Mohon tunggu...
Henry Winata
Henry Winata Mohon Tunggu... Pengacara - Hidup menikmati sastra

Bumi Angin Mamiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kisah Kepada Kawan: Ibuku Lelaki dan Ayahku Perempuan

28 Oktober 2018   22:37 Diperbarui: 28 Oktober 2018   22:38 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidupnya sama seperti kampret

Tapi ia menganggumi kecebong

Dan senang menghina kampret

Hatinya berharap pada para kecebong

Ah, kawan

Lihatlah kegilaan dirumahku!

Ibuku seorang kecebong

Berharap kampret mengubah hidup jadi lebih baik

Ayahku seorang kampret

Berharap kecebong merubah keadaan jadi lebih baik.

-Makassar, 28 Oktober 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun