4.Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim worldwide juga memengaruhi kondisi infrastruktur. Intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan jalan mudah tergenang air, sehingga mempercepat kerusakan.
Balai Jalan Nasional telah menyatakan komitmennya untuk segera membuka jalur tersebut setelah perbaikan selesai dilakukan. Namun, komitmen ini harus diiringi dengan langkah konkret yang tidak hanya bersifat sementara. Perbaikan struktural jalan harus menjadi prioritas utama, termasuk peningkatan daya tahan jalan agar dapat menahan beban berat dan faktor cuaca ekstrem.
Di sisi lain, koordinasi antarinstansi juga menjadi tantangan. Perbaikan jalan di kawasan strategis seperti ini tidak hanya melibatkan Balai Jalan Nasional, tetapi juga pemerintah daerah, kementerian terkait, dan masyarakat setempat. Kolaborasi yang stable sangat diperlukan agar perbaikan berjalan cepat dan tepat sasaran.
Penutupan jalur di Koto Kampar harus menjadi pelajaran penting untuk mencari solusi jangka panjang. Beberapa langkah strategis yang perlu diambil meliputi:
1.Penguatan Infrastruktur Jalan
Pembangunan ulang jalan dengan material yang lebih tahan terhadap beban berat dan cuaca ekstrem harus menjadi prioritas. Teknologi current seperti geotextile atau lapisan tahan air dapat digunakan untuk memperpanjang usia jalan.
2.Pengawasan Beban Kendaraan
Perlu ada pengawasan ketat terhadap kendaraan yang melintas, termasuk pemberlakuan batas maksimal beban kendaraan. Penambahan pos timbang di jalur ini bisa menjadi solusi efektif.
3.Peningkatan Drainase dan Penanganan Longsor
Sistem drainase yang baik dapat mencegah genangan air yang merusak jalan. Selain itu, penguatan tebing di kawasan rawan longsor juga harus dilakukan.