Mohon tunggu...
Olivia D Purba
Olivia D Purba Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger (www.travelingajadulu.com)

I am an environmental consultant (www.oliviapurba.com), travel blogger (www.travelingajadulu.com) and book writer (Daily Routines to Be A Happy Person, Diva Press 2019 and Traveling Aja Dulu, Gramedia 2019)

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Tips Wawancara Beasiswa Australian Development Scholarship (ADS)

5 Maret 2013   16:49 Diperbarui: 29 Maret 2020   07:27 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi penulis menghadapi wawancara beasiswa Australian Development Scholarship (ADS). 

Saat itu awal Desember 2012, saya memberanikan diri menghubungi kantor Australia Award Indonesia untuk menanyakan status aplikasi ADS saya. Puji Tuhan saya mendapat kabar gembira bahwa aplikasi saya lolos ke tahap seleksi selanjutnya yakni test wawancara dengan Joint Team Selection (JST) dan test IELTS.

 Menurut saya pribadi, hal yang paling menetukan dalam kelulusan untuk beasiswa ADS adalah hasil wawancara. Nilai IELTS hanya menentukan lamanya training English Academic Program (EAP) yang durasinya bervariasi mulai dari 6 minggu hingga 9 bulan. Buktinya saya melihat sendiri ada beberapa peserta yang lolos wawancara ADS dengan nilai IELTS 4.5 dan 5. Berangkat dari asumsi tersebut, saya berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi test wawancara. 

Namun pada saat saya mencari informasi di internet, tidak banyak tulisan dari para peraih beasiswa ADS yang menbahas mengenai proses seleksi beasiswa, termaksud wawancara oleh JTS. Hal ini yang kemudian memicu saya untuk membuat tulisan ini agar para calon penerima ADS berikutnya memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai proses wawancara salah satu beasiswa terpopuler di Indonesia ini. Dari berbagai informasi tentang wawancara beasiswa yang saya kumpulkan, sebenarnya ada hal umum yang bisa di tarik dari pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan. 

Materi wawancara beasiswa pada umumnya berkutat soal:  - Aplikasi dalam formulir beasiswa yang telah diisi - Alasan merasa perlu melanjutkan jenjang studi - Proyeksi ke depan - Kontribusi terhadap institusi pekerjaan/ Indonesia secara umum setelah masa studi berakhir - Highest achievement Hal lain yang penting untuk diketahui dan diutarakan selama wawancara beasiswa adalah manfaat yang didapat si pemberi beasiswa (tergantung interest masing-masing pemberi beasiswa) apabila ia memberikan beasiswa tersebut kepada pelamar. 

Khusus untuk wawancara ADS, ada beberapa hal utama yang harus dipersiapkan:  1. Cek universitas dan subjek studi yang kamu hendak ambil di Australia. Pastikan bahwa kamu tahu keunggulan universitas tersebut dan daftar mata kuliah yang hendak diambil dari subjek yang kamu telah pilih. 2. Pelajari secara mendalam tentang topik/isu yang ingin didalami di jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Master atau PhD) baik secara nasional maupun global. 3. Pastikan bahwa topik tersebut ada kaitannya dengan tempat kamu sekarang bekerja atau aktifitas utama yang kamu lakukan. 4. Cari benang merah dari keseluruhan hal tersebut dengan formulir aplikasi yang telah kamu kirim.

 Hal yang perlu ditekankan pada saat wawancara ADS:  1. Bagaimana kamu dengan semaksimal mungkin dapat memanfaatkan beasiswa ADS untuk memperkuat hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia? 2. Bagaimana kamu bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi proses pembangunan di Indonesia?

Pemandangan dari dalam ruang tunggu wawancara ADS, bendera Australia yang bekibar di  depan halaman Kedutaan Australia terlihat jelas.

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh tim JTS. Seluruh pertanyaan saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena (entah kenapa) otak saya secara otomatis mengingat percakapan tersebut dalam terjemahan bahasa Indonesia. 

Pertama sekali masuk ruangan wawancara, saya diberikan guyonan bahwa foto saya di CV berbeda dengan rupa saya yang sebenarnya. Saya juga ditanya apakah saya baru memotong rambut saya? (ice breaking session). 

Kemudian pada saat duduk di depan tim JTS, saya melihat data-data saya (termaksud CV) menyebar di atas meja. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebelum mulai mewawancarai setiap peserta satu per satu, tim JTS telah mereview profile peserta secara mendetail. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun