Mohon tunggu...
Octovina Soumokil
Octovina Soumokil Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Serius tapi santai

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Obesitas Pada Remaja

27 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 28 Juli 2023   22:22 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja adalah masa transisi dari anak menuju dewasa yang mencakup perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Karena peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan, remaja membutuhkan lebih banyak zat gizi. 

Remaja memiliki kebutuhan nutrisi khusus; ini termasuk remaja yang aktif berolahraga, menderita penyakit kronis, hamil, melakukan diet berlebihan, mengonsumsi alkohol dan obat terlarang, dan mengubah gaya hidup dan pola makan mereka.Kelebihan berat badan juga dikenal sebagai overweight, adalah kondisi di mana berat badan seseorang melebihi normal.

Sedangkan obesitas adalah kondisi di mana penumpukan lemak tubuh yang berlebihan, sehingga berat badan seseorang melampaui batas normal dan berpotensi mengalami gangguan kesehatan. 

Ketidakseimbangan energi yang dikonsumsi dan yang digunakan menyebabkan overweight dan obesitas, dengan rasio lemak dan lean body tissue yang merata di seluruh tubuh.

Kelebihan berat badan sekarang menjadi masalah kesehatan Internasional. Lebih dari 18% anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 19 tahun di seluruh dunia mengalami kegemukan atau obesitas pada tahun 2016 (WHO, 2020).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan pada tahun 2018, prevalensi kegemukan dan obesitas sebesar 16% di kalangan remaja berusia antara 13-15 tahun, dan 13,5% di kalangan remaja berusia 16-18 tahun.

Tindakan pencegahan dan penanggulangan diperlukan mengingat masih tingginya prevalensi kegemukan dan obesitas. Kondisi ini dapat mengakibatkan bahaya bagi kualitas hidup penderitanya dan masalah kesehatan lainnya.

Gemuk dan obesitas bisa dialami oleh semua kelompok umur dan strata sosial ekonomi. Penyebab utama kegemukan dan obesitas adalah faktor lingkungan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan pola makan, perilaku makan, dan aktivitas fisik.

Kebiasaan mengonsumsi makanan dengan porsi besar atau lebih dari yang dibutuhkan dan perilaku makan yang salah seperti suka mengonsumsi junk food, kebiasaan  mengonsumsi makanan dalam kemasan dan minuman ringan (soft drink) adalah pencetus terjadinya kegemukan dan obesitas. 

Selain itu, kurangnya aktifitas fisik juga merupakan penyebab remaja menjadi gemuk dan obesitas. Kemajuan teknologi mengakibatkan remaja lebih sering menggunakan alat-alat elektronik seperti PlayStation, TV, dan video games telah membuat anak-anak malas untuk beraktivitas di luar rumah termasuk berolahraga.

Orang yang obesitas mempunyai resiko menderita penyakit jantung, hipertensi, gangguan saluran pernapasan, diabetes, osteoartritis, stoke, dan gangguan kesuburan.

Remaja yang gemuk sering diganggu atau dilecehkan oleh teman-temannya, yang dapat menyebabkan kehilangan rasa percaya diri dan depresi. 

Dibandingkan dengan teman sebaya yang mempunyai berat badan normal, remaja yang kelebihan berat badan cenderung lebih cemas dan kurang bersosialisasi. Ini akan menyebabkan mereka menjauh dari pergaulan sosial. 

Selain itu, obesitas pada remaja dapat menyebabkan tingkat kecerdasan yang lebih rendah, kurangnya aktivitas dan kecenderungan malas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun