Mohon tunggu...
Henry Winata
Henry Winata Mohon Tunggu... Pengacara - Hidup menikmati sastra

Bumi Angin Mamiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Senyum Bunga Marlin

14 Februari 2018   13:32 Diperbarui: 15 Februari 2018   01:24 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibawah bayang tumpukan batu tua 
Kenangan itu terus meriak
Berdebar nafas kehidupan mengalir
Menatap anugerah langit

Dua bintang bersinar lembut
Memekarkan keindahan kelopak bunga
Terkecap rasa manis di udara
Badai hidup pun menghilang
Bening mengalirkan asa berdendang
Membuai jiwa tumbuhkan rasa
Mabuk dalam genangan rasa
Menggenggam tali harap
Mengikat arti hidup

Jalan dunia berisi kepahitan
Kecut langit ternyata penuh petir
Keras tertikam kenyataan getir

Dia tumbuh di atas tanah kering
Dan berbunga diatas batu berkerikil

Walau hanya sejenak kala
Wujudnya telah terpahat sempurna
Berwarna penuh keindahan
Berwangi penuh keharuman

Hati pun erat tergenggam rindu
Menatap senyum Bunga Marlin

-Makassar, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun