Mohon tunggu...
Odios Arminto
Odios Arminto Mohon Tunggu... -

Kartunis, humoris dan penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartunis Zunar Makin Berkibar

14 Februari 2015   12:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Meskipun karyanya tidak diterima pemerintah dan sering kali diancam penguasa, nama kartunis Zunar, terlihat semakin kokoh di tingkat internasional.Terbaru, Zunar yang memicu kontroversi dengan insiden penggerebekan polisi di kantornya pada awal bulan lalu, memberitahu The Malaysian Insider, ia bakal diundang berbicara dalam sebuah forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, 6 Maret 2015.


Forum itu, katanya,
berhubungan dengan "Sesi HAM" PBB, di mana ia akan berpidato berdasarkan judul program tersebut yaitu "Melindungi Hak Eksperasi Artis".
"Saya tentu saja sangat bangga. Ini membuktikan perjuangan saya melalui kartun akhirnya mendapat pengakuan. Apalagi judul forum
itu sangat penting, yaitu kebebasan hak berkarya artis.


"Hak seorang artis atau seniman tidak seharusnya
diremehkan. Kita tidak ingin ada lagi stigma yang mengatakan bahwa sebagai seorang artis kami tidak boleh begini atau begitu. Pandangan itu harus diubah yaitu tidak membatasi kebebasan kami dalam berkarya," katanya kepada The Malaysian Insider.

Zunar mengatakan, dalam pidatonya pada 6 Maret itu akan menekankan tentang hak espresi seniman yang harus ditempatkan di tempat teratas dan tidak dapat dikompromikan.
"Saya juga akan meny
inggung tentang komitmen yang sangat minimal oleh PBB untuk melindungi artis termasuk kartunis, agar rezim korup seperti di Malaysia tidak terus-menerus menekan kreativitas para seniman," katanya.


Seitdaknya, Zunar akan mengusulkan agartanggal 7 Januari sebagai "Hari Satire Sedunia."
"Saya akan membawa usul ini karena
ternyata kita tidak memiliki hari sindiran, dan peran PBB juga selama ini tidak begitu peduli dalam melindungi hak artis.


"Jadi, dengan menyetujui usul tersebut yaitu menyatakan 7 Januari sebagai Hari Satir
e Sedunia, ia merupakan satu langkah awal PBB untuk lebih serius melindungi hak artis," katanya sambil menjelaskan tanggal itu juga diambil berkaitan dengan insiden pembunuhan kartunis Charlie Hebdo di Paris.


Keberanian Zunar dalam berkarya menyebabkan
ia sering "diburu" penguasa di mana insiden penyitaan sebanyak 155 buah buku dan serbuan di kantornya pada awal bulan lalu bukan yang pertama kali terjadi.


I
a merupakan penggerebekan kali ketiga penguasa di kantornya, dengan kali pertama pada Agustus 2009 dan kemudian pada September 2010, di mana lebih 500 eksemplar komik "Gedung Kartun" dan "Cartoon-O-Phobia" dirampas.


Selama
penggerebekan tersebut, penerima penghargaan "Keberanian dalam Menggambar Kartun Editorial" dari Jaringan Hak Kartunis Internasional (Crni) itu berada di London karena urusan kerja.Penghargaan dari Crni bukanlah satu-satunya pengakuan internasional yang diterimanya karena iajugat dianugerahi "Hellman Hammett" sebagai pembela hak asasi dari "Human Rights Watch".


Sebelum
nya, Crni mengecam Malaysia karena tidak memperlakukan Zunar dengan baik atas bakatnya, sebaliknya, justru menindas kartunis tersebut.Direktur Eksekutif Crni, Dr Robert Russell mengatakan, tindakan Putrajaya terhadap Zunar melanggar Pasal 19 Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal PBB yang ditandatangani sendiri Malaysia, setelah komik karya satiranya disita polisi Januari lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun