Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp5.071,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp2.961,2 triliun. Di sisi lain pertumbuhan Perekonomian di Indonesia pada triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,03 persen (y-on-y). Hal ini diperkuat oleh faktor pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 4,54 persen (y-on-y).
Sedangkan secara makro harga komoditas saat ini cenderung mengalami penurunan dan Inflation rate di Indonesia cenderung stabil, dimana hal ini menjadi kesempatan emas untuk perusahaan agar dapat menaikkan produksi dan mampu meningkatkan penjualannya  secara massif.
Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh memberikan dampak positif bagi perusahaan barang konsumsi khususnya PT Mayora Indah Tbk. MYOR merupakan perusahaan dari sektor barang konsumsi yang pertumbuhannya sangat berpeluang. Di satu sisi, dari segi politik perusahaan ini juga mendapatkan peluang yang menjanjikan di tahun pra-pemilu pada saat ini. Sebagai gambaran, pada periode Pemilihan Presiden (Pilpres) sebelumnya, penjualan domestik Mayora secara konsisten naik masing-masing 14,3 persen dan 15,6 persen (yoy) pada 2013 dan 2018.
Secara analisa teknikal, saham MYOR YTD masih dalam trend bullish, kenaikan MYOR Â YTD sekitar 8,7% sejak awal tahun hingga hari ini. Jika menggunakan indikator Moving Average 90, MYOR saat ini masih berada di atas MA 90nya yang menandakan bahwa MYOR masih dalam posisi bullish karena mengalami kenaikan.
Sementara jika menggunakan indikator stochastic, MYOR dalam posisi oversold. Namun bagi seorang swing trader, untuk kondisi MYOR saat ini masih terbilang aman karena trend MYOR dalam kondisi bullish
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H