Mohon tunggu...
Octavia Tunggal Dewi
Octavia Tunggal Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswi aktif yang sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta di Jakarta

Tentang berbagai opini dan pendapat pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kasus Intoleransi dan Radikalisme, Apakah Mengancam Nasionalisme?

6 Mei 2022   14:05 Diperbarui: 12 Mei 2022   11:09 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah juga harus tegas dalam mengambil sikap dan membuat efek jera bagi para pelaku radikalisme. Jika para pelaku tidak ditindak tegas, maka efek jera juga tidak akan dirasakan mereka. Dimana hal ini akan membuat para pelaku baru bermunculan dan negara Indonesia semakin terancam paham radikalisme. Karena para pelaku merasa tidak akan mendapatkan hukum yang berat, tentu stigma baru pun akan bermunculan bahwa hukum di Indonesia rendah dan tidak tegas.

Jika dilihat dari sisi intoleran, negara Indonesia juga masih sedikit yang paham pentingnya sifat toleransi antar sesama. Terlebih negara Indonesia kaya akan perbedaan baik agama budaya, bahasa dan lain sebagainya. Jika setiap perbedaan saling bersaing dan menunjukkan eksistensinya maka perbedaan tersebut tentu akan menjadi penyebab perpecahan satu sama lain.

Maka dari itu, ubah pola pikir bahwa perbedaan ada untuk disamaratakan, menjadi perbedaan ada untuk saling menguatkan. Mari kita ciptakan kehidupan bermasyarakat saling menghargai dan menghormati antar sesama terutama menanamkan sifat toleransi dalam berbagai perbedaan yang ada agar tidak mengancam nasionalisme bangsa serta dapat terciptanya kerukunan nasional dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Negara Indonesia beragam, bukan seragam. Negara Indonesia bersatu, bukan satu-satu" - Octavia Tunggal Dewi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun