Bangunan utamanya mulai dibuat pada tahun 1904 dan selesai di pertengahan tahun 1907. Sedagkan bangunan lain di sekitarnya mulai dibangun tahun 1916 sampai 1918.Â
Arsitektur bangunannya dirancang oleh seorang arsitek berasal dari Amsterdam yaitu Prof. Jakob F. Klinkhamer dan BJ Ouendag. Jumlah pintu di bangunan ini sangat banyak hingga masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Lawang Sewu (Pintu Seribu).
Selanjutnya Spot menarik bagi para pengunjung di Lawang Sewu adalah adanya Kaca Patri yang memiliki Lukisan Indah sehingga sangat menarik pandangan mata ketika melihatnya. Dalam kaca patri tersebut, terlihat adanya lukisan dua orang wanita.Â
Dua orang wanita tersebut merupakan sosok Dewi Fortuna yakni dewi keberuntungan dalam mitologi Romawi. Juga Dewi Venus yakni dewi kecantikan dan cinta kasih dalam mitologi yang sama. Lukisan tersebut menggambarkan bahwa Belanda selalu diberkahi keberuntungan dan diberikaan kejayaan selama berada di bumi Nusantara terutama perihal kereta api di pulau Jawa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa makna keseluruhan lukisan yang terdapat di kaca patri dalam bangunan Lawang Sewu tersebut adalah Belanda yang digambarkan dengan simbol-simbol kota Amsterdam, Rotterdam dan Den Haag.Â
Belanda mengeksploitasi kekayaan bumi Nusantara berupa flora dan faunanya, yang paling utama adalah rempah- rempah yang diangkut menggunakan kereta api menuju kota-kota dengan pelabuhan besar yakni Semarang dan Batavia.Â
Belanda  menganggap dirinya selama berada di bumi Ibu Pertiwi berada dalam naungan Dewi Fortuna dan Dewi Venus dalam menyebarkan misi   penjajahannya   yakni gold (mencari   kekayaan), glory (mencari   kejayaan) dan gospel (menyebarkan agama).
Bagian terakhir yang juga menarik bagi para pengunjung adalah bagian yang dianggap mistis dan menyeramkan dari Lawang Sewu yaitu Ruang bawah tanah. Ruangan ini dulunya dibangun sebagai tempat saluran bawah air namun di bawah kependudukan Jepang ruanga ini dialih fungsikan menjadi Penjara dan tempat pembantaian para tawanan – tawanan Jepang. Namun sayangnya saat ini, ruang bawah tanah tersebut ditutup oleh pengelola Lawang Sewu untuk alasan keamanan dan menghindari bias sejarahnya. Tetapi para pengunjung masih bisa melihat pintu masuk dari ruang bawah tanah ini yang memiliki kesan yang menyeramkan.
Itulah Lawang Sewu tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi jika kita pergi ke Kota Semarang. Tempat wisata yang menyimpan banyak sekali sejarah perkereta apian di Indonesia khususnya Jawa Tengah.Â
Selain menjadi museum Lawang sewu juga digunakan sebagai tempat untuk pameran, ruang pertemuan, pesta pernikahan, bazar, sampai festival. Jadi bagi kalian semua yang main ke Kota Semarang pastikan untuk mampir ke Lawang Sewu Tempat yang mengesankan untuk Wisata Sejarah hingga Mistis.
SUMBER:
- BPCB Jateng. 2021. Lawang Sewu, Bangunan Sejuk tanpa Pendingin Ruangan. Diakses di http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/lawang-sewu-bangunan-sejuk-tanpa-pendingin- ruangan/
- Luthfi, Widhi. 2019. Makna Lukisan Kaca Patri di Lawang Sewu. Diakses di https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/09/25/makna-lukisan-kaca-patri-di-lawang-sewu
- Aprilia, Nandha. 2021. Menguak Mitos Ruang Bawah Tanah Lawang Sewu, Konon Bisa Tembus ke Laut Jawa. Diakses di https://travel.okezone.com/read/2021/08/05/408/2451179/menguak-mitos-ruang-bawah-tanah- lawang-sewu-konon-bisa-tembus-ke-laut-jawa
- DISPORAPAR Jawa Tengah. 2021. Wisata Lawang Sewu Semarang Dan Sejarah Panjangnya. Diakses di https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/artikel/wisata-lawang-sewu-semarang-dan- sejarah-panjangnya