“Aku mendengar Syaikh kami (Al-Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani) berkata berkali-kali dan dia bahkan menulis untukku dengan tangan sendiri, sebenarnya syarat mengamalkan hadits dha'if ada 3:
(1) Disepakati bahwa hadits tersebut dha'ifnya tidak parah. Maka keluar dari syarat ini hadits yg rawi-rawinya pendusta dan tertuduh dusta.
(2) Hendaknya hadits tersebut berinduk kepada hadits yang lebih shahih. Maka keluar dari syarat ini hadits yang dibuat-buat yang tdk mempunyai dasar sama sekali.
(3) Tidak percaya bahwa ia hadits yg shahih pada saat mengamalkannya agar tidak dinisbatkan kepada Shallallahu 'alaihi wasallam apa yg tidak beliau sabdakan. (Shahih At-Targhib wa At-Tarhib 1/48}
Kesimpulan
Masalah mengamalkan hadits dha’if merupakan persoalan yang kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang ilmu hadits. Bagi umat Islam, penting untuk memiliki literasi keagamaan yang cukup agar memiliki pondasi yang kuat dalam mengamalkan agama. Jika ragu terhadap suatu hadits, sebaiknya kita berkonsultasi dengan ulama yang ahli dalam bidang hadits.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H