Mohon tunggu...
MediaKompasiana.com
MediaKompasiana.com Mohon Tunggu... Jurnalis - Media Berita
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Informasi Terhangat Spirit Baru Kampar

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilkades Pulau Jambu Lebih Menyeramkan dari Pilpres

27 Agustus 2021   19:50 Diperbarui: 27 Agustus 2021   20:24 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Pulau Jambu Kecamatan Kampar Riau (27/08/21)  Tahun 2021 ini beberapa Desa akan mengadakan pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Desa. Tidak seperti pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden, kali ini nampaknya lebih ramai menjadi perbincangan.Bagaimana tidak, calon - calon kepala Desa tentu berasal dari lingkungan yang sama dengan masyarakat. Keseharian, Tingkah laku, dan kebiasaan - kebiasaan para calon diliat langsung oleh pemilih.

Mengerikan jika kita lihat yang terjadi saat ini, Ada yang sangat fanatik namun ada juga yang hanya sekedarnya, Terjadi pengkotak - kotakkan semua ini harus dilalui.

Dari penelusuran dan info yang didapat  jum'at (27/08/21) malam hari tak seperti malam - malam sebelumnya, yang biasanya sepi, kini menjadi ramai kegiatan semacamnya, Banyak kelompok - kelompok yang duduk - duduk sambil ngobrol mancora di warkop

Namun para balon kades tidak serta merta mengandalkan keseharian sebagai bekal maju dalam pilkades mencari masa pendukung, tak ubahnya seperti pemilihan legislatif maupun presiden. Seolah - olah ada partai terbentuk di dalam Desa dan sentimen - sentimen kecil antar pendukung sudah mulai bermunculan.

Setiap hari pembicaraan tidak luput dari tema pilkades menceritakan kebaikan -kebaikan balon yang di dukungnya, ada pula yang menceriakan keburukan - keburukan entah lebih atau di kurang - kurangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun