Mohon tunggu...
rosida kerin meirani
rosida kerin meirani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Menjadi sukses itu kuncinya cuma satu, yaitu MAU

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Konsep Keberhasilan Pendidikan Perspektif BK (Bimbingan Konseling)

30 Mei 2017   21:02 Diperbarui: 30 Mei 2017   21:18 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Akhmad Muklis, suatu pendidikan akan berhasil apabila pendidikan tersebut mampu mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Adapun tujuan pendidikan meliputi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki rasa tanggung jawab kemasyrakatan dan kebangsaan. Menurutnya, tujuan pendidikan dapat dicapai, tidak terlepas dari peran BK di dalamnya.

            Konsep awal dari BK ini adalah bahwasannya unsur manusia adalah fisik, kognitif, dan sosial. Jiwa sosial manusia, mau tidak mau menyebabkan manusia untuk hidup bermasyarakat. Ketika manusia hidup bermasyarakat, pasti ia akan memiliki masalah. masalah-masalah ada yang sukses dan gagal untuk diatasi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pendidikan. Pendidikan banyak macamnya, ada yang formal dan informal. Pendidikan formal dilaksanakan oleh suatu lembaga yaitu sekolah. Dalam sekolah ada 3 elemen penting di dalamnya yaitu kurikulum, perangkat, dan fasilitas yang tiga elemen ini saling terkait satu sama lain. Dalam perangkat terdapat 3 elemen lagi di dalamnya yaitu leadership, pengajaran, layanan bantuan.

            Pada layanan bantuan inilah BK berperan. Dimana bantuan yang diberikan meliputi bantuan pribadi, sosial, belajar dan karir.  Sedangkan jenis layanannya yakni meliputi dukungan sistem, responsif, perencanaan individu, dasar. Bantuan-bantuan ini diharapkan mendukung baiknya fisik, kognitif dan sosial seorang peserta didik. Tidak hanya itu, dari beberapa bantuan di atas, diwujudkan menjadi beberapa bentu bantuan, yaitu orientasi, mediasi, penempatan, konseling perorangan, konseling kelompok, konsultasi, layanan informatif, layanan pembelajaran, bimbingan kelompok. Terakhir yakni setelah menentukan bentuk bantuan yang digunakan, namun masih belum dapat menyelesaikan kasus selanjutnya harus dilaksanakan Instrumentasi BK, himpunan data, kunjungan rumah dan alih tangan. Dengan begitu peran BK diharapkan menjadi sebagai wadah untuk membantu masalah-masalah yang dihadapi peserta didik baik dalam pembelajaran maupun lainnya. Sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun