apalagi saat ini marak sekali orang tua yang kesannya hanya "menitipkan" anak kepada sekolah dengan membayar mahal kepada sekolah, namun kenyataan yang terjadi sangatlah timpang.
di sekolah saya sebelumnya, bayaran siswa per term (3bulan) bervariasi mulai dari 10jt. lucunya, gaji guru disitu rata rata 4,5jt dan tergantung nego, jenjang pendidikan dan lulusan dari mana. sekarang bayangkan sebuah pekerjaan guru yang memberikan ilmu untuk bekal kehidupan hanya dihargai separuh dari uang spp siswa per bulan dan mereka harus juga mengasuh siswa seperti ortu dirumah. Sampai saking parahnya ada kawan saya yang pernah ditegur seperti ini oleh siswanya yang diingatkan karena mainan hape di kelas , "bapak gak usah ribet, yang bayar gaji bapak tuh ortu saya" ...miris sekali.
kondisi pribadi setiap guru berbeda, bayangkan seorang guru dengan 3 anak umur 6bulan - 5 tahun. dengan uang 5jt harus cicil motor, kontrakan, beli susu, pakaian anak, dsb. Bagaimana mungkin seorang guru merasa sejahtera ? yang ada harus mengikat kencang tali pinggang demi stabilitas keuangan.
Muridnya diantar pakai mobil mewah dengan supir, Laptopnya Macbook Pro, Uang Jajan 100rb sehari, dsb .. Bagaimana seorang guru mau percaya diri dan lebih advance dari muridnya kalau fasilitas mengajar saja masih minim karena tidak mampu membelinya ? di sekolah saya sebelumnya bahkan gaji nya di bawah umr hanya 1,9jt per bulan 5 hari kerja, ada beberapa kawan yang tinggal di bogor dan bekasi timur lokasi sekolah di jakarta selatan.
Mungkin banyak teman teman bertanya kenapa tdk bersyukur digaji segitu dibanding dengan daerah, yang saya maksudkan bukan demikian. Saya bertanya tanya, mengapa profesi guru ini yang ilmunya tdk bisa dinilai dengan uang kok malah tidak punya standar dari pemerintah supaya kesejahteraannya terjamin, sementara lulusan teknik seperti arsitek dsb fresh graduate saja punya standar minimal 8jt.
di negara maju sungguh mereka menghargai profesi guru, di Indonesia sangat menyedihkan, hasilnya seperti yang terjadi di sekolah saya sebelumnya ... guru membuat kelompok kecil yang bekerja sama membuat kegiatan dan hasilnya dibagi2 .. alias korupsi, kepsek pun tahu tapi tutup mata karena dapat bagian juga ... menyedihkan. Memang bukan hanya materi semata, namun pada kenyataannya sampai kapan profesi guru dihargai dengan minimnya ?
"Research shows that the better teachers are paid, the greater student outcomes. The Global Teacher Status Index indicates that in many countries people think that teachers deserve to be paid more – even in countries like Finland that already have excellent results." Sumber Huffington Posts
Kenyataan yang terjadi di bbrp sekolah adalah kebanyakan guru "Nrimo" atau ada juga guru yang akhirnya berprinsip "gugur kewajiban" saja (datang dan pulang tanpa kesan) dan ada pula yang akhirnya sering korupsi atau mencari tambahan lain dengan memanfaatkan jabatan dan ortu siswa sekolah.
Suatu ketika saya pernah wawancara dengan kepala sekolah di Sekolah Internasional di Riau, beliau orang Philipine, ketika saya meminta gaji dua digit di depan, beliau dengan tegas bilang hanya "ekspat" yang gajinya sebesar itu ! .. beliau hanya menawarkan saya gaji 5jt, dan lucunya dia bilang saya boleh nge lesin musik anak2 disitu utk tambahan. lalu saya bilang, terus sbnrnya saya kerja sama siapa bu ? akhirnya saya tutup telpon tersebut.
Sungguh aneh ketika bbrp pihak sekolah justru lebih menilai tinggi orang orang ekspat yang belum tentu sesuai dengan keahliannya. di Sekolah saya sebelumnya ada seorang bartender jadi english teacher, ada juga yang kuli bangunan di negaranya jadi english teacher. saya heran kok bisa bisanya pemerintah meloloskan tenaga kerja seperti itu ? bagaimana dengan VISA mereka ?
Sila buka tautan berikut ini utk melihat gaji guru di beberapa negara