Mohon tunggu...
Oddi Arma
Oddi Arma Mohon Tunggu... profesional -

menulis apa yang dilihat, rasa, dan dengarkan @odiology

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menengok Kembali Suasana Pemilu 1955

10 Juli 2018   18:31 Diperbarui: 10 Juli 2018   18:51 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau perseteruan begitu sengit sepanjang perhelatan kampanye, Pemilu 1955 berjalan aman, tertib, jujur, adil dan demokratis. Walau belum lama menghirup udara demokrasi, DNA demokrasi di hati rakyat Indonesia teruji. Rakyat yang mempunyai hak pilih rela berjalan puluhan kilometer bahkan menyeberang pulau untuk ikut mereguk kebebasan ikut menentukan nasib bangsanya yang baru saja merdeka. Tak heran, tingkat partisipasi pada pemilu pertama ini mampu mencapai 91,4 persen dengan angka golput hanya 8,6 persen.

Poin penting dari Pemilu 1955 ini adalah walaupun perseteruan antarparpol begitu sengit, tetapi kematangan berdemokrasi elit-elit partai yang kemudian diikuti oleh massa partai membuat suasana pemilu kondusif dan semua pihak menerima hasil pemilu dengan baik. Kadar kematangan demokrasi elite dan massa parpol seperti inilah yang sekarang ditunggu rakyat menjelang Pemilu 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun