Mohon tunggu...
Odilia Vidore Septianingrum
Odilia Vidore Septianingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Love to learn about social issue especially about women.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Linguistik Forensik: Peran Bahasa dalam Pengungkapan Kasus Kejahatan

19 Desember 2021   19:00 Diperbarui: 19 Desember 2021   20:12 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cdn.stocksnap.io 

Mungkin kita sudah tidak asing lagi tentang kasus artis yang memidanakan orang-orang yang dirasa memberikan komentar tidak sedap dan menyinggung artis tersebut. Apakah bahasa dalam chat dan sebagainya bisa dianalisis dan digunakan sebagai bukti di persidangan? Apa ilmu yang digunakan untuk menganalisis hal tersebut? yuk kita cari tahu bersama!

Kasus mengenai ujaran kebencian dan hal-hal yang berkaitan dengan bahasa ternyata ada ilmunya, inilah yang disebut sebagai linguistik forensik. Bahasa merupakan salah satu dari tujuh aspek budaya manusia yang telah ada sejak lama. 

Bahasa baik di setiap negara atau bahkan di dalam negara berbeda-beda sehingga diperlukan pemahaman khusus dalam memahami konteks suatu bahasa. Linguistik merupakan ilmu yang digunakan untuk memahami hal tersebut. 

Dalam kaitannya dengan pengungkapan kasus kejahatan, ilmu ini terdapat salah satu bidang yang mempelajari secara khusus mengenai analisis bahasa dalam pengungkapan kejahatan tersebut.

Definisi linguistik forensik

Linguistik forensik merupakan salah satu cabang dari ilmu linguistik dalam mengkaji hal berkaitan dengan hukum. Dalam sistem peradilan pidana, linguistik forensik ini biasanya ditunjukkan pada tugas seorang linguis atau ahli bahasa yang bertindak sebagai saksi ahli dalam suatu kasus hukum. 

Ranah dari linguis ini sangat luas loh linguis bisa melakukan analisis bahasa dalam suatu artikel, tulisan tangan dalam surat wasiat, chat, bahkan surat bunuh diri.

Awal Mula Linguistik Forensik

Linguistik forensik muncul sekitar tahun 1950 dalam kasus Timothy John Evans yang membunuh istrinya pada 1950. Disini muncul peran ahli bahasa dalam melihat berita acara perkara dan menemukan perbedaan struktur bahasa dalam berita acara perkara dengan pengucapan di pengadilan. Interaksi polisi dengan terduga dalam penyidikan ini tentu menjadi komponen penting untuk memperoleh keadilan yang sebenarnya.

Peran linguistik dalam pengungkapan kejahatan

Dalam kasus di Indonesia, ahli bahasa turut berperan dalam beberapa pengungkapan kejahatan seperti dalam kasus pencemaran baik yang melibatkan mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama beberapa tahun lalu. Disini ahli bahasa menganalisis mengenai kata “dibohongi” yang menjadi kata kunci yang menimbulkan interpretasi berbeda. Beberapa orang menganggap kata tersebut merujuk pada upaya penodaan agama sedangkan beberapa orang lain menganggap bahwa kata tersebut tidak bermaksud ini menodai agama. 

Nah, ternyata forensik tidak hanya seputar autopsi dan menganalisis kerangka manusia! Ternyata bahasa memiliki peran yang penting pula dalam pengungkapan kejahatan di persidangan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun