Mohon tunggu...
Odelia Surya
Odelia Surya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

suka nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Book

Habibie & Ainun: Sebuah Kisah Cinta dan Perjuangan

31 Januari 2024   09:21 Diperbarui: 31 Januari 2024   09:33 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Buku yang berjudul Habibi & Ainun adalah karya dari Bacharuddin Jusuf Habibie yang diterbitkan oleh PT. THC Mandiri pada tahun 2010. Buku ini merupakan genre otobiografi karena beliau sendirilah yang menuliskan buku tersebut. Buku ini mengandung 323 halaman. Buku ini dipanuti oleh banyak orang dikarenakan beliau adalah seorang mantan presiden Republik Indonesia yang ketiga. Hubungan yang sangat erat diantara mereka dapat menyalurkan inspirasi cinta dan ketulusan. Lalu, buku ini bisa memberikan semangat dan perjuangan, serta penambahan ilmu Pendidikan tentang sejarah.

     Penulisnya, B.J Habibie, dengan kelahiran tahun 1936, sudah dinyatakan wafat pada tanggal 11 September 2019 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Berita tersebut sempat mengemparkan banyak kesedihan di kalangan masyarakat karena sosoknya yang hebat, cerdas dan ahli pesawat terbang.

     Buku ini beliau tulis untuk mengungkapkan rasa cinta terhadap almarhumah istrinya, Ainun, yang wafat pada tanggal 23 Mei 2010. Dalam buku tersebut, beliau mengatakan bahwa menulis buku itu menjadi terapi baginya untuk mengobati keriduan belahan jiwanya yang pergi meninggalkannya secara tiba-tiba. Meski beliau sudah iklas dengan kepergiannya, ia tetap merasa terpukul. Ia mengatakan bahwa penulisan bukunya penuh dengan tetesan air mata.

    Kisah ini diawalkan dari mereka yang kembali bertemu pada tahun 1962 setelah pisah dari bangku SMA. Mereka terpukau dengan sosok satu sama lainnya, Habibie jatuh cinta dengan pesona manis dan dewasanya Ainun dan Ainun juga terpesona dengan mimpi besarnya Habibie.

     Kisah cinta ini sangat tulus dan sederhana. Padahal, saat Bu Ainun dan Pak Habibie bersekolah di SD, mereka bersekolah di sekolah yang sama. Hanya saja saat itu ia belum merasakan getaran cinta. Bukannya menyukainya, dia malah mengejek Bu Ainu yang menurutnya berkulit gelap. Pak Habibie bahkan menjuluki Gula Jawa sebagai ibu Ainun.

     Kecintaan ayah Habibie terhadap ibu Ainun lahir ketika mereka bertemu di lain waktu, saat keduanya sudah dewasa. Saat itu, adik Habibie, Fanny, mengajaknya berkunjung ke rumah keluarga Bu Ainun saat liburan. Saat pertama kali melihat Ainu, hati Habibie langsung bergetar. Kasih sayang ayah Habibie disambut baik oleh ibu Ainun.Tak lama kemudian keduanya sepakat untuk menikah. Pak Habibie dikatakan telah membawa Ms Ainu kembali ke Jerman pada perjalanan berikutnya. Di sinilah pertarungan mereka dimulai.

     Kehidupan cinta yang penuh badai kehidupan, percobaan dan godaan. Dari pertemuan keduanya yang mengawali semuanya, keseharian mereka mengarungi kapal rumah tangga, hingga peristiwa memilukan saat mereka dipisahkan oleh takdir semua diceritakan oleh Habibie. Saat itu, Pak Habibie memulai karirnya dari nol. Namun berkat kegigihan dan dukungan penuh kasih Ibu Ainu, mereka berhasil melewati masa-masa sulit yang menguras tenaga dan emosi mereka. Selain itu, buku ini juga mengandung beberapa doa dan puisi cinta yang ditulis oleh mereka.

     Akhirnya Pak Habibie melanjutkan prestasinya yang membuatnya dikagumi banyak orang Jerman. Kisah dalam buku ini juga mengandung nilai-nilai kebangsaan. Pak Habibie menyampaikan kepeduliannya terhadap bangsa. Berkat niat tulusnya ia kemudian berhasil menjadi orang nomor satu di Indonesia. Kisah ini banyak menceritakan tentang Ibu Ainun sering mengikutinya yang sangat sibuk. Perannya sebagai istri dilakukan dengan baik dan cinta mereka tetap penuh, meski ia kesulitan mencari waktu untuk berbicara dengan Pak Habibie.

     Cerita buku ini berakhir dengan meninggalnya ibu Ainun akibat penyakit kanker yang dideritanya selama bertahun-tahun. Salah satu kisah paling mengharukan dalam buku ini adalah saat ibu Ainun menjalani operasi. Biasanya Pak Habibie selalu menjenguknya di waktu yang bersamaan. Karena hari itu Bu Ainun sedang dioperasi, maka Pak Habibie tidak dibolehkan masuk ke ruangan tempat Bu Ainun dirawat. Hal itu kemudian membuat Bu Ainun sangat resah dan khawatir. Ia menangis sedih karena mengira ada sesuatu yang tidak beres yang membuat suaminya tidak datang. Ibu Ainun, wanita penyabar, tetap mengkhawatirkan suaminya meski dalam keadaan sekarat. Sebegitulah cintanya yang sangat tulus.

     Sebagai sebuah novel, Habibie mampu menghadirkan cerita yang unik dan menarik sehingga benar-benar menarik perhatian pembaca karena buku ini membuat pembaca merasakan seolah-olah mereka di kehidupan Habibie. Setiap bab berisi hikmah dari kehidupan sang professor B.J Habibie. Gaya ceritanya yang sederhana membuat pembaca terus mengikuti kelakuan Habibie dan Ainun.

     Buku ini tidak hanya berisi kisah cinta, tetapi juga banyak mengandung inspirasi dan nilai-nilai kehidupan. Pesan positif buku ini adalah komitmen besar terhadap bangsa dan teknologi, semangat juang yang tak pernah mati, serta cinta kasih yang mampu mengatasi segala rintangan. Kisah hidup Habibie dan Ainun membuktikan bahwa meski hidup penuh liku-liku, ketulusan bisa menjadi pendorong tercapainya cita-cita dan mengatasi cobaan.

      Dalam sejarah Indonesia, buku ini menjadi saksi perjalanan hidup seorang tokoh besar dan cinta yang tak akan pernah terselesaikan oleh waktu. Kekuatan cinta Habibie dan Ainun serta ditemukannya semangat baru terhadap tantangan hidup menginspirasi dan menggugah banyak pembaca. Buku ini tidak hanya memberikan informasi tentang kehidupan pribadi sebuah pasangan, tetapi juga sejarah perkembangan teknologi Indonesia. Oleh karena itu, buku ini akan menjadi sumber ilmu dan inspirasi bagi generasi mendatang yang ingin mengetahui lebih jauh perjalanan hidup Habibie dan Ainun serta kontribusinya terhadap bangsa Indonesia.

     Buku ini mendapatkan kisah cinta dan kehidupan yang menginspirasi banyak orang. Ditulis dengan tulus oleh BJ Habibie, buku ini tidak hanya menyalurkan kisah pribadi yang luar biasa, tetapi juga membawa pembaca untuk merenungkan tentang arti sejati dari cinta, kesetiaan, dan pengabdian. Kisah perjuangan BJ Habibie membuktikan bahwa keberanian di kisahnya dapat menggerakan setiap orang untuk menghadapi tantangan hidup dengan semangat yang tinggi dan pantang menyerah.

     Sebagai seorang tokoh nasional, BJ Habibie tidak hanya meninggalkan warisan teknologi yang luar biasa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, tetapi juga sebagai contoh nyata tentang bagaimana dedikasi pada bangsa dan cinta pada keluarga dapat mendorong banyak orang. Buku adalah sebuah kisah biografi sekaligus menjadi tempat penyajian kata-kata yang meluluhkan hati dan memberikan inspirasi untuk terus berjuang dan mencintai dengan sepenuh hati. Untuk mengenang kehidupan Habibie dan Ainun, buku ini dapat menjadi ikon sejarah Indonesia.

Referensi

Bacharuddin Jusuf Habibie, 30 November 2010, Buku "Habibie & Ainun"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun