[caption caption="Komisi Pemberantasan Korupsi"][/caption]
Siaran Pers : IGI Pro Maluku
Kawan-kawan guru IGI Hebat se Maluku,
Alhamdulillah meeting kecil yang menentukan gerak laju IGI pro Maluku dengan mitra kerja baru yakni lembaga anti raswah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlaksana juga. Pertemuan kecil yang sebenernya dijadwalkan siang hari ini dimajukan ke malam hari jam 20.00 WIT. Pertimbangan kami adalah beberapa pengurus mungkin akan terhambat datang pada jam aktivitas kantor dan jam mengajar, sehingga harus dimajukan jadwalnya.
Sayangnya sekretaris IGI Propinsi Ibu Nathalia Y. Johannes, mendadak membatalkan untuk datang dikarenakan sakit dan harus dalam perawatan. Akhirnya kami bertiga mewakili dari IGI Pro Maluku di antaranya Bendaraha IGI Pro Maluku yakni Ibu Elsinora dan Ibu Airah. Sedang saya sendiri bertindak sebagai sebagai ketua IGI Pro Maluku sekaligus juru bicara yang melakukan berbagai pengajuan program yang sebisa mungkin berjalan bersama dengan agenda KPK selama di Ambon tahun ini. Kami merundingkan semua agenda ini di salah satu ruang meeting pada salah satu Hotel di pusat kota Ambon.
Agenda IGI Pro Maluku yang Bermitra dengan KPK
Sebuah kebanggan bagi IGI Pro Maluku bahwa dari penjelasan langsung tim kecil KPK bahwa kemitraan dengan dengan komunitas guru hebat di IGI Pro Maluku adalah, semata-mata karena IGI Pro Maluku dianggap paling Militan dalam menggerakan para guru dalam pelaksanaan forum ilmiah di beberapa kabupaten dan kota akhir-akhir ini. Meskipun agenda tersebut masih merupakan silaturahim dan sosialisasi untuk membuka ruang gerak IGI Pro Maluku, namun agenda-agenda kecil ini, dipandang sebagai sebuah gerakan masif, yang dipandang cukup ‘seksi’ di mata tim kecil KPK. Apalagi mereka mendapat rekomendasi dari IGI Pusat yakni staf khusus IGI pak H. B. Arifin, bahwa tim kecil IGI Pro Maluku-lah yang selama ini getol bergerak ke seluruh Maluku, bahkan terkesan sedikit ‘ngotot’ hingga ke pulau-pulau untuk menemui para guru dengan memberi harapan bahwa dengan IGI lah guru bisa bangkit dan meningkatkan mutu profesi keguruannya.
Hal utama yang tak kalah penting adalah bahwa tim KPK menyetujui akan menggandeng program utama IGI pro Maluku, yakni penguatan literasi, distribusi referensi berupa tools (perangkat) cetak dan digital, termasuk DVD film KPK tentang penguatan karakter anti korupsi, yang akan disebar ke berbagai sekolah hingga PKBM di Maluku. Dalam hal ini, KPK juga tentu akan bermitra dengan berbagai pengampu kebijakan di Propinsi Maluku dalam pelaksanaan beberapa agenda lokakarya di Ambon di april 2016 nanti.
[caption caption="salah satu tools yang akan didistrubusikan ke Sekolah Mitra binaan IGI pro Maluku"]
Dan yang tak kalah penting, adalah KPK akan siap mendukung Seminar Nasional Pendidikan bertema “Menjadi Guru di Abad 21” menyambut hari Pendidikan Nasional sekaligus pelantikan kepengurusan IGI Propinsi dan Kabupaten kota yang dijadwalkan pada akhir april nanti. Sebuah langkah yang tentunya sangat meringankan kinerja kepengurusan IGI Propinsi Maluku. Tidak menutup kemungkinan agenda lainnya yakni pelaksanaan Seminar Nasional Pendidikan lanjutan di kota Masohi, Maluku Tengah akan berjalan pada tanggal 1 Mei 2016 nanti juga mendapat dukungan mereka.
Beberapa tawaran program lainnya sedang dalam tahap negosiasi pelaksanaan dengan tim kecil KPK ini, sehingga belum bisa kami sampaikan secara menyeluruh. Namun satu hal yang pasti legitimasi keberadaan IGI Pro Maluku dan keberadaannya di bumi Pattimura ini, sangat direspon positif bahkan mendapat nilai tambah, bahwa IGI lah satu satunya organisasi profesi yang paling direkomendasi oleh KPK untuk meningkatkan mutu profesi guru berkaitan dengan tupoksinya.
Kami sudah menyampaikan bahwa progres IGI Pro Maluku yang telah terbentuk kepengurusannya di di 5 kabupaten di propinsi Maluku sangat berharap bisa juga bersinergi dalam hal membangun kemitraan di daerah bahkan sekaligus menjalankan misi utama KPK. Dan ini disetujui bahkan tim kecil KPK ini pada waktunya akan roadshow memperkuat karakter anti korupsi melalui workshop, lokakarnya, pendampingan mutu di berbagai kota dan kabupaten di Maluku atas inisiasi Ikatan Guru Indonesia.
Konklusi
Para guru IGI yang hebat, inilah contoh partisipasi aktif kami di IGI pro Maluku yang bekerja dengan militan, bukan cuman idealisme, tapi sudah kini sudah menjadi hobi dan bahkan bisa dikata sudah menjadi panggilan hati, bangga ketika melihat para guru dalam wadah IGI tumbuh berkembang dengan kesempatan yang sama, mencerdaskan kehidupan profesinya sebagai guru, menjadikannya hebat dan berkompeten, juga profesional dan tentu dengan jalan ini dia bisa menghebatkan para siswa, mencerdaskan anak-anak kita.
Meski dalam proses menemukanbenih IGI ini kami terlihat ‘ngotot’ bahu-membahu memanfaatkan sumber daya yang ada, bukan saja menemukan guru super luar biasa, tapi juga guru biasa, untuk melanggengkan agenda IGI pro Maluku, dengan tekad, sebagaimana moto IGI ‘sharing and growing together’ berbagi dan tumbuh bersama, siapa yang berbagi dia yang akan dibagikan pengetahuan dan kecerdasannya, siapa yang menanam dan merawat tumbuhannya dia yang akan memanennya.
Akhir kata, Kamilah yang akan mengajarkan guru IGI mandiri, Tidak lagi menungu kapan dia dilatih menjadi mahir dan punya karya sendiri, sebab kami tahu jika ini tidak dimulai dari saat ini, dan dimulai dari diri sendiri, profesi ini akan stagnan dan kehilangan jati diri, selamat berkarya para guru IGI, mitra kerja kita berikutnya sedang menanti kapan guru IGI berlatih
Ambon, 9 April 2016
Pimpinan Wilayah IGI Pro Maluku
Ode Abdurrachman
