[i] Lihat, "Ke Arah Sekolah Sandiwara Buat indonesia", Majalah siasat, Nomor 15 Tahun IV, 29 Januari 1950,  Â
[ii] ASDRAFI kemudian membubarkan diri pada tahun ajaran 1980/1981 karena dinilai tidak mampu menyelenggarakan pendidikan seperti diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1961 (Lihat "ASDRAFI dan ASTER Bubarkan Diri", Masa Kini, 9 Juli 1981). Â
 [iii] Lihat Wirawan Respati, "kegiatan Drama Panggung Di Daerah-Daerah" Majalah Aneka, Nomor 36 tahun VIII, 20 Pebruari 1958.
[iv] Seperti di Bogor yang setiap tahun menyelenggarakan Festival pada periode 1955-1959; Surabaya (26-30 Maret 1956); Sumatra Utara (1956), Palembang (1958)
[v] Tampaknya menarik untuk melacak sejak kapan Bali Room Hotel Indonesia terbuka untuk pementasan teater. Ini tampaknya menjadi kebanggan pula bagi suatu group teater jika dapat tampil di Hotel Indonesia. Awal tahun 1965, misi kesenian dari Yogyakarta sudah tampil di Bali Room HI. BPTNI pada tahun 1996 & 1967 telah membuat Parade Drama Arena, Pekan Bhakti Kesenian Hotel Indonesia. Proses para pegiat teater di tempat ini kemudian melahirkan Teater Populer Hotel Indonesia yang dipimpin oleh Tim Kantoso Danumihardja, dengan 14 orang pegiat teater di awal pendiriannya. Â Â
 [vi] Teater Populer HI menampilkan lakon JANGAN KIRIMI AKU BUNGA karya Norman Barash & Karl Moore, terjemahan Wahab Abdi, dengan sutradara Teguh Karya (11 November 1968). Sedangkan Teater Kecil mementaskan MATA PELADJARAN karya Eugene Ionesco dan PEMBURU PERKASA (13 November 1968) dan BPTNI mementaskan LAUTAN BERNJANJI karya Putu Widjaja (14 November 1968).