Sudah hampir jam 2 pagi, ketika aku menikmati secangkir kopi hitam buatan ayahku.
sedikit encer dan terlalu manis untuk lidahku
yang terbiasa meneguk kopi hitam yang kental dan sedikit getir....
tapi aku diam.
aku mengerti bahwa memang nalurinya sebagai seorang ayah
selalu ingin memberiku banyak hal manis
sepahit apapun atau sekeras apapun alur hidup yang aku jalani
ayahku......
malaikat pelindung yang tak pernah lelah menjagaku
bahkan ketika ku pikir aku bisa berdiri sempurna tanpa nya
tak sedetikpun ia melepaskan genggaman
meski kadang langkah kakiku menjauh darinya
satu-satunya laki2 yang mampu menangis untukku
ketika pilihan hidupku bertubi2 mengeratkan luka di hatinya
tapi dia tidak jua melepaskan ku..
pelukan nya masih terhidang mendekapku kembali pulang
ayahku....
aku mewarisi sifatnya yang keras kepala
tapi lebih daripada itu, aku ingin menjadi seperti ayah