Mohon tunggu...
Octivany ayuSalsabila
Octivany ayuSalsabila Mohon Tunggu... Koki - food , music and games

sharing,caring and loving each others. instagram : @octivany.ayu

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis Frozen Food dengan Omzet Jutaan

3 September 2020   16:00 Diperbarui: 3 September 2020   16:02 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di masa pandemi yang kian tak kunjung ada perubahan, serta masih banyaknya universitas dan sekolah yang meliburkan mahasiswanya. Mengharuskan saya untuk menemukan ide bisnis yang cocok dikala pandemi ini, tak mungkin lagi untuk selalu bergantung kepada orang tua, untuk menghidupi dan mencukupi kebutuhan keluargapun mereka sudah merasa cukup dan terbebani dengan kebutuhan hidup yang terus bertambah.

Semua berawal dari keresahan yang saya alami selama masa pandemi ini, mulai dari tak ada penghasilan (yang semula saya bekerja sebagai instructur culinary freelance kini harus dirumahkan), pemasukan dari bisnis online yang saya tekuni pun mulai turun drastis, belum lagi yang semula saya mendapatkan uang jajan kini harus mencari uang sendiri untuk mencukupi kebutuhan dan pengeluaran tambahan lainnya.

Dengan keresahan yang saya alami tersebut, saya mencoba untuk membuka bisnis online kembali dengan konsep "Free Delivery". Produk yang saya tawarkan berupa Churros (hidangan penutup spanyol yang berbahan dasar tepung,susu dan telur yang digoreng dan disajikan dengan saus cokelat). dengan harga yang relatif terjangkau Rp.15.000 - Rp.17.000/box kalian dapat merasakan hidangan penutup ala cafe bersama keluarga.

variant churros yang ditawarkan cukup beragam , mulai dari original,cokelat,oreo,matcha hingga dalgona. tentu saja tak kalah penting saus cocolan yang ditawarkan cukup beragam dari vanilla,cokelat,tiramisu,keju,matcha hingga dalgona. Dengan banyaknya variant yang ditawarkan serta harga yang relatif murah menjadikan produk ini cukup unggul dari kompetitor lain dibidangnya.

Berikut merupakan beberapa variant churros yang saya produksi:

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Beberapa variant merupakan hasil kreasi dan kreativitas saya pribadi, mengingat banyaknya permintaan mengenai beragam rasa churros yang kekinian seperti: oreo,matcha dan dalgona. 

Dari segi kemasan saya memakai kemasan eco-friendly dimana kemasan tersebut bisa dipakai kembali dan juga less waste product. Dalam hal produksi saya juga menghindari pemakaian plastik dan sebisa mungkin membawa kantong belanja sendiri.

Dalam sehari saya bisa memproduksi 200-350 pcs frozen churros yang nantinya akan di salurkan kepada reseller untuk diantarkan kepada setiap customer. 

Meskipun bisnis ini tergolong simpel dan hanya mencakup dalam kota, namun omset yang saya peroleh cukup menjanjikan. dalam kurun waktu 30 hari saya bisa mendapatkan omset sebesar 8 juta, tentu saja hal tersebut bisa saya dapatkan tak terlepas dari doa orang tua serta orang terdekat yang kerap kali membantu saya dalam menjalankan bisnis ini. 

(foto hasil produksi churros perhariya) | dokpri
(foto hasil produksi churros perhariya) | dokpri
Dalam memproduksi churros tersebut saya masih menggunakan alat sederhana seperti panci, spatula serta mangkuk stainless ala rumahan, dan tempat produksinya pun berada dirumah dikarenakan bisnis ini masih dalam uji coba untuk kedepannya nanti (saya fokus terhdapa memperluas target pemasaran terlebih dahulu)

Berikut tips yang dapat saya berikan sebelum memulai suatu bisnis:

  • Tentukan produk yang akan dijual (tentukan produk berdasarkan keahlian dan minat pasar)
  • Tentukan brand dan berikan image branding (nama,logo serta buat ikatan khusus dengan konsumen)
  • Buat research market untuk menentukan harga dan kualitas produk yang akan dijual
  • Sesuaikan dengan produksi pasar (agar bahan baku mudah didapat dan terjangkau)
  • Buatlah social media agar dapat menjangkau pasar lebih besar
  • Tawarkan promosi yang menarik (diskon, beli 1 gratis 1 ,dsb)
  • Buat design dan kemasan yang menarik mungkin ( kalau bisa eco-friendly yaa J biar tetap menjaga lingkungan)

Nah tips diatas merupakan saran dari pengalaman saya sendiri yang telah berjualan online semenjak 2017. Terlepas dari hal tersebut, usaha dan doa merupakan dua hal utama yang harus dilakukan sebelum memulai suatu usaha. Pasang surut dalam usaha merupakan hal yang tak mungkin dapat kita pungkiri, namun ada baiknya kita tetap berusaha serta mengembangkan ide bisnis dan memperluas relasi serta kerjasama dengan berbagai pihak agar usaha tersebut tetap berkembang.

Dalam tulisan ini, saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa meskipun didalam kondisi krisis seperti yang tengah kita alami selama masa pandemi ini tidak akan mengurangi kesempatan serta mempersempit kreativitas kita. Selama ada usaha serta kemauan maka di situlah kita melihat peluang yang besar. Saya harap hal tersebut dapat menjadi acuan serta motivasi bagi anak bangsa untuk tetap berkreasi dan juga tetap semangat demi meraih masa depan yang cerah.

Jangan lupa untuk selalu dukung kreasi dan membeli produk lokal untuk menggerakan ekonomi bangsa Indonesia J Kita bisa, Indonesia maju!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun