Mohon tunggu...
Money

Analisis "Good Company Bad Stock" APLN

20 Desember 2017   23:57 Diperbarui: 21 Desember 2017   00:35 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang, dan pengembang terdiversifikasi terpadu terkemuka di segmen properti ritel, komersial, dan residensial dengan kepemilikan beragam. APLN memiliki model pengembangan properti terpadu.

Mulai dari pembebasan lahan dan / atau sumber, hingga desain dan pengembangan, hingga manajemen proyek, penjualan, penyewaan komersial dan pemasaran, hingga operasi dan pengelolaan perkembangan superblok, pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, dan apartemen dan rumah tinggal. APLN dikenal sebagai pelopor pengembangan superblok. Proyek high quality landmarknya diantaranyaadalah Podomoro City, Kuningan City, dan Senayan City.

APLN didirikan pada tanggal 30 Juli 2004 dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya. Pada tahun 2010, pemegang saham kami menyelesaikan restrukturisasi perusahaan, dimana enam pengembangan dan perusahaan induk mereka dipindahkan ke kendali mereka. APLN, adalah perusahaan yang terdaftar sebagai flagship (IDX: APLN) dari Agung Podomoro Group (APG), adalah salah satu pengembang real estat dengan pertumbuhan tercepat dan terbesar di Indonesia dengan kepentingan superblok, properti ritel, kantor, apartemen dan perumahan, dan hotel. 

APG memulai pembangunan pertamanya, sebuah komplek perumahan di Simprug, Jakarta Selatan, pada tahun 1969 dan menyelesaikan pembangunannya pada tahun 1973. Dari tahun 1973 sampai sekarang, anggota APG telah menyelesaikan atau memulai pembangunan lebih dari 70 proyek properti, dengan mayoritas ditujukan kepada kelas menengah segmen masyarakat, dengan proyek mulai dari apartemen dengan biaya rendah hingga apartemen kelas atas di Jakarta Selatan, high end dan mal sekitar, ruko, hotel dan menara perkantoran.

APLN menggabungkan pendekatan visioner untuk disain dengan penekanan pada eksekusi cepat dan waktu ke pasar. Dengan model bisnis uniknya, mereka mengadopsi konsep churn yang cepat dengan perputaran modal yang tinggi. Tidak seperti pengembang lain dengan landbank besar, APLN hanya akan mengelola landbank yang cukup besar untuk dikembangkan secara langsung terutama ke mixed-use / superblock di kota. 

Dengan memanfaatkan pengalaman dan sumber daya dari Grup Agung Podomoro, APLN telah bertanggung jawab untuk membawa sejumlah properti penting di pasar seperti pengembangan Central Park andalan mereka dan profil tinggi Senayan City Mall. APLN juga mempelopori konsep superblok, menyatukan ruang hunian, ritel, rekreasi dan perkantoran dalam satu kompleks pengembangan tinggi terpadu untuk menciptakan ruang tinggal perkotaan yang menyenangkan dan sangat nyaman, dengan komponen penjualan dan penyewaan.

Dengan bekerja dengan cepat dan efisien, model fleksibel dan skalabel APLN terus menggunakan modal dan sumber daya seminimal mungkin pada waktu tertentu. Selain itu, memanfaatkan jaringan dan nama merek yang baik, tim pemasaran APLN yang kuat dan berpengalaman biasanya dapat menghasilkan daya tarik uang muka yang kuat untuk menghasilkan uang melalui penjualan, deposit, dan cicilan. Kami juga memperhatikan gabungan arus pendapatan yang berasal dari penjualan versus pendapatan berulang.

Analisis Fundamental

Pergerakan Saham APLN

Selama 1 tahun terakhir, pergerakan saham memperlihatkan tren penurunan yang sempat naik dari bulan Juli hingga akhirnya selama 4 bulan terakhir kembali terus menurun. Pada awal pembukaan bulan Januari 2016, harga berada pada Rp 210. Namun per tanggal 20 Desember 2017, harga saat ini adalah Rp 200. Return dari saham selama 1 tahun terakhir sebesar -6,42%. 

Beta saham Lippo Cikarang selama 1 tahun terakhir, adalah sebesar 1,1. Hal ini menunjukkan bahwa saham Lippo Cikarang memiliki volatilitas perubahan harga yang cukup tinggi dan cenderung saham yang tergolong sedikit berisiko tinggi karena betanya diatas 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun