Bebas itu nyata itulah kata salah satu iklan yang belakangan sering kita lihat di TV. Dalam iklan itu menceritakan tentang seorang gadis muda yang seolah-olah mempertanyakan tentang kebebasan. Gadis muda tersebut seakan-akan mempertanyakan makna kebebasan. Mulai dari yang katanya bebas berekspresi asal rok dibawah lutut. Dan juga gadis muda tersebut mengatakan katanya mumpung masih muda nikmati hidup sepuasnya asalkan tidak diatas jam 10 malam. Kemudian meminta kita untuk berfikir kembali (Think Again) begitu kata iklan tersebut.
Hmm, menonton iklan tersebut dari pertama kali muncul membuat saya berfikir apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan pembuat iklan kepada masyarakat. Coba kita bayangkan jika seorang Siswi SMP-SMA yang disekolah telah dibuat aturan kalo rok harus dibawa lutut menyaksikan iklan ini apa kira-kira yang ada dibenak siswi tersebut. Kemungkinan besar mereka akan berkata dalam hatinya “Iya yah, atau benar juga yah kata iklan ini, dan macam-macam tanggapan lain yang setuju dengan tayangan iklan tersebut. Dan mulai berfikir bagaimana seandainya kalo rok saya pendek, pasti akan lebih bagus sehingga saya bebas dan berekspresi. Padahal dengan adanya aturan itu saja masih banyak siswi yang melanggar apalagi kalo tidak dibuat aturan. Sulit membayangkannya.
Padahal kebebasan itu adalah tempat bergantungnya harga diri manusia. Kebebasan manusia adalah kebebasan moral yang membedakan manusia dengan hewan. Sehingga kebebasan harus dibarengi dengan akal dan kecerdasan. Apa artinya kebebasan tanpa akal. Pantaskah seorang anak SMP-SMA yang berstatus masih pelajar menggunakan rok diatas lutut? Dan apakah orang tua rela melihat anaknya seperti itu? Untuk itu kita harus “Think Again”
Hidup juga memang singkat, dan harus kita nikmati dengan sebaik-baiknya tapi bukan berarti juga harus dengan hura-hura dan pulang diatas jam 10 malam. Jika kembali pelajar SMP-SMA yang melihat iklan ini apa kira-kira yang ada dipikiran mereka? Mungkin mereka akan berfikir “orang tuaku selama ini mengekang kebebasan aku, selalu melarang aku keluar malam padahalkan aku mau kumpul dengan teman-teman”. Apa jadinya kalo seorang yang masih pelajar berfikiran seperti itu? Apa masih ada berfikiran untuk belajar, inginnya bebas tanpa pengawasan orang tua. Ujungnya Rokok, narkoba, bahkan menjadi Free sex yang menjadi keseharian mereka. Untuk itu mari kita kembali “Think Again”
Jadi kesimpulannya adalah bebas itu bukan omong kosong dan memang nyata adanya tetapi harus dibarengi dengan akal dan kecerdasan bukan asal-asal bebas. Ini hanyalah pendapat dan tidak bermaksud menyinggung semua pihak temasuk pemilik iklan tersebut. Terima kasih buat Kompasianer yang sudah membaca tulisan saya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H