Mohon tunggu...
Henry Winata
Henry Winata Mohon Tunggu... Pengacara - Hidup menikmati sastra

Bumi Angin Mamiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Drama Dosa

28 September 2017   07:45 Diperbarui: 28 September 2017   08:24 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang tua dan bocah

Datang ke teater tua

Duduk terpinggirkan dekat sampah

Sabar menanti tirai dibuka

Ramai penonton membuang ludah

Bingung bocah mendengar suara

Rimanya enak menggelitik telinga

Bualannya manis walau sepah

Bocah menatap si tua

Bergumam serupa burung beo

Si tua melempar tawa

Senang bocah berlaku yoyo

Pandai meniru tabiat orang

Pintar menutur kata gosong

Menanam padi tanpa benih

Menebar tunas tanpa tanah

Tirai belum juga dibuka

Para pemain telah berperang

Peran terlakoni penuh rasa

Tabiatnya memiriskan hati orang

Terangkat seluruh tirai terbuka

Terlihat panggung penuh keramaian

Pemain tampil penuh kegaduhan

Penonton berpeluh memasang mata

Pusang si tua melihat pertunjukan

Rasa malu ternyata telah disingkirkan

Rasa kemaluan ramai diumbar pertontonkan

Perihlah hati kala lasa keadaban

Berenang dalam cerita wayang

Bocah tertawa menatap panggung

Wejangan keluar dari si tua

Wajah mudanya berkerut tua

Pemain tampil cantik nan rupawan

Penuh tipu memakai jubah moral

Menutupi erat aurat kutil berbisul

Memperdayai mata kurus kebodohan

Pandai diri tampil penuh kebaikan

Membalut tubuh dengan kain kesucian

Menyembunyikan tai daki busuk bernanah

Puas membodohi mulut yang berkeluh

Tolak bocah mendengar wejangan

Telaten melihat telatah pemain

Terlihat semua sempurna berupa

Teguh baik nurani berprasangka

Si tua kecut mendengar bocah

Sebal mendengar kesetujuan penonton berseloroh

Bocah diajaknya menjadi para pemain

Bekulah nurani bocah menampilkan peran

-Makassar, 9 Juli 2017

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun