Mohon tunggu...
rosida kerin meirani
rosida kerin meirani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Menjadi sukses itu kuncinya cuma satu, yaitu MAU

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenakalan Remaja Salah Siapa?

2 Mei 2017   21:50 Diperbarui: 2 Mei 2017   21:57 1804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Dimana seseorang yang beralih ke masa remaja ini akan mengalami perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional. Pada masa ini, seseorang sedang berada pada fase untuk mencari jati dirinya. Sehingga ia akan sangat mudah terpengaruh. Mudahnya seseorang untuk terpengaruh, menguji setiap orang yang berada pada fase ini. Tak jarang dari mereka terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Menurut data BPS kenakalan dan kriminalitas remaja mulai dari kenakalan fisik, kekerasan seksual, dan kekerasan psikis meningkat dari tahun ke tahun. Pada pertengahan tahun 2013, terjadi 147 kasus tawuran antar pelajar, lalu meningkat pada tahun 2014 menjadi 255 kasus.  Selain itu, kasus penggunaan narkoba dikalangan remaja juga menunjukkan angka yang begitu memprihatinkan, pada tahun 2008 remaja pengguna narkoba mencapai angka 654 orang, 635 orang pada taun 2009, 513 orang pada tahun 2011 dan data terahir pada tahun 2012 remaja pengguna narkoba meningkat tajam menjadi 695 orang. Bahkan yang sangat mencengangkan, akhir-akhir ini para remaja banyak mengonsumsi komik, Lem Fox bahkan mengisap bensin untuk memperoleh efek mabuk.

Kenakalan remaja yang terus meningkat, pastinya menimbulkan pertanyaan tentang apa penyebab terjadinya kenalakan remaja ini.  Tak bisa dipungkiri bahwa manusia merupakan makhluk holistik, yang menurut Betty Neuman adalah keseluruhan yang bagian-bagiannya saling mempengaruhi dan berinteraksi. Bagian-bagian tersebut menurut Marriener-Torney (1994) meliputi fisiologi, psikologis, sosiokultural dan spiritual. Menurut Kozzier (1995) holistik merupakan pandangan terhadap kehidupan organisme sebagai interaksi, yang mana apabila terjadi gangguan pada satu bagian akan mengganggu sistem secara keseluruhan. Salbiah (2006) dan Wellness menambahkan bahwa holistik diidentikkan dengan kesejahteraan, untuk dapat sejahtera harus tercipta keseimbangan antara unsur biopsikososial dan spiritual, hal inilah yang akan mempengaruhi status kemanusiaan.

Dari beberapa teori di atas dapat kita pahami bahwa manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Untuk mencapai status kemanusiaan yang baik, maka harus ada keseimbangan antara faktor-faktor di atas. Hal inilah yang juga kemudian mempengaruhi apakah manusia dapat menjadi seseorang yang baik atau tidak. Hal ini juga berlaku bagi para remaja, remaja sebagai manusia yang holistik, tentunya terpengaruhi oleh faktor-faktor di atas. Ketika terjadi ketidak seimbangan pada salah satu faktor di atas, maka tentu remaja akan mengalami masalah. Salah satu masalah tersebut terkadang menimbulkan adanya penyimpangan-penyimpangan perilaku pada para remaja.  Perilaku yang menyimpang inilah yang sering disebut dengan kenakalan remaja. Seperti yang dikemukakan oleh Santrock kenakalan remaja atau dikenal dengan istilah juvenile deliquency merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

Setelah mengetahui beberapa faktor di atas, lalu siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap adanya kenakalan remaja?. Kita kembalikan lagi pada teori Betty Neuman bahwa manusia adalah makhluk yang holistik. Dalam perkembangannya, remaja akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Sehingga perkembangan remaja baik dari aspek fisiologis/biologis, psikologis, sosial serta spriritualnya, harus dikawal dengan benar. Dalam hal ini siapa yang harus bertindak?. Dibutuhkan kerja sama antara beberapa pihak untuk mengurangi kasus-kasus kenakalan remaja ini. Pihak pertama pasti orang tua dan keluarga, yang merupakan lingkungan sosial pertama bagi  seorang. Orang tua lah yang pertama kali harus memantau apakah perkembangan anaknya dalam ranah biologis atau fisiologis sudah baik atau belum, dengan memenuhi kebutuhan fisiologis anak secara maksimal baik yang normal ataupun yang berkebutuhan khusus. Kedua, orang tua juga harus memberlakukan anak dengan baik secara psikologis, para orang tua harus memperhatikan cara mereka dalam melarang, memberikan pelajaran ataupun tindakan yang lainnya. Kemudian sosial, orang tua harus pula memberikan ruang bagi anak untuk berinteraksi sosial dengan orang lain, namun orang tua juga harus memantau dengan siapa ia berinterksi. Selanjutnya yakni faktor spiritual, orang tua harus menanamkan mental spiritual pada anak sejak dini sehingga ketika ia menginjak usia remaja ia akan memiliki prinsip spiritual yang baik.

Dalam penanganan kenakalan remaja ini, tentu tidak hanya orang tua saja yang harus bertanggung jawab. Pemerintah melalui pendidikan, juga berperan dalam mengatasi kenakalan remaja ini. Seperti para guru dan orang-orang yang terlibat dalam pendidikan lainnya, harus memastikan bahwa pekermbangan biopsikososial dan spiritual anak berada pada ranah yang benar. Selanjutnya lingkungan sosial masyarakat, juga memiliki tanggung jawab yang sama, lingkungan masyarakat yang baik, akan membentuk aspek sosial yang juga baik pada diri remaja. Masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk memantau pergaulan remaja, apakah mereka berada pada jalur normal atau menyimpang. Dapat disimpulkan bahwa yang harus bertanggung jawab untuk mengatasi kenakalan remaja ini adalah kerja sama dari beberapa pihak, yakni orang tua, pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya kerja sama yang baik antar pihak-pihak ini, diharapkan kenakalan remaja akan terkurangi.

Btw Selamat Hari Pendidikan Nasional ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun