Mohon tunggu...
Octavia Tunggal Dewi
Octavia Tunggal Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswi aktif yang sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta di Jakarta

Tentang berbagai opini dan pendapat pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sosok Merry Riana, Perempuan Independen yang Menginspirasi Bukan Mengejar Eksistensi

23 Juli 2022   19:25 Diperbarui: 23 Juli 2022   19:33 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zaman terus mengalami perkembangan yang pesat, begitu pula bagi keberadaan sosok perempuan. Perempuan saat ini sudah memiliki kebebasan dibandingkan para perempuan di zaman dahulu. Saat ini, sudah banyak perempuan independen yang dapat ditemukan dengan mudah di segala penjuru dunia, salah satunya yaitu sosok Merry Riana.

Merry Riana merupakan sosok perempuan independen yang berasal dari Indonesia. Ia merupakan seorang motivator nomor 1 di Indonesia dan Asia. Selain itu, ia juga merupakan seorang entrepreneur, influencer, trainer, bahkan sosok educator.

Merry Riana merupakan perempuan asal Indonesia yang lahir di Jakarta pada 29 Mei 1980. Ia terlahir dari sosok ayah yang bernama Ir. Suanto Sosrosaputro dan seorang ibu yang bernama Lynda Sanian. Orang tua Merry Riana merupakan seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Merry merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia terlahir dari keluarga sederhana keturunan Tionghoa.

Merry Riana memulai pendidikannya dengan menempuh pendidikan di SD Don Bosco Promas kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Santa Ursula. Kemudian ia melanjutkan pendidikan sekolah menegah atas di SMA Santa Ursula yang merupakan salah satu sekolah Katolik khusus putri yang berada di Jakarta Pusat. 

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Merry berniat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang sarjana di Universitas Trisakti program studi Teknik Elektro dan Elektronika. Namun, harapannya untuk kuliah disana harus pupus dikarenakan adanya kerusuhan yang berbahaya dan memakan banyak korban jiwa yaitu kerusuhan tahun 1998.

Disebabkan adanya situasi yang mengerikan, maka Merry Riana melanjutkan pendidikannya di Singapura untuk menghindari beragam hal yang tidak diinginkan. Ayah dari Merry Riana memutuskan untuk mengirim anak perempuannya itu belajar di luar negeri dan menjadikan Singapura sebagai pilihan paling rasional saat itu dikarenakan jaraknya yang tidak terlalu jauh serta lingkungan yang aman dan sistem pendidikan yang sangat baik.

Merry Riana menempuh pendidikan S1 di Nanyang Technological University (NTU) program studi Teknik Elektro dan Elektronik pada tahun 199 hingga 2002. Merry Riana mengakui bahwa kursus ini merupakan hal yang paling menguntungkan baginya saat itu. Sebab ia memiliki mimpi bahagia menjadi seorang insinyur. Tujuannya munkin karena ia ingin membantu ayahnya dalam menjalankan bisnis yang dimiliki oleh ayahnya.

Namun, Merry Riana gagal dalam melaksanakan ujian Bahasa Inggrisnya di Universitas Teknologi Nanyang karena ia tidak siap untuk belajar di luar negeri. tanpa menyediakan dana yang cukup, Merry memilih untuk meminjam uang dari Pemerintah Singapura. Hingga akhirnya ia mendapat beasiswa 40.000 dolar dari Government Bank of Singapore dan Merry harus membayarnya kembali saat ia sudah lulus dari kuliah dan bekerja.

Melalui perhitungan dirinya, Merry hanya memegang uang 10 dolar selama seminggu diaman uang tersebut tentu sangat rendah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. 

Sehingga untuk menghemat uang dan pengeluaran, Merry memilih untuk makan mie instan di pagi hari, makan siang dengan mengonsumsi dua potong roti tanpa diisi selai, serta menghadiri seminar dan rapat umum di malam hari untuk mendapatkan makan malam gratis dan minum air keran di kampus secara gratis.

Hal tersebut Merry Riana lakukan hampir setiap hari selama tahun pertamanya menempuh pendidikan disana. Kehidupan Merry yang sangat miskin mendesak Merry untuk mencari pekerjaan di luar untuk menambah penghasilannya. Sehingga Merry memulainya dengan membagikan selebaran dan pamflet di jalanan, menjalankan pekerjaan menjaga toko bunga, serta menjadi pelayan jamuan makan di hotel.

Merry mulai membangun mimpi saat ia menyadari bahwa hidupnya tidak ada yang berubah di tahun keduanya ia berkuliah. Merry memiliki resolusi saat ulang tahunnya yang ke 20 tahun. Ia harus sukses dan memiliki kebebasan finansial sebelum usianya menginjak 30 tahun.

Tanpa memiliki pendidikan atau pengalaman dalam berbisnis, Merry mengumpulkan informasi dengan menghadiri berbagai seminar serta menghadiri kelompok mahasiswa yang terkait dengan dunia bisnis dan memilih untuk terjun ke dunia bisnis. Merry melakukan ini karena ia tahu bahwa pekerjaan biasa saja tidak cukup untuk mewujudkan mimpiannya untuk sukses di usia tiga puluh tahun. Sehingga berbagai peluang bisnis ia coba.

Merry juga mencoba bisnis penulisan skripsi, bisnis MLM, dan mencoba bermain saham, namun semuanya gagal. Merry juga mencoba terjun ke Multi Level Marketing akan tetapi akhirnya ia rugi 200 dolar. Merry bahkan kehilangan 10.000 dolar saat bermain saham. 

Kemudian Merry memilih untuk menekuni industri perencanaan keuangan. Selesai kuliah, Merry bersama temannya Alva Tjenderasa mulai menjalankan bisnis bersama. Merry memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan sebagai seorang penasehat keuangan.

Hingga akhirnya Merry Riana sukses sebagai financial consultant yang menjual beragam produk keuangan dan perbankan. Hingga Merry berhasil mendapatkan penghargaan penasihat baru teratas yang menekuni profesi penasihat keuangan pada tahun 2003.

Di tahun 2004, Merry dipromosikan menjadi manajer dan memulai bisnisnya dengan menyewa kantor dan mendirikan MRO (Merry Riana Organization) serta MRO Consultacy yang bergerak di bidang pelatihan, motivasi, serta percetakan buku berbasis di Singapura. Kemudian di tahun 2005, Merry meraih penghargaan sebagai Top Agency of the Year dan penghargaan Top Rookie Agency.

Hingga saat ini Merry telah memotivasi dan melatih ribuan professional serta eksekutif dalam bidang penjualan, motivasi, serta pemasaran. Sehingga media secara ramai-ramai berdatangan dan memberitakan kisah inspiratif dari sosok Merry Riana yang sukses dan dapat memotivasi orang lain untuk menjadi pribadi yang sukses tanpa mengejar eksistensi dirinya.

Merry Riana membuat sebuah buku "Mimpi Sejuta Dolar" yang inspiratif dan akan diangkat ke layar lebar dengan tujuan untuk memberikan dampak positif bagi orang lain. Merry riana berharap setiap pemuda terutama para generasi penerus bangsa dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi dirinya sendiri dan juga orang lain terutama orang tua dan keluarga.

Kisah Merry Riana tentu dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk maju dan sukses. Jangan merasa nyaman atau menerima keadaan yang ada tanpa melakukan suatu perubahan. Merry Riana tidak mengejar eksistensi dirinya di masa muda dan bahkan menjalani serta mencoba setiap pekerjaan yang bisa ia kerjakan di masa mudanya.

Merry Riana bukan merupakan sosok perempuan yang berhasil terkenal karena berusaha mengejar eksistensi dirinya, melainkan ia berhasil terkenal dikarenakan prestasi dan kisahnya yang mampu menjadi inspirasi bagi banyak orang. Jadilah sosok perempuan independen yang berhasil dikenal oleh dunia sebagai perempuan hebat, bukan perempuan yang terkenal hanya karena eksistensi diri yang tidak memberikan dampak positif bagi orang lain.

Merry Riana memang berhak menjadi salah satu sosok perempuan independen yang berasal dari Indonesia jika dilihat dari banyaknya prestasi yang diraih, kehidupannya, kemandiriannya, serta kesuksesannya yang berdiri dari atas kakinya sendiri. Sosok Merry Riana memang merupakan sosok perempuan yang dapat menginspirasi para perempuan di luar sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun