Nama penulis     : Andhika Bagas S
     Dosen Pengampu : Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd., Dr  Â
     Saat ini seni merupakan sesuatu yang paling banyak disukai orang karena seni menyajikan hasil karya yang memiliki makna didalamnya. Pembelajaran seni yang ada di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran paling favorit siswa SD karena kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan siswa dapat menghasilkan suatu karya dengan tanganya sendiri. Pembelajaran seni di Sekolah Dasar (SD) memiliki peran penting dalam mengembangkan kreativitas, ekspresi diri, dan pemahaman estetika siswa. Pembelajaran seni di tingkat SD mencakup beberapa bidang seni, seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Dalam seni rupa di Sekolah Dasar siswa sering kali diajak guru untuk melukis maupun menggambar, selain itu guru juga mengajak siswanya untuk membuat kerajinan tangan seperti menganyam dan membuat kerajinan dari bahan bekas seperti botol minum. Banyak sekolah sekarang juga mengajarkan seni tari kepada siswanya bahkan sudah menjadi kegiatan yang paling banyak di minati dan diikuti oleh siswa SD. Akibat banyaknya siswa yang minat dan mengikuti seni tari di sekolah sehingga seni musik khusunya seni musik tradisional terlupakan dan tenggelam, padahal untuk membuat tarian berasa hidup adalah suara musik yang memiliki ritme magis didalamnya. Seni musik yang dimaksud adalah seni karawitan, seni karawitan merupakan seni musik tradisional Indonesia yang didalamnya menggunakan alat musik tradisional khususnya gamelan. Istilah karawitan sering dikaitkan dengan seni musik jawa, Bali, dan Sunda.
      Dalam seni karawitan memiliki berbagai elemen salah satunya gamelan, Gamelan adalah ansambel musik tradisional yang terdiri dari berbagai instrumen, seperti gong, saron, kendang (gendang), bonang, gambang, dan gender. Instrumen-instrumen ini dimainkan bersama-sama untuk menciptakan harmoni yang khas dalam komposisi musik karawitan. Dalam gamelan memiliki tangga nadanya sendiri yaitu "Pelog" dan "Slendro". Dalam memainkan karawitan membutuhkan banyak orang dan kerja sama yang baik untuk menciptakan nada irama yang enak di dengar atau istilah jawanya "gambyak", dan setiap orang yan memainkan harus menguasai alat musiknya yang dimainakanya sendiri. Banyak sekolah dasar yang tidak mengajarkan seni karawitan baik teori maupun dalam bentuk praktik langsung dengan memainkan alat gamelan, hal ini akan berdampak buruk bagi penerus selanjutnya dimana mereka tidak mengenal alat musik tradisionalnya sendiri jika hal ini terus berlanjut bisa saja seni karawitan akan punah dengan perlahan. Banyak faktor mengapa sekolah-sekolah tidak mengajarkan seni karawitan, yang paling umum yaitu kurangnya fasilitas sekolah dalam menyediakan alat musik tradisinal, kemudian dari segi finansial karena harga alat musik tradisional seperti gamelan tergolong mahal jadi banyak sekolah yang tidak mampu untuk membeli gamelan. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor umum dan alasan paling kuat mengapa pembelajaran seni karawitan di SD tidak ada, solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menyewa alat gamelan atau bisa saat jam pelajaran seni musik siswa dan guru pergi ke padepokan atau tempat yang memiliki gamelan untuk belajar bersama di sana hal tersebut juga akan membuat siswa tidak merasa jenuh karena pembelajaran dilakukan diluar kelas. Seharusnya pemerintah juga harus lebih peduli dengan hal ini bukan hanya fokus ke kurikulum yang selama ini masih terus menjadi problematik di lapangan, pemerintah harus memfalitisasi anak-anak penerus bangsa ini agar memiliki sifat yang berkebudayaan dan bangga menjadi bangsa yang memiliki identitas negara.
      Sudah sewajarnya kita semua menjaga kebudayaan bangsa karena kebudayaan adalah identitas bangsa yang harus ada dan terus berkembang, dengan mencetak generasi penerus bangsa yang peduli dengan kebudayaan dan warisan bangsa akan membuat bangsa kita maju dan dihortmati bangsa lain karena bangsa kita mampu menjaga tradisi dan kebudayaan nenek moyang tanpa tergerus oleh waktu. Mari kita menjadi manusia yang mencintai bangsa dan negara dengan sepenuh hati tanpa melupakan jati diri negara tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H