondisi jumlah pasien bertambah cepat sementara jumlah dokter dan tenaga medis tidak bertambah, sudah pasti akan terjadi overload. Management sumber daya dan manajemen waktu menjadi sangat vital dalam situasi seperti ini. Selain Rumah Sakit Umum milik pemerintah, beban ini seyogyanya juga dibagi dengan rumah sakit non rujukan dan rumah sakit swasta.

5. Ciptakan Lingkungan dan Situasi Kerja yang Nyaman. Keselamatan dan kemanan kerja bagi staff adalah peringkat pertama. Sediakan fasilitas yang memadai, kurangi beban birokrasi yang berlebihan dan ciptakan suasana relaksasi sederhana dalam tugas. Tunjuk team leader yang memiliki kompetensi manajemen dan leadership yang baik.

Tulisan sederhana ini tidak hendak memberikan solusi yang komprehensif untuk masalah yang cukup rumit. Penulis juga bukan seorang psikolog. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun