Saya tidak tahu pasti apakah nanti bisa kebaca semua yang penting di ambil dulu. Saya dan teman saya mengambil tempat di meja sebelah utara. Beberapa saat saya membaca, saya liat di dalam ruangan itu ada tangga menuju lantai dua. Saya tidak tahu pasti ada apa di lantai atas. Tapi beberapa kali saya lihat ada serombongan anak-anak sekolah naik dan turun dari ruang tersebut.
Saya tertarik sekali membaca buku kepemimpinan yang saya ambil tadi. Sayang sekali buku catatannya saya tinggal di brankas. Beberapa kali tema-tema yang menarik saya photo. Tapi lama kelamaan capek juga. Akhirnya saya putuskan untuk meminjam sebentar untuk di foto kopi.
Saya bawa buku tersebut keluar menemui petugas dan...o di sini menyediakan foto kopi juga jadi tidak perlu keluar"kata si Ibu petugas. Hanya satu kata SALUT dech untuk perpustakaan Tulungagung. Saya di arahkan ke ruang samping dan di situ ada mas penjaga yang dengan sigap segera memfoto kopi halaman buku yang pingin saya bawa pulang ke Kediri.
Jam 4 sore kami putuskan untuk keluar dan bersiap kembali ke stasiun. Saat keluar saya sempat baca bahwa jam operasional perpustakaan ini sampai pukul 8 malam! Wow...!Kapan ya perpustakaan kediri bisa seperti itu. Di tengah jalan menuju stasiun kami mampir ke warung pojok yang menjual gado-gado.
Pengunjungnya rame sekali dan beberapa di antaranya anggota TNI yang markasnya memang tidak jauh dari situ. Ya Alloh gado-gadonya benar-benar maut. Enak banget saos kacangnya. Untuk minum saya pesan Es Dawet. Di tambah gado-gado totalnya jadi 9 ribu. Perut terasa kenyang sekali.
Pukul 16.45 kami sampai kembali ke stasiun. Kami mengambil bangku di sisi pojok untuk menunggu kereta. Pukul 17.10 kereta masuk stasiun dan 5 menit kemudian berjalan perlahan membawa kami kembali ke kota Kediri.
Buat anda yang suka travelling saya pikir kota Tulungagung bisa juga anda masukkan ke tujuan anda berikutnya. Atau...jangan2 anda sudah sering berkunjung kesana?