Mohon tunggu...
Ode Abdurrachman
Ode Abdurrachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Trading Blogger - Pemerhati Pendidikan | Ketua IGI Provinsi Maluku | Ketua Dikdasmen PDM Kota Ambon Guru, Pengajar, aktivis Muhammadiyah Kota Ambon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ulama Serabutan; Ulama Multiprofesi dalam Sistem Pendidikan Islam di Abad Pertengahan

2 Desember 2012   12:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:18 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies, Terj. Gufron A Mas’adi, h.270

Nikki R. Keddie, Scholars, Sains and Sufis, London: University of London Press,1978,h.33

Terdapat perbedaan istilah Mudarris dalam pandangan Mehdi Nakosten dan George Makdisi yakni. Istilah Mudarris bagi Nakotsen adalah kedudukan setingkat asisten professor (guru yunior) sedangkan dalam prespektif Makdisi “Mudarris” adalah kedudukan setingkat professor, terutama professor dalam bidang hukum.

Mehdi Nakotsen, History of Islamic Origins in The Western Education,1964,h.76-77

Al Ghazali mengharamkan Gaji bagi para muallim atau ulama termasuk guru dalam proses pengajaran, seperti yang ditulis Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Husna Baru, 2003, 171-173

Charles Michael Stanton, Pendidikan Tinggi Dalam Islam, Terj. H. Afandi dan Hasan Asari, Jakarta:Logos Publishing House,1994,h.39

Ahmad Shalaby, History of Muslim Education, Beirut, dar al-Kashaf,1954.

Charles Michael Stanton, Pendidikan Tinggi Dalam Islam, Terj. H. Afandi dan Hasan Asari, Jakarta:Logos Publishing House,1994,h.41

Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies, Terj. Gufron A Mas’adi,h.252

Afif Azhari, Lembaga Pendidikan Islam; Madrasah, Nizamia; Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, fakultas Tarbiyah, IAIN Sunan Ampel, h.25.

George Makdisi, The Rise of Colleges, Institution of Learning in Islam and The West, Endinburg, Endinburgh University Press,1981.h.163.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun