6.Sikat gigi dilakukan minimal dua kali dalam sehari.Â
Anak usia dini didefinisikan sebagai fase usia 0-8 tahun yang sedang berada pada proses pertumbuhan dan perkembangan. Anak usia dini sering disebut sebagai fase golden age. Hal ini dikarenakan pada fase ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pemberian makanan yang mengandung gizi seimbang sangat dibutuhkan pada anak usia dini.Â
Prinsip pemenuhan gizi seimbang pada anak usia dini :Â
1. Makanan yang beraneka ragamÂ
Makanan yang beraneka ragam sangat diperlukan karena tidak semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Prinsipnya setiap makanan yang dihidangkan dari makanan pagi, siang dan malam serta makan selingan harus terdiri atas makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah. Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin dan banyaknya aktivitas fisik yang dilakukan.Â
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Â
Perilaku hidup bersih perlu diterapkan agar individu dapat terhindar dari penyakit. Penyakit maupun infeksi dapat mengganggu kondisi gizi seorang individu. Pola makan yang tidak benar, seperti diet yang tidak sesuai ketentuan, tidak mencuci tangan sebelum makan, membiarkan makanan dihinggapi hewan juga dapat memengaruhi keoptimalan asupan gizi seseorang .Â
3. Aktifitas FisikÂ
Aktivitas fisik yang dapat seperti bermain ataupun olahraga secara teratur dapat meningkatkan kebugaran tubuh seseorang. Ketiga seseorang dalam kondisi sehat maka metabolisme akan bekerja dengan baik sehingga penyerapan nutrisi dapat optimal.Â
4. Memantau Berat BadanÂ
Pemantauan berat badan, khususnya pada anak harus dilakukan dengan rutin. Berat badan yang ideal merupakan kondisi yang harus dicapai oleh setiap individu. Berat badan kurang dapat diakibatkan karena pola makan yang kurang tepat, begitu juga dengan kegemukan. Kedua kondisi tersebut berisiko meningkatkan penyakit seperti mudah terserang flu, pertumbuhan terganggu, perkembangan otak kurang optimal, mengantuk, konsentrasi terganggu, mudah lelah, dan lain sebagainya. Dalam jangka waktu lama, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, ataupun penyakit tidak menular lainnya.